Thursday, July 31, 2008

Seks Pengganti Sarapan Pagi

 
Seks Pengganti Sarapan Pagi

Seks kilat, seks serba cepat, tanpa harus dengan waktu yang terlalu lama. Benarkah seks kilat ini banyak dilakukan pasangan suami istri? Apakah, seks kilat kurang nikmat? Kapan seks kilat harus dilakukan? Malam hari, atau bisa pagi hari? Sesudah mandi dan siap berangkat ke kantor, tetapi tiba-tiba terangsang, lantas melakukan seks kilat?

Dari namanya ketahuan bahwa seks kilat dilakukan dalam waktu yang singkat dan dengan hasil, yang biasanya, sama nikmat dengan seks biasanya. Istilah ngetopnya quick sex.

Mengapa pasangan melakukan seks kilat ini? Semata-mata untuk menghindari kejenuhan. Dan, kiat seksolog ini lumayan jitu. Yakni, agar waktu tidak terbuang sia-sia. Coba saja kenakan sesuatu yang dapat membangkitkan gairah pasangan dalam waktu sekejap. Misalnya mengenakan G-string, menyemprotkan parfum favorit di daun telinga, mengenakan gaun tidur seksi, atau apa saja yang bisa membuat pasangan langsung bergairah.

Lakukan hal tersebut di pagi hari. Karena, sesungguhnya kesempatan untuk melakukan seks kilat lebih besar dibanding waktu lainnya. Ditambah dengan kesegaran yang didapatkan setelah semalaman tidur, bisa dipastikan energi untuk bercinta sedang banyak-banyaknya. Jika penasaran, cobalah ganti menu sarapan dari roti bakar dan susu atau nasi goreng dengan bercinta di kursi tamu. Hasilnya kan makin menambah vitalitas kerja Anda di kantor.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, seks kilat bisa menjadi alternatif untuk keluar dari rutinitas bercinta yang itu-itu saja. Dengan semakin seringnya Anda memainkan gaya bercinta yang standar, maka seks akan jadi terasa hambar. Seks yang hambar dalam kehidupan perkawinan bisa menjadi sumber masalah yang lebih jauh lagi.

Sepuluh menit, sudah cukup untuk mendapatkan kenikmatan. Tak perlu waktu lama. Singkat, namun tetap harus memenuhi kaidah. Sejak penestrasi hingga ejakulasi, seorang pria butuh waktu minimal 7 menit. Ditambah 1 menit untuk foreplay dan satu menit afterplay.

Soal lokasi, bisa dilakukan di mana saja. Namun dianjurkan agar tidak mengganggu orang lain atau kepentingan umum.

Daya tarik seks kilat
Penuh variasi dan menantang. Contoh; dua orang yang sedang melakukan perjalanan ke luar kota. Tiba-tiba di tengah perjalanan, pembicaran mengarah ke soal seks. Lalu terangsang dan akhirnya diteruskan dengan hubungan badan. Fenomena itu menantang, juga menimbulkan sensasi tersendiri.

Pria hendaknya melakukan seks kilat ini dengan penuh rasa sayang, tidak melulu soal nafsu. Dan jangan egois. Tetap saja Anda dihadapkan pada sifat dan sikap wanita yang harus diperhatikan dengan penuh kasih sayang. Jika kunci-kunci ini dipenuhi, mudah-mudahan kehidupan seks Anda dan pasangan akan selalu menyenangkan.
(rs)

Malu Bicara Sesat Di Ranjang...

 
Malu Bicara Sesat Di Ranjang...

Masalah seksual pasangan suami-istri bukan persoalan biologis semata. Ada faktor psikologis yang ikut terlibat, termasuk kesetaraan pemahaman dan pengetahuan tentang seks.

Bagaimana kalau ternyata keduanya tidak setara?

Bulan madu umumnya menyisakan cerita manis. Namun, tidak jarang juga disertai pengalaman yang mengesankan, seperti cerita Nindi dan Michael. “From O-to-O, pokoknya kata Nindi kenes. “0” di sini kependekan dan orgasme. Bisa dibayangkan, betapa “hebohnya” pasangan itu menjalani masa bulan madu.

Toh ada beberapa pasangan yang menyimpan masa bulan madu di relung hati yang jauh dari ingatan, seperti yang dialami Marini. “Terus terang saya sulit menikmati masa-masa bulan madu kami. Saya justru merasa kok seperti sedang menjalani hari-hari ‘pemerkosaan’ yang berkepanjangan,” Marini membuka percakapan.

Marini benar-benar kaget oleh perilaku “beringas” suaminya, David, saat berhubungan seksual. Menurut dia, David suka terburu-buru dan main “tabrak” saja.

Karena tidak ingin merusak suasana bulan madu, Marini memilih bungkam seribu bahasa dan tidak membicarakan masalah itu dengan suaminya. Uniknya, sekalipun Marini merasa tersiksa, David justru merasa wajar-wajar saja.

AYO PUASKAN AKU!

* Marini datang dari keluarga puritan nan sangat konservatif dan ketat dalam hal seksualitas. Tabu untuk membicarakan masalah seks di dalam keluarga.

Saking tabunya, sekadar membeli buku tentang edukasi seks yang banyak beredar di pasaran pun Marini tidak berani. Alhasil, wawasan seksual Marini hanya sepenggal-sepenggal yang dia peroleh dari film-film romantis yang dia tonton atau cerita-cerita picisan yang dibacanya.

David pun sebenarnya berasal dari keluarga yang konservatif juga. Ia tidak setuju dengan seks pranikah. Hanya saja, ia pemuda yang telah sekian lama menyimpan fantasi-fantasi seks terliarnya. Liar sebab fantasi itu ia rangkai dari hasil menonton film biru atau gambar porno di internet atau majalah. Ia berjanji pada diri sendiri untuk melakukannya setelah menikah.

Gabungan antara komitmen untuk menjauhi seks bebas serta fantasi liarnya yang terus berkelana itulah yang membuat David bak “tanggul yang selalu nyaris jebol” ketika menikmati bulan madu bersama istrinya. Gairahnya menggelora. Tidak ada kata lain yang tepat baginya saat itu selain, “Ayo ... puaskan aku!”

Persoalan mulai timbul manakala mereka tidak pernah membuka diri mengenai keinginan atau harapan mereka dalam soal seks sebelum “janur melengkung” alias menikah. “Biarlah itu mengalir seperti air ... alami sajalah!” begitu kira-kira mereka berkilah. Mereka yakin, rasa cinta yang dalam di antara keduanya kelak pasti sanggup memecahkan semua masalah rumah tangga.

Begitulah, ketika David merasa “saat berpesta” di bulan madu tiba, Marini terkejut bukan main dan justru merasa tersiksa. Perbedaan persepsi, pemahaman, dan keinginan seksual itu akhirnya menjebak mereka dalam ketidakcocokan yang menyakitkan.

TANPA PENGETAHUAN MEMADAI

* Kasus kesenjangan pengetahuan seks macam David dan Marini tadi bisa terjadi dalam berbagai versi.

Misalnya, seorang istri terkejut sekali ketika diajak suaminya menonton film biru sebelum melakukan hubungan seks. Si istri risih sekali melihat adegan-adegan vulgar di film itu. Kesannya, seorang perempuan seolah sekadar menjadi pemuas nafsu lelaki belaka. Drinya merasa seakan suaminya sedang membanding-bandingkannya dengan para perempuan seksi di film itu. Bahkan muncul perasaan, suaminya menuntut dirinya supaya “sama panasnya” dengan para bintang film esek-esek itu. Akibatnya, selain risih ia jatuh minder, sebab dari segi fisik, gaya, dan hasrat, ia merasa kalah jauh dari si bintang film. Alhasil, rasa percaya dirinya jatuh setiap kali berhubungan seks, dan akibatnya tentu saja ia jarang mendapatkan kepuasan maksimal gara-gara situasi itu.

Kita memang sudah hidup di era informasi yang begitu modern. Segala informasi mengenai seks boleh dibilang berlimpah. Namun, kasus kesenjangan pengetahuan seks semacam di atas bukan sedikit jumlahnya. Tidak saja di Indonesia, di negara-negara yang jauh lebih maju seperti di Eropa pun terjadi.

Dalam hubungan suami-istri, pengetahuan seks yang benar itu penting. Sama pentingnya dengan aktivitas seks itu sendiri. Saat yang tepat untuk membicarakannya sebenarnya waktu sepasang insan hendak memutuskan untuk menikah. Mengapa sebelum menikah? Mengkomunikasikan topik sepenting masalah seksual perlu dilakukan sebelumnya untuk mengurangi potensi konflik di masa mendatang. Sama pentingnya seperti membicarakan masalah keuangan, anak, tempat tinggal, dan karier, maka membicarakan masalah seks akan membantu calon pasangan suami-istri saling mengetahui keinginan, harapan, dan persepsi masing-masing.

Masalahnya, bagi sebagian orang, membicarakan seks sebelum menikah terasa tidak nyaman. Kebanyakan wanita kurang leluasa membicarakan keinginan, harapan, atau pemahamannya mengenai seputar hubungan seks. Sebagian pria juga merasa tidak mudah membuka pembicaraan mengenai topik ini. Bahkan terkadang, para pelaku seks pranikah pun sering tidak mampu membahas topik ini secara sehat dan konstruktif.

TAK SEKADAR PROKREASI

* Melihat kasus-kasus seperti itu, mau tidak mau, nyaman atau tidak nyaman, mendiskusikan persoalan seks sebelum menikah wajib dilakukan. Dengan begitu kemungkinan persepsi yang berbeda di kemudian hari dapat diantisipasi atau dicarikan titik temunya.

Dari sisi komunikasi seks pranikah, perbedaan persepsi tentang tujuan, fungsi, dan manfaat melakukan aktivitas seks dapat menjadi penyebab konflik.

Kesenjangan itu perlu diminimalkan mengingat aktivitas seksual tidak melulu untuk mendapatkan keturunan (prokreasi). Ada tujuan lain, yaitu rekreasi. Di sinilah kepuasan masing-masing pihak menjadi hal yang penting diperhatikan. Bahkan hubungan seks juga bermanfaat untuk memberikan efek-efek psikologis yang positif, seperti rasa intim, nyaman, senang, lega, terlepas dari beban, dan relaksasi.

Hanya perlu diingat, hubungan seks jelas sesuatu yang suci dan hanya dilakukan dalam kerangka ikatan suami-istri. Hubungan seks yang sehat tidak ditujukan untuk menyakiti salah satu pihak, termasuk untuk memuaskan perilaku-perilaku seks yang menyimpang. Juga bukan wadah untuk menularkan penyakit-penyakit seksual yang membahayakan pasangan.

Apa jadinya jika pasutri tidak pernah mengkomunikasikan, memahami, atau mengantisipasinya lebih dulu? Ada beberapa kemungkinan. Pertama, adanya potensi konflik jika salah satu pihak menganggap hubungan seks semata ditujukan untuk mendapatkan anak. Kalau anak tidak juga didapatkan, kemungk nannya mereka akan saling menyalahkan. Jika tidak ada pandangan yang positif terhadap tujuan mendasar dan hubungan seks, hubungan suami istri akan terganggu.

Kedua, hanya salah satu pihak yang terpuaskan sementara pihak satunya lagi mengaku “tidak masalah”. Kemungkinan lain, yang tidak puas lalu kecewa karena tidak mendapatkan keinginannya, atau malah panik karena hasratnya tidak tersalurkan. Yang lebih mengkhawatirkan, pihak yang kecewa akan mencari penyaluran melalui objek-objek pemuasan lainnya. Jika ketidakpuasan terus berlanjut, ada kemungkinan pihak yang tidak terpuaskan itu akan meninggalkan pasangannya.

Ketiga, adanya akibat-akibat yang bersifat menyakiti secara biologis maupun psikologis, seperti perasaan didominasi atau diperbudak secara seksual, dilecehkan, merasa diperkosa, disakiti secara fisik, atau bahkan dicelakakan.

KOMUNIKASI SEKS

* Kadang pasangan suami istri baru menyadari ada masalah atau dampak negatif akibat mereka tertutup dalam soal seks setelah berlangsung lama.

Dalam kasus-kasus konseling dan pendampingan (coaching) keluarga yang saya tangani, saya selalu menganjurkan supaya persoalan seks ini dibicarakan secara terbuka. Kuncinya, komunikasi yang terbuka, adanya sikap saling menerima, saling mendukung, serta saling memberi rasa nyaman dan aman kepada pasangan. Semua hal itu bisa dicapai jika pasangan suami-istri bersedia untuk terus belajar bersama.

Komunikasi soal seks yang terbuka tidak hanya dilakukan untuk mengantisipasi masalah ke depan, tetapi juga untuk mencari sumber-sumber dan menyelesaikan masalah itu sendiri. Pada kasus Marini dan David, maka solusinya ialah membuka pembicaraan mengenai problem yang dihadapi Marini.

Dalam diskusi itu keduanya bisa menyamakan persepsi dan mengutarakan keinginan masing-masing. Bia terjadi perbedaan, keduanya harus mencari pemecahannya bersama-sama. Prinsip yang harus dipegang teguh, kepuasan seks adalah untuk kedua belah pihak, dan seks bukan untuk menyalurkan hasrat mendominasi, melecehkan, apalagi menyakiti pihak lain.

Komunikasi seks yang baik membutuhkan bahan informasi yang baik pula. Sebab itu, sebaiknya pasangan suami istri mendapatkan sumber-sumber informasi yang benar mengenai seks, seperti dan buku-buku, majalah, jurnal, seminar, parenting class, atau dengan berkonsultasi pada konsultan seks dan konsultan keluarga. Jangan mempertaruhkan pemahaman mengenai seks yang sehat dalam keluarga dengan hanya mengandalkan informasi dari teman atau sumber lain yang diragukan validitas dan kualitasnya.

Sikap saling menerima dibutuhkan di sini mengingat tidak ada manusia yang sempurna. Ada beberapa situasi dan kondisi yang terkadang harus diterima, manakala terdapat kelemahan pasangan (termasuk kekurangan diri sendiri) yang belum bisa diperbaiki atau bahkan tidak mungkin diperbaiki. Yang terpenting adalah sikap konstruktif terhadap kekurangan atau kelemahan, dan perhatian difokuskan bukan pada kelemahannya, tetapi pada kelebihan dan upaya mencari solusi atas masalah yang dihadapi.

Sikap saling mendukung juga sangat diperlukan dalam kehidupan seks. Semisal, seorang suami mengalami disfungsi seksual, maka si istri dapat mengambil posisi sebagai pendamping yang tetap mendukung suaminya. Bentuk dukungan bisa berupa kesabaran dalam berhubungan seks, tidak menuntut secara berlebihan, selalu memberi semangat pada suami, dan juga terus mendukung dalam mencari pengobatan, dan lainnya.

Jika komunikasi sudah terbuka, dan masing-masing pihak juga saling menerima dan mendukung, maka besar kemungkinan kehidupan seks suami-istri itu akan dapat dijalani dengan rasa aman dan nyaman.

Jadi, bicarakanlah soal seks secara terbuka dengan pasangan, dapatkan pemahaman yang benar, dan nikmati hubungan seks dengan aman dan nyaman. Jangan sampai mengulang kasus Marini dan David.*
Sumber: Senior

Fantasi Seks, Bisa Meningkatkan Gairah dengan Pasangan

 
Fantasi Seks, Bisa Meningkatkan Gairah dengan Pasangan

Fantasi seks itu normal pada semua orang. Baik wanita maupun pria. Bagi mereka yang sudah menikah, fantasi seks bisa digunakan untuk membantu meningkatkan gairah seks suami istri. namun fantasi liar atau berlebihan bisa menjadi indikasi awal adanya kecenderungan seks menyimpang.

Setiap orang, baik pria maupun wanita pasti memiliki fantasi seks. Dan tentu saja fantasi seks masing-masing orang berbeda. Ada yang ingin bercinta dengan bintang idola, di dalam hutan, di tempat umum, dengan sesama jenis, bertiga dan lain-lain. Yang menjadi pertanyaan, apakah fantasi seks bisa lebih menggairahkan hubungan dengan pasangan atau justru mengganggu?

FANTASI LIAR DAN BERLEBIHAN
Menurut Dr. Boyke Nugraha, Fantasi seks itu satu hal yang normal pada semua orang. Bagi mereka yang sudah menikah fantasi bisa digunakan untuk membantu meningkatkan gairah seks suamiistri. Bisa berguna sebagai pelarian dari satu keadaan yang tidak diinginkan.

Misalnya istri yang telah berubah menjadi gemuk. Padahal si suami inginnya berhubungan seks dengan wanita langsing. Untuk membangkitkan gairah seks, saat berhubungan intim dengan sang istri, suami mungkin berfantasi membayangkan sedang bercinta dengan wanita seperti yang dia inginkan. Langsing dan menggairahkan. Fantasi seperti itu menurut Dr Boyke masih tergolong normal, tetapi fantasi yang tidak normal juga ada.

Fantasi yang tidak normal adalah fantasi yang dinilai berlebihan, seperti ganti-ganti pasangan, party seks, ingin berhubungan intim di muka umum, atau ingin diperkosa, itu tergolong fantasi yang tidak normal. Tidak sehat. "Dan kalau fantasi yang berlebihan seperti itu kemudian menjadi obsesi yang ingin sekali diwujudkan, bisa dikatakan menyimpang," tutur Dr Boyke.

Batasan fantasi yang normal itu menurut Dr Boyke adalah jika ia berfantasi melakukan hubungan seks dengan satu orang saja. Mungkin dengan orang lain (bukan istri) atau dengan gaya yang bermacam-macam, di tempat yang beda-beda.

Fantasi liar atau berlebihan bisa menjadi indikasi awal adanya kecenderungan seks menyimpang. Memang selama masih belum berkembang jadi obsesi dan berusaha untuk mewujudkan, itu belum dibutuhkan terapi penyembuhan. Tapi itu bisa disebut sebagai fantasi yang tidak sehat, namun tetap harus diwaspadai karena jika tidak dikendalikan bisa memungkinkan penyimpangan seksual!

Tapi kalau hanya sekadar fantasi liar dan tidak membuat sesorang jadi terobsesi untuk mewujudkan, hal itu masih dianggap wajar. Dia masih bisa membedakan mana yang sekadar fantasi dan mana yang boleh diwujudkan. "Jika seseorang sudah ingin mewujudkan fantasi seks liarnya, ini bisa membahayakan bagi pelakunya, juga bisa membahayakan orang lain," tutur Dr Boyke lagi. Dan yang pasti fantasi yang seperti ini tidak menguntungkan bagi keharmonisan hubungan suami istri.
(Tika)
Sumber: Majalah Sartika

Intip Kualitas Seks Wanita Dari Gigi

 
Intip Kualitas Seks Wanita Dari Gigi

Tertawalah karena tertawa itu sehat. Senyumlah, karena senyum itu membuat Anda jauh lebih menarik, selain itu ternyata tertawa dan senyum memiliki pesan tertentu bagi lawan jenis. Konon, kualitas seks kaum hawa ini dapat terbaca dari bentuk gigi yang nampak saat Anda tertawa maupun senyum.

Dalam sebuah buku jawa kuno bertajuk Bethaljemur Addamakna mengungkap kualitas seks yang dimiliki wanita dilihat dari bentuk giginya. Jadi jika Anda seorang wanita yang suka tertawa, Anda perlu hati-hati karena orang di hadapan Anda bisa jadi sedang membaca rahasia Anda.

Buku tersebut juga menguak kaitan senyum bentuk gigi seorang wanita dengan rahasia kualitas seksual yang dimilikinya. So bagaimana dengan gigi Anda? termasuk tipe wanita yang bagaimanakah Anda?

Gigi tampak jarang dan kecil

Wanita yang memiliki gigi kecil dan jarang-jarang ini biasanya memiliki perangai yang sangat buruk. Wanita ini paling suka menilai orang lain tapi ia tidak mau dirinya dinilai oleh orang lain. Buruknya lagi, wanita ini tidak pernah mau kalah di hadapan suaminya. Kualitas seks yang dimiliki wanita ini juga cenderung biasa-biasa saja, bahkan cenderung pasrah jika diajak berhubungan oleh pasangannya.

Gigi tampak sedang dan rata

Wanita bergigi seperti biasanya memiliki sifat yang baik hati dan suka menolong. Bahkan kebiasaannya selalu berusaha untuk membahagiakan pasangannya. Yang mengasyikkan lagi, wanita bergigi seperti ini, pandai bermain di atas ranjang. Bahkan kemampuannya patut diperhitungkan karena mampu main berjam-jam di ranjang. Tinggal bagaimana sang laki-laki mengimbangi permainan wanita bergigi rata ini.

Gigi tampak besar dan jarang-jarang

Tipe wanita seperti ini biasanya suka memfitnah dan selalu iri hati terhadap keberhasilan orang lain. Bahkan, kalau keinginannya tidak dituruti, ia sering kali marah-marah dan melakukan apa saja agar kemauannya itu terpenuhi. Pria yang yang mendapat istri bertipe seperti ini hendaknya berhati-hati, setidaknya harus sabar menyikapi segala kelakuannya. Apalagi menghadapi sifat manja yang dibuat-buat akan membuat kita semakin kesal. Sehingga kalau ada pria yang mendapat wanita bertipe gigi seperti ini, hendaknya mampu membimbing dan harus extra sabar menghadapi segala perbuatannya. Dalam permainan di ranjang tipe wanita seperti ini tak pernah mau mengalah pada pasangannya dan terbilang sangat agresif.

Gigi tampak maju ke depan

Tipe wanita ini macam-macam, kalau giginya kecil ia biasanya masih bisa ditoleransi, artinya tidak terlalu memeras suami. Namun, jika bentuk giginya besar-besar, laki-laki yang mendapat cinta dari wanita ini harus siap menerima segala caci maki yang kadang-kadang tidak mendasar. Wanita dengan bentuk gigi seperti ini biasanya mudah mengeluh dan tidak pernah menerima apa yang telah didapatkan. Tapi dalam urusan ranjang, wanita bertipe gigi seperti ini termasuk golongan wanita yang agresif.

Gigi gingsul

Jika wanita ini memiliki gingsulnya tepat pada pinggir gigi, tentu menambah kecantikan si wanita tersebut. Namun jika sebaliknya, gingsul bertempat di depan, maka akan mengganggu wajah si pemilik gigi tersebut. Tapi pada dasarnya wanita yang memiliki gigi gingsul ini enak diajak bicara. Pengetahuannya luas walaupun sikapnya agak kekanak-kanakan. Dalam urusan seks, wanita ini sangat pintar membahagiakan pasangannya. Wanita bertipe gigi seperti ini sangat mengetahui apa yang diinginkan oleh pasangannya.

Gigi tampak masuk ke dalam

Biasanya wanita yang memiliki gigi seperti ini, sangat pendiam. Mungkin lebih pas dikatakan pemalu. Sikapnya yang malu dan kurang terbuka, membuat banyak kaum pria keranjingan untuk membuka sifat dasarnya. Kalau ia berparas cantik, banyak pria yang akan berlomba mendapatkan gadis bergigi masuk ke dalam ini. Sayangnya dalam hal seks wanita bertipe gigi seperti ini agak pasif. Sehingga si pria harus pintar merangsang agar wanita ini menjadi aktif.

Gigi kecil dan rancak

Umumnya wanita bergigi kecil memiliki wajah imut-imut. Orang mengatakan baby face, artinya tampak muda terus walaupun usianya menginjak 40 lebih. Sifat wanita ini menyenangkan, dia bisa memberikan perhatian penuh terhadap pasangannya. Suka menolong dan baik bertutur kata. Jadi berbahagialah bagi pria yang mendapatkan wanita bergigi kecil dan rancak ini. Sebab hari-harinya selalu dipenuhi oleh keindahan. Apalagi jika diatas ranjang, wanita ini selalu dapat mengimbangi keinginan pasangannya. (bsb/rit)

Wednesday, July 30, 2008

Seks Tiongkok Kuno: Rahasia Sukses Bersanggama

 
 
Seks Tiongkok Kuno: Rahasia Sukses Bersanggama

Kenal Kamasutra dari India, yang bercerita tetang tatalaksana seks nan indah dan nikmat. Orang Cina pun memiliki rahasia sendiri. Hikayat gairah seks pasangan suami istri ditulis dalam buku Tiongkok Kuno Su Ni Jing . Apa rahasia gairah nan membara tersebut?

Hubungan seks dianggap sukses bila Anda merasakan kepuasan sejati. Dan kepuasan sejati menurut Su Ni Jing adalah, apabila dilakukan oleh dua orang yang saling mencintai dan rela melakukannya.

Sebab, seks bukan sekedar budak nafsu. Tapi merupakan suatu perwujudan kasih sayang yang menyatu dan romantis dalam hubungan suami istri. Seks yang tidak disertai rasa cinta kasih adalah seks fisik yang setara dengan perkosaan dan pelecehan.

Seks fisik kebanyakan hanya memperoleh kepuasan dari penyaluran nafsu. Kepuasannya hanya semu. Sebab mereka hanya akan puas secara fisik dan secara psikologis. Padahal dalam berhubungan seks, unsur psikologis sangatlah penting. Karena itu, mantapkan cinta agar seks Anda semakin mantap. Rasa cinta itu pun harus dilakukan secara terbuka tanpa paksaan, karena cinta dengan paksa justru akan kehilangan maknanya.

Keluhuran

Dalam kitab tersebut di jelaskan, bahwa ada beberapa keluhuran yang terpenting dalam berhubungan seks hingga sukses, yakni : harus memiliki rasa cinta, tulus ikhlas, rasa berketurunan, nafsu positif, bertanggung jawab, setia dan sukarela. Bila hal yang di atas tak dapat dipenuhi, maka unsur keluhuran itu akan menjadi hambar atau tidak berarti lagi.

Cermin berhubungan seks akan luntur bila pegangan kesetiaan diracuni oleh perselingkuhan misalnya. Pengabdian dibalas dengan terpaksa. Inilah sebabnya para Taoshe (pandeta) di negeri Tiongkok selalu memberikan nasehat kepada seseorang yang akan menikah. Sehingga ketika bersenggama dapat menjamin keluhuran itu.

Salah satu nasehat yang terpopuler adalah "Antara pria dan wanita yang melakukan hubungan seks, ibarat seorang seniman membuat guci. Tanah liat mentah harus dipijat dengan tenaga dan gairah untuk menciptakan model kasarnya. Kemudian dihaluskan dengan tangan dan dipilin dengan halus, dan memakai air hingga basah untuk membuat bentuk yang indah. Selanjutnya harus dibakar dengan api agar bentuk guci itu menjadi sempurna. Api itu tiada lain adalah puncak orgasme dalam bersenggama." Wah, barangkali ilustrasi film Ghost mengambil filosofi ini ya.
*** Anna --Berbagai sumber
Sumber: Tabloid Ibu & Anak

Ubah Posisi Biar Tidak Cepat Selesai

 
Ubah Posisi Biar Tidak Cepat Selesai

Memperlambat orgasme bukanlah tanggung jawab Anda seorang diri sebagai pria. Ini memerlukan keterlibatan Anda dan pasangan. Paling tidak pasangan mesti mengerti bentuk dan cara-cara yang ditempuh. Memang ada beragam cara yang bisa dilakukan.

Beberapa hal ini adalah sedikit cara yang bisa digunakan menurut Gleen Wilson:
1. Pusatkan pikiran ANda ke sesuatu diluar sensasi Anda. Mungkin subjek yang netral atau sesuatu yang sungguh-sungguh dapat menangguhkannya.

2. Konsentrasikan pikiran anda ke permainan pemanasan. Cobalah melakukan cumbuan pada pasangan Anda dan mintalah untuk tidak merspon

3. Gunakan kondom untuk mengurangi sensitivitas fisik

4. Anda juga bisa menggunakan krim pati rasa pada penis untuk mengurangi rangsangan, sehingga memperlama permainan sebelum sampai orgasme

5. Cobalah sesering mungkin menarik penis keluar dari vagina dan permainan penis yang dimasukkan ke vagina ke permainan penis dengan tangan, bergantian. Permainan ini akan membuat Anda menikmati hubugan dseksual dengan waktu yang agak lama.
Sumber: Senior

Tuesday, July 29, 2008

Ejakulasi Dini, Anti-Depresi Menunda Orgasme

 
Ejakulasi Dini, Anti-Depresi Menunda Orgasme

Sudah delapan tahun pria 36 tahun ini mengarungi bahtera rumah tangga. Yang menyedihkan, dalam kurun waktu itu, warga Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ini belum bisa memuaskan kebutuhan seksual istrinya. Setiap kali akan melakukan penetrasi, ia keok duluan. Sperma sudah keluar sebelum penis masuk ke dalam vagina. Sampai kini, karyawan swasta itu belum dikaruniai anak.

Ia sudah mencoba berbagai pengobatan alternatif dan obat-obat ilegal yang dijual di pasaran. Toh, tak banyak membantu. Pada akhir tahun lalu, ia menemui seorang dokter. Setelah berkonsultasi beberapa kali, dan diterapi, masalahnya mulai teratasi. Ia bisa melakukan penetrasi. "Saya puas, meski baru masuk sperma sudah keluar," ujarnya.

Ari, sebut saja begitu, hanyalah salah satu contoh kasus penderita ejakulasi dini yang tergolong kronis. Belakangan, penderitanya memang makin meruyak. Angka yang besar mendorong pabrik obat berlomba melakukan penelitian mencari penangkal mujarab. Salah satunya Alza Corporation, anak perusahaan Johnson & Johnson. Jika Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) memberi lampu hijau, pabrik obat yang bermarkas di Mountain View, California, Amerika Serikat, itu bakal segera melempar produk barunya.

Merek obat itu belum disebut, tapi kandungan zat aktifnya sudah diketahui: dapoksetin hidroklorida. Seperti dikutip situs BBCNews.com, Selasa pekan lalu, obat tersebut terbukti dapat menunda orgasme pria. Pekan ini, Profesor Jon L. Pryor, ketua tim peneliti, direncanakan mempresentasikan enam halaman ringkasan risetnya dalam pertemuan tahunan Asosiasi Urologi Amerika di Amerika Serikat.

Pryor bersama koleganya melakukan studi terhadap 2,614 pasien penderita ejakulasi dini berusia 18-77 tahun. Semua pasien itu setia melakukan hubungan seks monogami minimal enam bulan. Sebelum diberi obat, mereka ditanya keluhannya bermain seks. Sebagian besar mengeluh, kurang dari dua menit berpenetrasi sudah ejakulasi. "Malah ada yang kurang dari satu menit," ujar Pryor. Patokan inilah yang dipakai peneliti untuk melihat efektivitas obat tadi.

Pasien dikelompokkan dalam dua grup. Satu grup diberi 30 mg atau 60 mg dapoksetin selama lebih dari tiga bulan. Grup lain dicekoki plasebo (obat bohongan). Lalu pasien ditanya 1-3 jam sesudah hubungan. Mereka juga dibekali jam pencatat kecepatan untuk melihat kapan ejakulasi terjadi.

Pada dua pekan pertama penelitian, tak banyak perubahan pada pemakai dapoksetin. Sebanyak 75% pasien masih ejakulasi kurang dua menit. Tapi, setelah itu, terjadi penurunan kasus ejakulasi dini. Ejakulasi dini bisa ditunda 3-4 kali lebih lama.

Bahkan tingkat kepuasan seksual mereka bertambah. Untuk pemakai dapoksetin 30 mg, sebelum berobat kepuasannya cuma 2,5%. Setelah menenggak pil dapoksetin, meningkat menjadi 38%. Lalu untuk dosis 60 mg, dari 22,3% menjadi 46,5%. Sebaliknya, pengonsumsi plasebo cuma meningkat dari 21,6% menjadi 24,6%. Menurut Pryor, kepuasan seks pasangan mereka ikut melonjak. Efek samping? Tak terlalu banyak. Cuma mual dan sakit kepala.

Sebenarnya dapoksetin bukanlah obat baru. Sebelumnya sudah dipakai luas untuk penyakit gangguan jiwa. Ia bergolongan sama dengan Prozac, yang kerap dipakai sebagai obat antidepresi, yaitu golongan serotonin selective reuptake inhibitor. Tapi, karena hasil studi terakhir menunjukkan efek positif pada penderita ejakulasi, Alza mengajukan permohonan ke FDA. Jika disetujui, dapoksetin diklaim sebagai obat pertama di dunia yang khusus mengatasi ejakulasi dini.

Itu persis seperti yang dialami sildenafil. Zat aktif obat disfungsi ereksi bermerek Viagra ini sebelumnya sudah dikenal sebagai obat penyakit jantung. Namun, lantaran dianggap sukses mengobati penis loyo, pil biru itu pun diklaim sebagai obat disfungsi ereksi. Dan, FDA merestuinya.

Obat ini tentu memberi harapan bagi banyak pria. Menurut Dokter James H. Barada, urolog pada Pusat Kesehatan Seksual Pria, Albany, New York, Amerika Serikat, sepertiga laki-laki di dunia menderita ejakulasi prematur. Tak jelas angkanya, tapi 27%-34% laki-laki dari yang mengalami gangguan seksual kena ejakulasi dini. Ini lebih besar dari disfungsi ereksi yang cuma 12%.

Di Indonesia, angkanya tak jauh berbeda. Akmal Taher, urolog pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengaku bahwa setiap bulan Klinik Impotensi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo kedatangan lima pasien ejakulasi dini. "Ini adalah 15%-20% dari total kunjungan ke klinik tersebut," katanya.

Rata-rata pasien berumur 35-45 tahun. Ini berbeda dengan penderita disfungsi ereksi yang rata-rata di atas 50 tahun. Mereka yang datang biasanya berasal dari tipe yang gampang stres dan gelisah. Ketika pertama kali datang, mereka tidak langsung mengaku mengalami ejakulasi dini. Setelah dikorek, mereka bersedia bercerita banyak. Mereka pun datang ke dokter setelah gagal mencoba pengobatan alternatif dan obat bebas.

Menurut Wimpie Pangkahila, seksolog pada Pusat Studi Andrologi dan Seksologi Universitas Udayana, ejakulasi prematur terjadi, antara lain, karena serotonin di otak tak berfungsi baik sehingga ejakulasi tak bisa diperlambat. Penyebab lain, beban stres dan kelelahan. Untuk itu, diperlukan obat yang mengatur aktivitas serotonin di otak.

Menanggapi dapoksetin, Wimpie mengakui belum pernah meresepkannya. Tapi banyak obat yang bergolongan sama dengan dapoksetin yang sudah beredar di sini. Ia menyebut klomipramin dan fluoksetin. Seperti dapoksetin, keduanya dikenal sebagai obat gangguan jiwa. Kata Wimpie, obat itu manjur untuk mengatasi penyakit ejakulasi dini. "Sebanyak 80% pasien bisa disembuhkan dengan obat itu," ujarnya.

Aries Kelana, Alfian, dan Anton Muhajir (Denpasar)
[Kesehatan, Gatra Nomor 29 Beredar Senin, 30 Mei 2005]
Sumber: Gatra

Cegah Kehamilan dengan Seks Oral

 
 
Cegah Kehamilan dengan Seks Oral

Walau bukan salah satu metode kontrasepsi, seks oral bisa digunakan untuk mencegah kehamilan.

Beberapa macam seks oral seperti Cunnilingus (laki-laki menstimulasi genital wanita dengan mulut dan lidah), Fellatio (wanita menstimulasi kelamin pria dengan mulut dan lidah ), Deep Kissing (memasukkan lidah ke dalam mulut pasangan), dan merangsang bagian sensitif dengan bibir sering dipamerkan dan ditunjukkan dalam film-film porno.

"Tidak Jarang juga hal semacam itu kita tiru," ujar Dr. Toto Handoyo Kusumajaya. Dokter yang sedang memperdalam ilmunya di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali ini menyebutkan alasan kenapa orang cenderung melakukan seks oral antara lain sebagai pemanasan, variasi, meniru adegan porno di film, menghemat tenaga, memang suka, dan yang mungkin agak aneh buat kita adalah untuk mencegah kehamilan.

Dalam simposium yang bertajuk To Improve Professional Skill in Managing Sexual Problems yang berlangsung di Hotel Borobudur, beberapa pekan lalu, Dr. Toto menyatakan bahwa meskipun tidak terjadi penetrasi, ternyata kegiatan seperti ini bisa sangat memuaskan pasangan. Ini menandakan bahwa kegiatan seksual bukanlah sekadar proses penciptaan manusia baru, melainkan juga merupakan proses rekreasi.

Walau pada remaja yang masih pacaran alasan seks oral adalah untuk menghindari kehamilan serta supaya tidak kehilangan keperawanan, kegiatan ini tidak dianjurkan oleh Dr. Toto. Sementara untuk pasangan suami istri, tentu saja seks oral sangat boleh dilakukan bila keduanya menikmati, tidak ada paksaan, dan dalam keadaan sehat.

Oleh karena itu, bila sedang ada masalah kesehatan, semisal keputihan, tentu saja seks oral jangan dilakukan. @
Sumber: Senior

Monday, July 28, 2008

Pribadi dari bentuk "senjatanya"

 
 
Pribadi dari bentuk "senjatanya"

Bagaimana, sudah memeriksa bentuk "senjata" suami? Apa, tidak ada bentuk seperti yang kami tuliskan sebelumnya? Jangan khawatir, artikel kami yang lalu memang baru mengupas sebagian saja. Kini periksalah, apakah bentuk senjata seperti di bawah ini yang suami punya?

Well Hung. Tarik napas dalam-dalam. Tahukah Anda? Menurut data terakhir Mr. Happy terbesar bisa mencapai panjang 30 sentimeter. Walau ada gosip masih ada lagi yang lebih panjang yaitu "properti"-nya Long Dan Silver, seorang bintang film porno, mencapai lebih dari 46 sentimeter. Tapi apakah semakin besar, semakin nyaman?

Si pemilik ‘properti’ paling besar ini tentu saja sangat, sangat percaya diri. Itu berarti juga punya gairah yang menyala di tempat tidur. "Sayangnya, ego dirinya juga besar, seperti penisnya," jelas Cohen. "Dia termasuk tipe yang suka pamer tubuh, tak sungkan mondar-mandir tanpa handuk di ruang ganti. Dia juga paling suka bercermin." Penis besar biasanya dimiliki para pria yang bermata kecil, begitu teori Dr Baker. "Dan mereka umumnya lebih tertarik pada wanita yang juga cenderung tidak setia," tambahnya.

Freeman menilai penis besar ini termasuk tipe sportif. "Dia memang kuat, tapi juga bisa sangat lembut. Pria ini juga suka bercinta dengan banyak gaya," paparnya. "Gairahnya sangat normal, tidak aneh tapi selalu punya hasrat bercinta. Pekerjaan ideal untuknya adalah profesi-profesi yang aktif secara fisik antara lain, olahragawan atau pelatih olah raga, personal trainer."

Mengacu pada Paley, si bigger boy ini justru bisa patah semangat bila hanya diminta berbaring diam. Karena dengan buldoser besar yang dia miliki, justru dia ingin menuntaskan semua garapannya. Jadi, bila Anda berhubungan dengan pria ini, jangan terlalu lama memberi servis oral. "Hasrat bercintanya malah bisa padam." Jadi, kini giliran Anda untuk berbaring santai, biarkan dia bekerja keras.

Bila bercinta dengan suami bigger boy, Anda harus benar-benar siap dan nyaman, begitu ungkap Lai. Maka, mintalah si dia menstimulasi, mencium area intim Anda. Sensasi yang tercipta plus air liurnya akan membuat area bercinta jadi lebih lembab. Si dia bisa tetap kokoh selama beberapa jam sambil berakrobatik di tempat tidur. Namun, posisi bercinta yang tepat bersamanya adalah Anda di atas hingga bisa mengontrol seberapa besar bagian dirinya dapat masuk ke Mrs. Cheerful. Walau big boy ini bisa membangun suasana bercinta yang sensual, panas dan lama, namun sensasi orgasmenya cuma sesaat bila dibanding tipe Mr. Happy lainnya. Menurut Lai, si besar ini memang suka bercinta dengan posisi-posisi yang aneh tapi indah. Toh, missionary position yang dimulai perlahan dan penuh cinta bisa memenuhi hasrat bercintanya. "Sebagai gong terakhir, coba naik ke atas tubuhnya dengan perlahan," tambah Cohen.

Rasa percaya dirinya sangat besar ketika di kamar tidur. Dia bisa ‘bertahan’ lama dan jadi atlet bercinta yang tangguh. Jadi, siapkan stamina!

Mr Average. Jangan anggap enteng karena arti namanya "si tuan rata-rata". Karena bila diukur, saat sedang molor panjangnya 9 sentimeter. Namun bila sedang bergairah, bisa 13 sentimeter. Tapi yang jelas tipe pria ini sangat paham tentang dunia tempat tidur.

"Dia rajin menunjukkan atensi lewat bunga, coklat dan wewangian. Intinya, dia ingin membahagiakan Anda," papar Cohen. Dia juga termasuk pria yang terbuka, jujur ketika berhubungan dengan pihak lain, begitu kata Freeman. "Dia orang yang positif dan tidak takut dikritik. Dia memang bukan tipe sporty tapi bisa jadi berprofesi arsitek atau sejenisnya." Pria berukuran medium ini mendamba perhatian lebih dibanding tipe Mr. Happy lainnya. Itu berarti, dia sangat suka pada lips service. "Dia sangat menikmati ketika berdua mencapai puncak asmara. Seusai bercinta dia bisa memeluk Anda berlama-lama," kata Lai. "Ukuran Mr. Happy semacam ini biasanya dimiliki lelaki biasa yang sepanjang hidupnya bisa setia pada satu pasangan. Walau dulu pernah melanglang-buana, atau kini harus hidup bersama pasangannya yang masih suka larak-lirik," tutur Dr Baker. Toh, bukan berarti si menengah ini bukan pencinta ulung. Justru si dia selalu ingin membahagiakan Anda dengan tindakan cintanya.

Stimulasi terbaik untuknya adalah servis oral, begitu kata Lai. Bahkan Cohen menyarankan untuk bercinta menghadap cermin. Dan agar lebih romantis, nyalakan saja lilin wangi di pojok-pojok kamar. Bayangan berdua yang memantul akan membangkitkan hasratnya membuat sensasi jadi lebih sensual.
Sumber: SuaraMerdeka

Agar Seks LUAR BIASA

 

 
Agar Seks LUAR BIASA

Hubungan seksual memang sesuatu yang sangat alamiah. namun, kehidupan seksual yang berkualitas dan luar biasa memuaskan, butuh ramuan dari beberapa hal, seperti persepsi positif, kreativitas, serta stamina prima.

Kehidupan pasangan Ardi dan Emma boleh dikatakan bahagia. Melewati usia lima tahun pernikahan, mereka tetap rukun, serba kecukupan, dan telah pula dikaruniakan dua orang anak yang sehat. Hanya saja, hampir dua bulan belakangan mereka merasa adanya kemunduran dalam kehidupan seksual. Mereka sering merasa cepat lelah dan stamina merosot, sehingga gairah pun hilang.

Untuk mendapatkan kehidupan seksual yang luar biasa, tak cukup hanya dengan menjaga cukup hanya dengan menjaga kebugaran atau kesehatan tubuh secara umum. Pasangan juga harus mampu berkreasi dalam banyak hal, mulai dari komunikasi, kesamaan persepsi dalam hal mencapai kepuasan seksual, serta perlu kecerdasan untuk memaknai hubungan tersebut.

"Seperti halnya pengetahuan lainnya, masalah seks juga harus dipelajari, baik itu dari kasus dan pengalaman orang lain, melalui buku atau pendapat dokter ahli. Itu membuat orang akan paham, termasuk dalam mencari solusi atas berbagai hambatan dalam hubungan seksual," ungkap Dr. Nugroho Setiawan, Sp.And., androlog dari Klinik Grasia, Jakarta.

Harus dipelajari
Sebuah penelitian tentang perilaku seksual menunjukkan hubungan dan berlangsung harmonis tidak dapat dicapai secara alamiah. Hal itu harus dipelajari dan dibina bersama oleh pasangan. Tanpa usaha itu, seks hanya sekadar aktivitas di atas ranjang.

Selanjutnya huungan itu pun rentan menjadi sebab terjadinya perselingkuhan dan perceraian. Karena itu, kreasi dan kecerdasan dalam hal seksual diperlukan untuk menekan risiko hubungan pasangan yang meluncur ke arah ketidakharmonisan.

Kecerdasan tidak bisa dipisahkan dengan persepsi positif. Dalam hal ini pasangan dituntut untuk memiliki persepsi yang baik atas kehidupan seksual. Angapan bahwa seks merupakan hal tabu harus dibuang jauh-jauh. Dengan pemikiran ini, baik perempuan dan laki-laki dapat secara terbuka mengungkapkan hambatan atau ketidakpuasan dalam kegiatan intim mereka.

Kecerdasan dan kebugaran mental akan membawa mereka pada sikap tenang atau rileks saat mengkomunikasikan gangguan tersebut. Sering kita dengar tentang letupan emosi atau kemarahan yang meledak, gara-gara kegagalan berhubungan seks. CAra seperti ini jelas tidak menawarkan solusi apapun. Sebaliknya cenderung mudah menimbulkan rasa bersalah pada salah satu pihak dan menyisakan konflik yang menganga.

Juga harus disadari bahwa perempuan boleh bersikap aktif dalam berhubungan seks. Tak cuma suami yang harus selalu memegang kendali atas kegiatan tersebut, sementara sang istri menjadi 'patung'.

"Interaksi ini akan lebih baik jika dibangun atas keaktifan kedua belah pihak. Sikap aktif dan kenikmatan seksual atau orgasme bagi perempuan sama sekali bukan dosa. Jadi nikmatilah sesering Anda mampu," ujar Dr. Nugroho.

Bila kenikmatan seksual hanya dirasakan oleh salah satu pihak, akan cepat menimbulkan kejenuhan. Tak hanya bagi pasangan yang telah lama menikah, tetapi juga beresiko bagi pasangan baru.

"Pada pasangan lama, kejenuhan seksual terutama disebabkan oleh monotoni, baik dalam hal suasana mauoun perilaku seksual, "tutur Prof. DR. Wimpie Pangkahila, Sp. And., FAACS., Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Bali ini. Supaya kontak seksual dapat terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan, perlu adanya kreativitas dari masing-masing pasangan ini.

Penyebab Mayoritas
Keluhan menyangkut kehidupan seksual pasangan suami istri (pasutri) merupakan persoalan klasik. Di tengah kehidupan modern saat ini solusi untuk masalah itu tentu lebih beragam. Dalam memutuskan pemecahan masalah sebaiknya harus mempertimbangkan kebahagiaan kedua belah pihak.

Menurut Prof. Wimpie, seksualitas dalam perkawinan mempunyai empat dimensi, yaitu prokreasi, rekreasi, relasi dan institusi. Prokreasi artinya menghasilkan keturunan atau generasi penerus. Rekreasi mengandung pengertian kesenangan, yang berhubungan dengan kenikmatan dan kepuasan seksual. Dan itu harus diusahakan bersama-sama.

Dimensi relasi berarti kehidupan seksual berfungsi sebagai pengikat yang akan lebih mempererat hubungan batin suami dan istri di alam suatu institusi, yaitu lembaga perkawinan. Keempat dimensi ini dapat dicapai, jika tidak ada gangguan seksual dan reproduksi, baik di pihak laki-laki maupun perempuan.

Di dalam perkawinan, kehidupan seksual seseorang mengalami penyesuaian karena hadirnya orang lain, yaitu suami istri. "Suami atau istri tidak lagi hanya berkepentingan dengan seksualitas dirinya, tapi juga dengan pasangannya. Maka dia harus melakukan penyesuaian dengan seksualitas pasangannya. Tanpa itu akan timbul masalah seksual," sebut Prof. Wimpie.

Bebrapa masalah yang dapat dialami pasutri antara lain, faktor fisik yang secara umum menjadi penyebab mayoritas penurunan kualitas hubungan seksual. Stamina dan kebugaran fisik memberikan efek langsung terhadap kesehatan tubuh secara utuh.

Masalah kebugaran fisik ini sering dipengaruhi oleh pertambahan usia, yang menyebabkan respon faali organ seks menurun. Sensitivitas susunan saraf melorot, dan kecepatan terangsang terhadap stimulan (rangsangan) seksual pun menjadi lambat. Kondisi ini pada setiap orang tentu berbeda tingkatannya.

Konsumsi Gizi
Di usia muda, orang yang sehat tidak butuh waktu lama untuk terangsang dan siap berhubungan seks. Setelah usia menua, waktu yang diperlukan untuk terangsang menjadi lebih lama. Berkurangnya kadar hormon testosteron pada pria dan estrogen pada perempuan sering dinyatakan sebagai penyebab menurunnya gairah. Padahal, soal itu tidak berpengaruh negatif terhadap dorongan seks.

Pada perempuan, penurunan seks cenderung disebabkan oleh sindrom pasca menapouse. Gejalanya, sering mengalami gerah (hot flush), kulit dan vagina mengering, sulit tidur, kelelahan yang amat sangat, berkeringat dimalam hari, dan cepat emosi.

Masalah lainnya yang mempengaruhi kehidupan seksual adalah perubahan mental seperti menurunnya keprecayaan diri, depresi, gairah kerja merosot, vitalitas hidup menurun, putus asa dan stres.

Kondisi ini dapat berasal dari lingkungan keluarga, masyarakat, atau lingkungan kerja. Ditambah lagi kondisi fisik yang semakin menurun. sehingga kemampuan menanggulagi stres dan gangguan jiwa juga menurun.

Agar hal ini tidak terjadi, perlu dilakukan usaha secara terus menerus. Diantaranya berolah raga secara teratur, istirahat cukup, dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

Olahraga secara teratur akan memperlancar peredaran darah dan membantu mengembalikan fungsi organ-organ seksual. Lebih dari itu, olahraga juga dapat mencegah berbagai penyakit yang mungkin akan mengganggu fungsi seksual.

Jika tubuh sudah merasa letih karena aktivitas atau pekerjaan, berikan waktu yang cukup untuk beristirahat. Sekaligus memberikan kesempatan tubuh untuk rileks dan membantu proses pengembalian stamina. Konsumsi makanan sehat dengan gizi yang seimbang akan memastikan kecukupan pasokan protein, vitamin, mineral dan sebagainya.

Keindahan kehidupan seksual menag sangat tergantung pada kesehatan fisik dan mental yang prima. Langkah yang perlu diambil adalah melatih mental, sosial, fisik dan spiritual secara menyeluruh.

Sumber: Senior

Saturday, July 26, 2008

Gelora Sex 3 Dekade

GELORA SEX 3 DEKADE

 

Banyak orang percaya bahwa usia sangat mempengaruhi dalam masalah hubungan seks. Kejantanan seorang pria sangat dipengaruhi oleh hal tersebut. Kegilaan dan keliaran dalam berhubungan seks oleh sementara orang dianggap bisa didapatkan saat masih usia muda.
Hingga tidak mengherankan, bila sering dipergoki adanya pesta seks yang dilakukan oleh kalangan remaja. Lalu apakah memang betul di usia seperti itu (20-an) orang betul-betul bisa menikmati seks secara total dan menggairahkan? Ternyata tidak seluruhnya benar.
Betul memang, di usia muda tubuh manusia secara fisik, sekalipun tidak terlatih, tumbuh menjadi fisik yang bugar. Ini besar pengaruhnya terhadap aktivitas seks. Menurut dr.Boyke Dian Nugraha SpOG, MARS, secara fisiologis bila bertambahnya umur frekwensi berhubungan seks jadi berkurang. Ini disebabkan terjadinya proses penuaan. Produksi air mani juga sedikit berkurang dan terjadi degenerasi tulang. "Sebenarnya pada pria, proses penuaan yang jelas dan mulai berkurang kadar hormonnya, yaitu sekitar usia 50 tahun," ungkapnya.

Gelora Seks 20-an
Kecenderungan dan Masalah

Ada istilah pada usia 20, saat melihat wanita “sudah pandangan hidup" artinya, memandang wajah si wanita saja penis sudah hidup. Pada usia ini, pria memang sangat mudah terangsang. Melihat payudara menonjol, apalagi dengan busana ketat atau belahan baju yang membuat belahan dada mengintip, segera akan membakar hawa nafsu. Mudah sekali mencapai klimaks, seolah hanya dengan menempelkan penis saja, sperma sudah keluar.
Menurut dr. Boyke ini adalah hal wajar. Sebab pada usia ini kondisi tubuh, sekalipun tidak menjalani latihan serius, produksi spermanya berjalan dengan baik. Kalau mereka mendapat pasangan, yang muncul adalah hubungan seks tidak seimbang. “Artinya, ego masing-masing sangat besar. Jadi, si pria bila sudah mencapai klimaks lebih dulu, tidak lagi memikirkan kepuasan pasangannya,” ungkap dr. Boyke. Hubungan seks di usia 20-an juga lebih banyak coba-coba dan tengah mengenali gaya pasangan. Ini membuat sering terjadi ejakulasi dini, namun masing-masing tidak ambil pusing atau tetap mementingkan ego sendiri.
Karena gairah yang muncul memang terlalu menggebu, maunya selalu cepat-cepat dan begitu juga dengan hubungan seksnya cepat selesai. Kemampuan berhubungan dengan hitungan jam, seperti sebuah dambaan yang belum juga didapatkan. Penyakit edi tansil (ejakulasi dini tanpa hasil) begitu dominan. Bukan lagi hubungan yang hanya sebentar, tapi belum juga melakukan hubungan, baru pemanasan sudah keluar.
Memang, dari segi kemampuan penis untuk bangkit kembali setelah mengeluarkan sperma di usia ini cukup cepat. Menurut Boyke, ini yang disebut sebagai fase resolusi. Pada usia 20-an, seorang pria usai melakukan hubungan seks, istirahat sebentar, penisnya sudah bisa kembali keras, itu terjadi dalam tempo yang singkat. Paling tidak, sekitar lima menit sudah bangkit kembali. Bahkan itu bisa terjadi berkali-kali. Posisi penis saat ereksi juga berbeda. Di usia ini posisi tegak 90 derajat, apalagi ditunjang dengan tubuh yang bugar. Dan umumnya pria pada usia ini seperti tidak memiliki daerah sensitif. Sebab dengan sentuhan ujung jari saja ia sudah terangsang.
Lalu, sensasi untuk melakukan seks sepanjang hari pun selalu muncul. Hasil penelitian di Amerika, pasangan muda lebih memilih untuk melakukan hbungan seks 6 hari dalam seminggu. Penggunaan obat kuat dan alat bantu tidak begitu diminati. Hal ini terjadi karena pasangannya juga tidak terlalu tahu dengan makna alat bantu. Paling-paling yang lumayan popular adalah pemakaian kondom. Itupun, bila salah satu dari pasangan sudah pernah membaca tentang kegunaan kondom. Biasanya mereka lebih merasa leluasa tanpa sarung pengaman. Beberapa orang mengatakan, dengan memakai sarung pengaman rasa kenikmatan bercinta jadi berkurang.

Solusi dan Tips
Pada usia 20-an, kebutuhan menggunaan obat suplemen juga belum mutlak. Kalaupun pada mereka ini ada yang mengonsumsi suplemen, seperti minuman mengandung ginseng atau kuda laut, itu hanya bagian dari rasa ingin tahu, apakah ada perbedaan antara sebelum dan sesudah meminum obat suplemen.
Tapi menyaksikan film porno paling sering dilakukan oleh pasangan di usia ini. Kebanyakan mengaku untuk menambah pengetahuan akan teknik dan gaya. Sekalipun sudah memiliki pasangan, beberapa di antaranya ternyata tetap melakukan onani.
Olahraga yang disarankan justru olahraga yang sedikit berat, seperti atletik, tenis, basket, renang. Terkadang dengan melampiaskan diri pada kegiatan olahraga, keinginan untuk berhubungan seks bisa sedikit terkendali.
Untuk mengatasi masalah ejakulasi dini, menurut dr.Boyke memang diperlukan pengetahuan ilmiah. Kemauan pasangan untuk membaca atau mengetahui lebih jauh, tentang teknik dan variasi, sangatlah penting. "Saya punya pasien yang sudah menikah di usia 20 tahun, tapi punya pengetahuan hebat tentang seks. Ini karena pasangan tersebut rajin baca buku," katanya.
Soal makanan, memang di usia ini tidak terlalu banyak larangan. Namun demikian, ada baiknya untuk menghindari makanan fast food. Dari hasil penelitian, makanan sejenis ini banyak mengandung lemak yang diduga mengandung hormom estrogen. Hal ini akan mendorong seorang anak mengalami pubertas dini. Nah, apa jadinya bila makanan tersebut dikonsumsi pada pria dewasa.

Gelora Seks 30-an
Kecenderungan dan Masalah


Memasuki usia 30-an, kebugaran pria akan berkurang, tapi pengalamannya dalam seks jelas bertambah. Hubungan seks pun mulai bisa dikendalikan agar ia dan pasangan sama-sama bisa mendapatkan kepuasan. Pada usia ini, bila sudah mulai mengenal pasangan dan saling terbuka, maka bisa saling mencapai klimaks secara bersama acap kali diusahakan.
Pada usia ini, kegiatan berhubungan seks selalu diawali dengan pemanasan yang baik, tidak lagi terburu-buru. Hasil dari sebuah penelitian mengungkapkan, bahwa khususnya pria berusia di atas 35 tahun relatif tidak pernah lagi mengalami ejakulasi dini. Dengan kebugaran tubuh yang tetap terjaga, baik karena teratur melakukan olahraga lari, tenis, aerobik, basket, renang dan olahraga berat lainnya, bisa dipastikan membuat kemampuan seks pria pada usia ini tetap prima.
Kalaupun ada tekanan, maka tekanan yang banyak dialami pada pria usia ini adalah datang sebagai dampak dari gaya hidup. Kesukaan pada dunia malam akan membuat seseorang menjadi tidak terawat makannya, istirahat kurang, lalu mulai mengonsumsi minuman beralkohol atau bahkan narkoba. Maka, secara perlahan kemampuan seks pun terpengaruh bahkan dapat menurun drastis. “Seorang pria yang masuk di usia 30, tapi tidak bisa menjaga kebugaran tubuh, banyak melek malam, makan tidak teratur dan tekanan stres yang tinggi, ereksinya seperti ogah-ogahan,” ungkap dr Boyke.

Solusi dan Tips
Untuk mendapatkan rangsangan, pria pada usia seperti ini memang perlu satu kegiatan seperti dipegang-pegang dulu. Jadi, sekadar pemuas pandangan yang merangsang saja, belum cukup untuk mengobarkan rangsangan. Karena, di masa ini, pria justru sangat rawan akan serangan penyakit seperti darah tinggi dan kolesterol. Maka, disarankan pria-pria pada usia ini untuk menjalankan gaya hidup dengan sehat. Makanan mengandung lemak dan mengkonsumsi minuman berakohol sebaiknya dihindari.
Dengan kondisi badan yang bugar, maka berhubungan seks bisa dilakukan 3 sampai 5 kali dalam seminggu. Pada usia ini, seks mencapai titik terbaik, sebagai sarana untuk saling memberi dan menerima dengan kegembiraan dan saling berbagi fantasi tanpa dibebani rasa sungkan. Ketidak mampuan pasangan, seperti terlalu cepat orgasme, segera didiskusikan, lalu secara bersama mengupayakan jalan keluar terbaik.
Berbagai cara bisa dilakukan, seperti membaca dari buku, mendatangi dokter ahli, atau saling mencoba. Karena adanya dialog, maka bisa didapatkan gaya atau teknik yang tepat, di mana kedua pasangan bisa menikmati, tanpa sang pria harus orgasme lebih dulu.
Dimasa ini juga, kedua pasangan saling tahu apa yang disuka dan apa yang tidak. Hebatnya lagi, ada pasangan yang mengalami orgasme lewat berbagai macam posisi bercinta. Tidak ada lagi rasa sungkan untuk mengeksplorasi gaya-gaya baru. Sikap kepercayaan dari pria untuk memberi kebebasan bagi pasangannya melakukan berbagai gerakan baru, bisa menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi. Hebatnya, kedua pasangan mampu untuk mengontrol klimaksnya.
Waktu permainan bagi pria pada usia ini bisa mencapai antara 25 menit sampai setengah jam. Kalaupun ada yang lebih dari itu, disebabkan fisik yang dimiliki memang begitu bugar. Sekalipun posisi penis saat ereksi, tidak lagi tegak 90 derajat. Namun demikian, pengetahuan akan teknik dan viariasi bercinta, akan membuat pasangan tetap mendapat kepuasan.
Bagi yang menganut gaya hidup sehat, pemakaian obat serta suplemen tidak terlalu penting. Namun, bagi yang tidak, di usia ini mulai banyak pria yang mencoba berbagai obat dan alat bantu. Ada yang dengan alat semprot, untuk mendatangkan rasa kebal pada penis, hingga tidak cepat orgasme. Memberi tambahan aksesori pada ujung penis, agar pasangan cepat klimaks. Mengonsumsi obat kuat, jamu modern, jamu tradisional atau minuman suplemen, bila cocok dengan tubuh, sering mendatangkan pengaruh yang bagus.
Pada usia ini, adanya obat baru atau suplemen baru memang selalu jadi pilihan. Karena kesadaran bahwa fase resolusi, saat penis lemas ketika usai orgasme, dan untuk bangkit kembali diperlukan waktu sekitar setengah jam, membuat sebagian pria pada usia ini merasa kurang puas. Padahal menegang kembali dalam setengah jam itu kalau suasana sedikit santai. Karena tidak sabar, sebagian memaksa dengan tangan, tapi hasilnya sering mengecewakan.
Olahraga teratur seperti aerobik, senam atau jalan kaki harus dilakukan untuk memelihara kebugaran tubuh disegenap organnya. Apalagi tekanan kejiwaan mulai bertambah, seperti persaingan dalam pekerjaan, keinginan atau ambisi untuk mencapai sesuatu dalam kehidupan yang belum terlampiaskan. Dengan kondisi tubuh yang terus bugar, maka untuk menghadapi segala tekanan itu, tidak ikut membuat tubuh jadi loyo untuk kegiatan seks.

Gelora Seks 40-an
Kecenderungan dan Masalah

Kecuali perbedaan mental dan gaya hidup, sebenarnya tidak ada perbedaan ketangguhan seks yang signifikan pada usia 20, 30 dan 40 tahun, khususnya pada pria. Sepanjang pria itu bugar, tidak menderita penyakit kronis seperti diabetes, darah tinggi, kolesterol, lever, gairah seksnya sama saja. Batasan usia tadi tidak terlalu besar pengaruhnya. Hanya saja, yang berbeda adalah frekwensi hubungan yang berkurang dan fase resolusi yang mulai memanjang.
Di usia 40, masa resolusi itu kian melambat, harus menunggu beberapa jam bisa bangkit kembali, ungkap dr Boyke. Dijelaskan lagi, memang tidak ada cara untuk mengatasi fase resolusi. "Ini adalah alami, jadi tidak ada alat untuk mengatasinya," ungkap Boyke. Pada usia 40 harus dirangsang dengan intensif baru penis bisa hidup. Saat ereksi posisinyapun hanya tegak, tidak lagi tegak lurus 90 derajat.
Untuk kualitas hubungan seksual, usia 40-an jauh lebih mapan, lebih memahami teknik-teknik dan variasi, lebih mampu mengendalikan diri dan mampu menahan ejakulasi. Sehingga, pasangan selalu mendapat kepuasan. Pada usia ini, pria memang lebih piawai menahan ejakulasi, dengan kata lain mampu berhubungan seks secara lebih berkualitas. Sekalipun, sudut ketegangan penis tidak sekeras dulu (pada usia 20-an atau 30-an). "Penyakit editansil (ejakulasi dini tanpa hasil) semakin berkurang di usia 40, karena sudah mampu mengendalikan diri," kata Boyke.
Jadi inilah salah satu penyebab mengapa wanita lebih banyak memilih pria-pria tua, karena pria tua bisa memuaskan wanita, sudah tahu titik-titik erotis di mana, sudah tahu bagaimana membuat wanita orgasme dan kapan mencapai orgasme. Pengetahun seperti ini, kadang-kadang tidak dikuasai pria-pria muda.
Di usia 40-an, pria memiliki pengalaman tinggi dalam bercinta, tapi kebugaran tubuhnya mulai menurun. Sehingga, sekalipun hubungan seks tidak dilakukan berkali-kali, namun pasangan bisa mendapatkan kepuasan dengan cara yang tepat. Inilah yang dikatakan hubungan seks berkualitas. Begitu juga dengan frekwensi berhubungan. Dalam seminggu mungkin hanya dilakukan 3 kali, namun setiap melakukannya terjadilah hubungan yang mampu menampilkan sensasi yang luar biasa.

Solusi dan Tips
Pada usia 40 menurut dr. Boyke, dilihat dari grafik, 39 persen pria mengalami disfungsi ereksi. Ketika usia 50 meningkat jadi 48 persen mengalami disfungsi ereksi. Ini erat kaitannya dengan tidak terjaganya kualitas dan kuantitas makanan.
Namun yang sering melanda pria berumur adalah rasa bosan terhadap pasangannya. "Ini fase paling bahaya," kata Boyke. Pada usia 30 dan 40 terjadi rutinitas seks. Inilah kecenderungan mengapa pria-pria di usia demikian ingin mencoba berhubungan dengan wanita lain. Ini disebabkan hubungan seks dengan pasangan, sudah tidak memiliki greget lagi. Jadi di usia seperti ini, penggunaan teknik-teknik dan variasi seks seperti bulan madu kedua dan hubungan romantis, harus ditingkatkan kembali. Kalau ini tidak disadari dan tidak dilakukan, maka gairah seks akan padam. "Maka untuk pasangan yang sudah masuk usia 40-an harus memiliki program penyegaran," katanya.
Dr. Boyke mengatakan, sering menemukan impotensi terjadi pada usia 40 tahun ke atas. Ini penyebabnya karena tidak menjaga stamina, tidak olahraga teratur. Di usia ini mulai banyak mendapatkan stres, memikirkan keluarga, anak-anak harus sekolah, pekerjaan menumpuk, persaingan dengan teman kerja di kantor begitu keras. Ketidak mampuan untuk membagi masalah dan mengatasinya, membuat pengaruh besar pada kemampuan seksual.
Olahraga teratur dan terukur harus ditaati. Makanan yang mengandung kolesterol segera dihindari. Memakan lebih banyak sayuran dan buah-buahan. Tentunya dengan dibantu mengonsumsi jamu, obat atau makanan dan minuman suplemen yang tepat, diharapkan kemampuan penis tetap terjaga. Hal lain yang tidak kalah penting adalah melakukan berbagai kegiatan seks dengan suasana berbeda, seperti melakukan di hotel, di daerah pegunungan, di pantai, di kapal pesiar, bahkan ada yang ekstrem lagi, di kamar mandi pesawat terbang. Pada usia ini, kegiatan seks memang semakin bertaut dengan memuaskan fantasi.

 

 

Friday, July 25, 2008

Bolehkah masih bermasturbasi?

 
Bolehkah masih bermasturbasi?
 

Banyak wanita yang mengeluh, karena menemukan pasangannya masih bermasturbasi. Padahal, tindakan itu adalah penghinaan bagi dirinya, yang merasa dikalahkan oleh tangan suaminya. Padahal, dengan komunikasi yang intens, masturbasi dapat dijadikan bumbu penyedap untuk hubungan intim dengan tingkat yang lebih tinggi.

Sebenarnya masturbasi tidak akan menyebabkan pecahnya satu hubungan perkawinan seperti yang diduga orang. Kecuali Anda atau pasangan Anda secara kronis bermasturbasi dan menghindari hubungan seks satu sama lain. Anda harus mempunyai keyakinan, kalau dalam perkawinan orang masih memiliki hak untuk menikmati tubuhnya sendiri tanpa merasa "mengkhianati" pasangannya.

Masturbasi merupakan salah satu kenikmatan kecil dalam hidup ini, dan merupakan suatu cara untuk mengalami seksualitas diri sendiri dalam cara yang bebas dari resiko. Jika pasangan sedang tidak berada di dekat kita, maka kebanyakan pria dan wanita melakukan masturbasi untuk melepaskan keinginan seksual dalam diri sendiri. Selain itu bermasturbasi berarti mengajarkan diri sendiri bagaimana tubuh kita merespon, hingga kita dapat memberitahukan hal ini pada pasangan tanpa ada rasa risih dan sungkan.

Wanita yang bermasturbasi tanpa rasa bersalah, lebih sering menjadi kekasih yang tidak terhalang dan merasa cukup nyaman untuk menyentuh dirinya sendiri selama berhubungan seksual dengan pasangannya, jika mereka memerlukan stimulasi ekstra untuk mencapai orgasme. Begitupun dengan pria, mereka yang bermasturbasi tanpa tergesa-gesa dapat belajar menghargai sensualitasnya sendiri dan belajar bagaimana mengendalikan proses ejakulasi.

Ada satu kejadian di mana pasangan Anda ingin bermasturbasi walaupun ada Anda di sisinya. Nah, bila Anda mengalami kejadian seperti itu, maka jangan heran atau kesal. Perlu Anda ketahui bahwa seseorang mungkin merasakan kesenangan saat bermasturbasi seperti orang yang senang berjalan-jalan di perkebunan the, di puncak gunung, membaca buku atau mendengarkan musik. Seseorang yang menikmati seks merasakan kenikmatan dalam seluruh rentang seksualitasnya, termasuk juga bermasturbasi. Dan ketahuilah bahwa itu bukan suatu penolakan terhadap diri Anda.

Masturbasi mutual merupakan salah satu cara paling seksi untuk seks yang aman, karena kedua belah pihak melakukan masturbasi pada saat yang sama. Stimulasi visual juga merangsang keduanya. Selain itu, Anda bisa memperoleh pelajaran dalam hal ini, yaitu belajar mengetahui gerakan manual yang merangsang dengan mengamati.

Anda juga dapat melakukan masturbasi dengan cara yang bermacam-macam. Di antaranya dengan membunyikan musik, cahaya lilin, aroma wangi, dan lainnya yang Anda sukai. Jangan sekali-kali melakukan masturbasi dengan tergesa-gesa, dan jangan melupakan lubrikasi. Bersikaplah lebih kreatif. Bereksperimenlah dengan irama yang berbeda, sehingga Anda dapat menahan fase rangsangan lebih lama dan menghasilkan orgasme yang lebih kuat.

Anda tidak harus mencapai orgasme saat bermasturbasi. Tidak ada keharusan untuk itu. Kadang-kadang Anda boleh melakukan masturbasi tanpa orgasme sehingga dalam keadaan itu Anda akan menjadi semakin terangsang untuk berhubungan seksual dengan pasangan Anda kemudian. Atau, Anda mungkin berhenti tepat sebelum orgasme untuk memperpanjang periode rangsangan dengan maksud bermasturbasi lagi. Atau juga, Anda mungkin tidak mood untuk mengakhirinya.

Banyak orang yang masih belum yakin mengenai seberapa sering mereka sebaiknya bermasturbasi. Mungkin hanya sekali dalam satu bulan atau lebih. Terkecuali Anda sering sekali melakukannya, hingga tidak mengenal tempat, seperti di kantor, sehingga praktik tersebut mengganggu kehidupan Anda. Janganlah Anda terlalu khawatir dengan beberapa kali yang "terlalu" banyak itu, karena kebutuhan setiap orang bervariasi dari satu waktu ke waktu yang lainnya.

Bila Anda diliputi perasaan bersalah setelah melakukan masturbasi, maka anggap saja Anda melakukan perawatan tubuh, seperti berolahraga, berdiet, dan tidur yang cukup. Jangan khawatir, masturbasi baik bagi Anda - baik secara fisik dan psikologis.

Namun, bila pasangan menghendaki Anda menghentikan masturbasi sama sekali, lalu bagaimana cara menanggulangi dan menghadapinya?

Pertama kali, Anda harus menanyakan alasan mengapa ia menghendaki Anda berhenti melakukan hal itu. Apakah ia ingin melakukan hubungan seksual yang lebih sering atau merasa tertipu oleh masturbasi Anda? Apakah ia menganggapnya sebagai satu tindakan yang salah? Atau apakah ini merupakan satu cermin negatif dari kemampuannya dalam merangsang dan memuaskan Anda?

Dapatkah Anda mengatasinya jika sumber permasalahan terletak pada frekuensi hubungan seksual? Jelaskan pada pasangan mengenai kesenangan Anda memuaskan diri sendiri dalam cara yang sehat seperti itu. Pasangan Anda yang mempunyai masalah takut atau mempunyai perasaan negatif lainnya tentang masturbasi mungkin harus memecahkan konflik tersebut tentang kenikmatan untuk diri sendiri.

Namun, jika Anda mendapatkan orgasme yang lebih kuat selama masturbasi dibandingkan saat berhubungan seksual dengan pasangan Anda, jangan khawatir, karena keadaan ini jarang sekali ditemukan. Dan ini bukan satu cerminan ketidakmampuan seksual pasangan Anda. Karena selama bermasturbasi, Anda memusatkan perhatian pada sensasi yang menyenangkan diri Anda. Tidak ada kekhawatiran Anda tentang menyenangkan pasangan Anda. Tangan Anda melakukan persis apa yang Anda butuhkan. Tidak mengejutkan, sensasi fisik orgasme tampaknya lebih kuat, dan sensasi itu tidak dilumatkan oleh emosi.

Mengapa saat melakukan masturbasi, seseorang juga berfantasi seindah mungkin?

Karena itu membuat Anda menjadi tetap terangsang melalui stimulasi visual, bahan bacaan erotik, atau fantasi saat pasangan Anda tidak ada. Seperti pria, mereka biasanya menggunakan alat bantu visual seperti majalah, menonton VCD selama bermasturbasi dibandingkan dengan wanita. Pria dan wanita juga membayangkan semua hal indah yang mereka inginkan atau tidak diinginkan dalam kehidupan nyata agar mereka memperoleh kenikmatan yang tiada taranya saat bermasturbasi.

Jadi, sudah jelas kan, mengapa masturbasi merupakan satu kewajaran dan bukan suatu hal berdosa bila dilakukan. Puaskan diri Anda dengan bermasturbasi. Dan, Anda akan mendapatkan gairah percintaan yang lebih, baik dengan pasangan maupun dengan diri sendiri. (dtr-cn02)

Hotcorner: Hangatnya Wanita Sakura

 
Hotcorner: Hangatnya Wanita Sakura

Selain agresif dalam bekerja, wanita Jepang agresif pula di ranjang. Kehangatan tubuh wanita Sakura ini, mampu mengimbangi dinginnya salju. Itulah salah satu kesan yang saya rasakan, waktu berkunjung ke Jepang.

Keinginan berjalan-jalan ke negari "matahari terbit" sebenamya sudah lama bersemayam dalam benak,
namun tak kunjung terealisasikan. Di luar dugaan, saya ditugaskan oleh atasan untuk meliput event otomotif yang diselenggarakan sebuah perusahaan mobil terbesar di Jepang. Ini adalah perjalanan pertama saya ke sana.

Ada beberapa media massa internasional yang diundang. Untuk Indonesia, ada lima media massa yang diundang termasuk majalah tempat saya bekerja. Waktu berjalan cepat. Seperti mimpi rasanya, saat kaki saya menginjak bandara internasional Kansai, Jepang. Bandara yang bersih tidak seperti bandara Indonesia yang terkesan kumuh apalagi toiletnya. Satu diktum pernah mengatakan, ingin melihat karakter suatu bangsa, "lihatlah bandaranya, bersih atau kotor, kalau kotor berarti karakter bangsa itu juga kotor."

Saat itu sore menjelang senja. Bersama teman-teman dari Jakarta saya diantar panitia ke sebuah hotel yang cukup terkenal, berjarak sekitar dua jam dari bandara Kansai. Di sinilah awal perkenalan saya dengan public relations perusahaan otomotif Jepang itu. Yosi (nama samaran), wanita berparas cantik, mata sedikit sipit, tapi tidak sipit seperti wanita Cina. Cantik namun tidak melebihi kecantikan wanita Indonesia. Kelebihan Yosi ada pada kulitnya yang putih, sebagai hasil dari geografis Jepang yang tidak tropis dan panas seperti Indonesia. Bila geografis Indonesia seperti Jepang, kulit wanita Indonesia pun otomatis akan putih bersih laksana buah bangkuang.

Event otomotif berlangsung empat hari. Setiap sesi wajib diikuti dari pagi sampai sore. Penghujung acara adalah berkunjung ke pabrik pembuatan mobil. Acara selesai kami kembali ke hotel masing-masing. Setelah itu kita bebas pergi ke mana saja. Mau pakai pemandu, panitia menyediakan pemandu, tinggal minta. Berbeda dengan teman wartawan lain, setiap sampai di hotel saya menyempatkan berbicara dengan Yosi walaupun sebentar. Ini membuat hubungan saya dengan Yosi semakin dekat. Padahal kita baru saling kenal.

Kita saling bertukar cerita dari soal sosial, budaya, dan mitos. Ia sangat tertarik dengan cerita tentang santet. Ia kaget dan tak percaya ketika saya bercerita bahwa santet bisa membunuh orang. Dalam perut korban terdapat pecahan kaca dan besi, yang akan membuat korban susah makan, kesakitan, setelah itu mati. Penyakit seperti ini tidak bisa diobati secara medis, tapi harus dengan bantuan dukun.

Yang membuatnya lebih kaget lagi, waktu mendengar kisah tentang pelet atau buluh perindu. Ilmu menaklukkan wanita tanpa rayuan, yang mampu membuat wanita mengikuti perintah pria. Ini salah satu ilmu yang ditakuti kaum wanita Indonesia. Yosi bingung. "Dalam era globalisasi sekarang, santet atau hal-hal yang tidak rasional akan membuat orang terkungkung dalam takhyul," tutur Yosi sambil tersenyum.

Yosi pun bercerita tentang kehebatan kaum samurai Jepang Kuno. "Kaum samurai membangun Jepang menjadi negara yang kuat. Semangat pantang menyerah, pasrah dan putus asa, tanggung jawab dan malu bila gagal, mengalir ke generasi sekarang. Ini salah satu unsur yang menyebabkan Jepang menjadi maju," katanya.

Selamat Malam Yosi
Di hari terakhir, sebelum kembali ke Indonesia, saya menyempatkan menelepon Yosi untuk datang ke hotel. Yosi, wanita cantik itu, memberikan segudang kenangan tak akan terlupakan. Asmara, budaya profesional, tertib dam disiplin yang mereka miliki, menjadi inspirasi untuk saya mengubah diri.

"Saya kira tidak datang. Langsung dari rumah atau dari kantor?' Tanya saya sebagai pembuka pembicaraan. "Dari rumah. Bagaimana, senang kan tinggal di Jepang?" lanjutnya. Kita langsung menuju cafe hotel, menikmati indahnya malam dan hangatnya sake. Malam berjalan pelan, setia menemani saya yang sedang dilanda asmara Jepang.

Usai menikmati malam, kita langsung menuju kamar hotel. Saling mengerti apa yang harus dilakukan: asmara berselimut seks. Tidak ada lagi pembicaraan serius. Kita saling berbagi dan memberi makna akan perkenalan dengan kenangan abadi. Tidak berbeda dengan wanita Eropa yang menganut paham liberal, agaknya berhubungan seks sudah menjadi suatu hal biasa bagi wanita Jepang.

Dan benarlah bukan sekadar mitos, bahwa wanita Jepang selain agresif bekerja ternyata agresif juga di ranjang. Sesuai dengan karakter bangsanya, Yosi keras, pantang menyerah, dan putus asa. Tidak ada rasa sungkan dan canggung, yang menunjukkan Yosi bukan pemula. Teknik seksnya jauh lebih sempurna dari wanita yang pernah saya kenal.

Hampir dua jam lebih kita bermesraan, lelah dan berakhir dengan senyuman. Khayalan saya langsung melayang ke pulau dewata. Salah satu obyek wisata Indonesia yang banyak dikunjungi turis Jepang. Di Bali, wanita-wanita negeri sakura selain menikmati kebudayan dan indahnya alam, juga menikmati keperkasaan pria Bali. Tak aneh bila di sepanjang pantai atau jalanan obyek wisata Bali, wanita Jepang bergandengan bebas dengan pria setempat. Dan pria Bali konon lebih senang berhubungan seks dengan wanita Jepang daripada wanita Eropa. Karena kulit mereka yang putih bersih, tidak berbintik-bintik. Struktur tubuh mereka pun seimbang.

Tidak ada kenangan berbentuk benda yang saya berikan. Yosi pun tidak memberikan cenderamata, selain kenangan asmara seks. Yang jelas kita saling bertukar kartu nama dan e-mnil. Kini bila saya merindukannya, untuk melampiaskan, kita saling berkirim e-mail.
© (Seperti diceritkan Porman kepada Ajo)
Sumber: Male Emporium

Wednesday, July 23, 2008

Mandi Massal dengan Cungkok di Jacuzzi

Mandi Massal dengan Cungkok di Jacuzzi

Liputan Malam Petualangan malam semakin beragam saja di Jakarta. Sensasi dan variasi menjadi daya tarik untuk menjaring tamu. Spa center di kawasan Kota menawarkan menu mandi massal bersama cungkok di jacuzzi.

Ritual ini mampu membuat tamu tak sabar untuk segera mem-booking. Mandi massal hanya sasaran antara untuk petualang yang sesungguhnya. Bisa juga untuk foreplay.

Jarum jam tepat menunjukkan pukul enam sore ketika satu-persatu wanita berkulit putih dan mulus menuju ke Jacuzzi, yang terdiri dari kolam air panas, dingin, dan normal. Mereka hanya mengenakan g-string dan no-bra, atau sesekali dada mereka ditutup dengan handuk penggosok, yang lebarnya hanya selembar saputangan. Dengan langkah gontai wanita-wanita molek itu langsung mengambil posisi di bibir kolam.

Beberapa pria yang telah terlebih dahulu berendam di jacuzzi tentu saja dibuat terganga ketika kaki-kaki dengan betis indah itu mencelupkan diri masuk kekolam dengan air yang diinginkan. Maklum spa ini hanya diperuntukkan bagi kaum Adam.

Ada rasa denyut kencang di dada pria-pria yang berendam di Jacuzzi itu. Tentu tak ada protes dari pria- pria itu, apalagi secara selentingan sebelulmua memang ada info kalau ada ritual seperti ini. Kini ritual itu ada di depan mereka, betul-betul ada.

Beragam tatapan penuh arti dari sejumlah pria itu tak menjadi beban bagi wanita-wanita bermata sipit itu. Antara membalas dan menghiraukan tatapan kaum pria itu, wanita berkulit mulus justru tanpa malu- malu menatap pria-pria disitu dengan pandangan nakal.

Bahkan sesekali mereka dengan berani menyiprat-nyipratkan air ke arah tamu-tamu pria. Sesekali handuk kecil itu ia sodorkan pada tamu, untuk menggosok punggungnya. Tentu saja bagian dadanya polos. Dan dua gunung itu mengapung bebas yang membuat para lelaki tak bisa melepas pandangannya kearah itu.

Dan bagi pria yang tak kuat langsung mendekati salah satu wanita yang dipilihnya, dan langsung memeluknya didalam kolam. Itu artinya, sang pria telah menentukan pilihan wanita cungkok yang akan lanjut dikencani di kamar-kamar yang disediakan.

Seks jalan terus, meski banyak gangguan

 
Seks jalan terus, meski banyak gangguan

Suatu survey besar-besaran tentang perilaku seks mengungkapkan bahwa sebagian besar dari mereka yang sudah berusia di atas 40 tahun tetap melakukan hubungan seks. Namun, hubungan romantis yang tidak membara lagi cenderung mendatangkan gangguan pada saat bercinta.

Survey yang dilakukan oleh suatu jaringan riset internasional dan dilaporkna dalam jurnal Urology, November 2004 itu melibatkan 27 500 pria dan wanita usia antara 40 hingga 80. Dikatakan, 80 persen dari pria di antara usia tersebut mengaku bahwa sampai tahun lalu mereka masih melakukan hubungan seks. Demikian pula 65 persen wanita dalam kisaran uasia yang sama. Lebih dari itu, 38 persen wanita dan 44 persen pria mengaku melakukan hubungan seks lebih dari satu kali dalam satu pekan.

Menurut salah satu periset, Dr. Edward O. Laumann, kegiatan seksual pada uasia 40 tahun ke atas sebenarnya tinggi, tetapi segera turun tajam seiring dengan pertambahan usia. "Sebagian besar orang yang memiliki pasangan melaporkan bahwa mereka melakukan hubungan seksual," katanya.

Laumann dan timnya juga mendapati bahwa seperempat pria melaporkan berbagai jenis gangguan seksual, yang paling umum adalah ejakulasi dini dan gangguan ereksi. Gangguan seks itu paling umum dilaporkan oleh pria Asia.

Di antara wanita, hampir 40 persen mengaku mengalami gangguan seks yang tidak mereka kenal. Namun, yang paling umum adalah mengaku kurang memiliki nafsu, tidak mampu orgasme, kurang menikmati hubungan seks, serta mengalami gangguan pelendran. Wanita di Asia dan Timur Tengah paling banyak mengalami gangguan tersebut.

Dalam suatu wawancara, Laumann, dari University of Chicago di Illinois, menjelaskan bahwa menurunnya gairah seks pada wanita itu ada baiknya dari segi evolusi manusia. Dulu, katanya, di zaman susah, saat semuanya masih tersembunyi, kehamilan mengancam sumber daya yang terbatas dan menempatkan wanita dalam risiko yang tinggi. "Bila wanita tidak terpelihara nafsu birahinya, kehamilan bisa setiap saat terjadi," tambahnya.

Laumann berpendapat, menurunnya minat wanita pada seks itu bukan masalah biologis, melainkan karena meningkatnya faktor seks dalam hidup, seperti urusan keuangan dan kelelahan setelah melewati hari yang penuh dengan tekanan (stres).
Sumber: Senior

Tuesday, July 22, 2008

Mendapatkan Ereksi Maksimal

 
 
Mendapatkan Ereksi Maksimal

Secara psikologis, ketidakmaksimalan ereksi pada kaum pria adalah masalah yang mencemaskan. Permainan cinta dengan pasangan pun tidak dapat maksimal, dan parahnya lagi pasangan kita dapat merasakan ketidakmaksimalan ereksi ini.

Tubuh manusia memang tidak saja berkait dengan kebugaran tapi juga dengan aspek diluar tubuh yang dapat mengganggu melalui pikiran dan perasaan kita. Jika permasalahan di luar tubuh tersebut sangat memusingkan maka dampaknya akan dirasakan oleh seluruh bagian tubuh manusia.

Kebugaran fisik dan kebugaran mental menjadi kunci dalam berhubungan seks. Ada orang yang melakukan hubungan seks sebagai pelepasan pikiran, ada juga orang yang melakukan seks sebagai proses untuk relaksasi dan kesegaran tubuh bahkan ada orang yang berhubungan seks untuk menyembuhkan flu nya. Bagian mana yang Anda pilih? silahkan saja. Tapi ingat! Jangan berhubungan seks dengan pikiran yang menumpuk-numpuk, karena hasilnya pun tidak maksimal.

Graham Masterton dalam bukunya Wild In Bed Together mengatakan bahwa kinerja puncak seks adalah 10 persen kemampuan fisik, 20 persen pengalaman dan pengetahuan, dan 60 persen kontrol mental. Pikiran yang bugar dan segar memang dibutuhkan agar dapat ereksi. Selain itu juga, kaum pria juga harus melatih dirinya untuk mendapatkan konsentrasi yang tinggi agar dapat ereksi dengan maksimal.

Kiat-kiat yang disarankan Masterton untuk mendapatkan ereksi yang maksimal adalah:

Tidak perlu gugup. Bila bercinta, jangan terlalu mengkhawatirkan diri apakah bisa ereksi atau tidak. Anda tak perlu mempercayai apa pun untuk membuktikan kejantanan dengan tidak bisa ereksi. Ingatlah, wanita sebetulnya paham bahwa pria tak selalu bisa ereksi. Mereka hanya tidak enak dengan pria yang selalu tak bisa ereksi.

Jangan hanya pikirkan ereksi saja. Lebih baik pikirkan saja bagaimana caranya memuaskan pasangan. Misalnya mengetahui bagian mana dari pasangan yang paling suka disentuh.

Ajak pasangan untuk membantu. Kesulitan hendaknya dibagi dengan pasangan Anda. Jangan minta maaf dan cari alasan karena itu bukan semata kesalahan Anda. Hal ini sama dengan tugas pasangan merangsang Anda sebelum bersetubuh.

Jangan terburu-buru. Janganlah terburu-buru memasukkan penis ke dalam vagina karena berpikir mumpung selagi ereksi agar supaya jangan lemas lagi. Cara ini malah hanya menambah kecemasan dan meningkatkan peluang Anda untuk lemas lagi. Bahkan yang paling gawat, dengan melakukan segalanya dengan terburu-buru, Anda dapat mengalami ejakulasi prematur. Akan lebih baik Anda melakukannya pelan-pelan saja dan teruskan berpikir bagaimana memberi kesenangan kepada pasangan sebaik mungkin.
Sumber: CBN

"Kissing Disease" Penularan Virus Lewat Ciuman!

 
"Kissing Disease" Penularan Virus Lewat Ciuman!

Oleh: Dr. Handrawan Nadesul, dokter umum

Bukan olok-olok kalau memang nyata ada penyakit berjuluk "kissing disease".

Ini bukan penyakit baru kemarin dulu, sebab sudah lama ada sejak virus penyebabnya ditemukan.

Siapakah dia? Mari kita simak di bawah ini.

Pada sebuah seminar seks di sebuah sekolah, ada seorang siswi bertanya tentang bahaya berciuman. “Bukankah di mulut kita banyak sekali kuman. Apa dengan sering berciuman tidak membahayakan kesehatan, Dok?” Yang lain bertanya begini, “Apakah berciuman tidak menimbulkan penyakit?"

Benar, di rongga mulut bukan sedikit jumlah kuman dan virus hadir setiap saat. Sebagian hidup berdampingan secara damai dengan tubuh kita. Ia bukan mikroorganisme berbahaya dan jasad renik yang perlu ditakuti sebab tidak sampai menimbulkan penyakit, atau bisa menjangkitkan gangguan kesehatan apa pun.

Namun selain jasad renik yang bersahabat, adakalanya rongga mulut disinggahi pula oleh bibit penyakit yang tidak bersahabat. Jika kuman bersahabat, tidak bermasalah kendati saling baku tukar air liur selama berciuman. Namun berbeda halnya dengan kehadiran kuman atau virus yang tidak bersahabat di rongga mulut.

Nah, berciuman dengan pasangan yang mengidap bibit penyakit yang tidak bersahabat inilah yang memunculkan masalah kesehatan, di antaranya "Kissing disease".

Virus Cytomegalo
“Kissing disease” disebabkan oleh virus cytomegalo. Virus ini sudah lama dikenal.

Infeksi oleh virus ini sering kita dengar menimpa anak dalam kandungan. Jika ibu hamil mengidap virus jenis ini, otak anak yang dikandungnya kemungkinan akan dirusak. Anak lahir cacat akibat kerusakan otak yang berat. Itu sebab setiap ibu hamil dianjurkan melakukan pemeriksaan darah TORCH, kependekan dari empat penyakit, yakni Toxoplasma, Rubella atau campak Jerman, Cytomegalo virus sendiri, dan Herpes. Keempat penyakit ini bisa bermasalah jika menyerang ibu hamil.

Jika dari pemeriksaan TORCH ada yang positif, ibu perlu disembuhkan dulu dari penyakit yang bisa mengganggu anak yang akan dikandungnya. Baru setelah sembuh dari penyakit itu ibu bisa hamil dengan aman. Jika tidak, selain kemungkinan gugur, anak mati dalam kandungan, atau lahir cacat.

Selain menimpa anak dalam kandungan, infeksi virus cytomegalo tak jarang menyerang usia dewasa. Infeksi bisa ringan saja, bahkan orang tidak tahu kalau mengidap virus ini. Tidak heran kalau ibu hamil yang kelihatannya sehat-sehat saja, kedapatan pemeriksaan darah cytomegalo-nya positif.

Virus cytomegalo sekerabat dengan virus herpes yang bersifat laten pada tubuh manusia. Ia menyukai untuk tinggal di kelenjar liur, muncul di air seni, lendir leher rahim, sperma, ait susu ibu, dan darah. Maka penularan virus ini selain lewat berciuman, dapat pula melalui
transplantasi organ, donor darah, atau persalinan, dan oral seks tentu saja. Hampir sebagian besar orang dewasa pernah disinggahi virus ini. Umumnya ketika masih usia remaja.

Di Amerika virus ini banyak menyerang remaja putri usia 14-16 tahun, dan remaja putra usia 16-18 tahun, atau rata-rata pada usia antara 15-25 tahun-an. Mengapa? Kemungkinan pada usia ini remaja mulai aktif melakukan kegiatan berciuman antar teman kencan.

Gejala “Kissing Disease” tak ubahnya serangan flu, dengan demam, radang tenggorokan, badan letih, dan pegal linu. Bedanya, pada penyakit oleh virus cytomegalo ini hati dan limpa umumnya membengkak, dan serangan yang menyerupai flu ini berlangsung lebih lama, mungkin sampai dua minggu-an.

"Kissing disease” kadang disebut juga penyakit "mononucleosis”. Penyakit ini bisa disembuhkan dengan obat antivirus.

Empat Virus Lain

Selain virus cytomegalo, ada 4 jenis virus lain yang berpotensi ditularkan lewat berciuman, yakni virus Epstein-Barr, virus Herpes-6, virus Hepatitis, dan virus HIV penular AIDS sendiri, serta parasit toxoplasma.

Sama halnya dengan virus cytomegalo, keempat virus inipun sering hadir tanpa keluhan dan gejala, namun tetap bisa menular lewat ciuman. Tanpa sadar, tanpa terasa, virus berpindah ke pasangan ciuman. Mungkin tanpa memperlihatkan gejala dan keluhan apa-apa, atau bisa jadi hanya serangan demam dadakan yang dianggap flu biasa.

Kita tahu selain virus cytomegalo, virus Herpes dan toxoplasma juga mengancam anak di kandungan jika ibu mengidap penyakit ini sewaktu hamil. Anak dalam kandungan yang ibunya mengidap penyakit-penyakit ini, terancam kelainan jantung, tuli, ukuran kepala sangat besar (hydrocephalus), bentuk-bentuk kecacatan lahir yang mungkin timbul.

Apakah kehadiran virus-virus "Kissing disease" ini bisa sampai mematikan jika hanya menyerang orang dewasa?

Umumnya tidak. Lalu apa yang perlu ditakuti? Mestinya memang tidak ada.

Namun belakangan dicemaskan kalau virus dan kuman tertentu yang beredar dalam darah, juga berpotensi menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah koroner. Kita tahu kehadiran jenis kuman dan virus tertentu juga ikut menyokong terbentuknya penyakit jantung koroner. Termasuk peranannya pada kemunculan penyakit keletihan menahun (chronic fatigue syndrome). @
Sumber: Senior