Sunday, January 3, 2010

Wanita Bahagia dengan Seks

Menjalani kegiatan seksual secara aktif terbukti membawa kebahagiaan dibanding kemakmuran secara finansial. Itulah hasil penelitian yang dilakukan David Blachflower, pakar ekonomi dari Dartmouth College, dan Andrew Oswald dari Universitas Warwick di Inggris. Bahkan wanita yang terbilang aktif secara seksual juga membuat dirinya dua kali merasa seksi.

Penelitian dilakukan pada sekitar 16.000 orang yang dijadikan sebagai sampel. Ditemukan pada penelitian itu bahwa seks memberi pengaruh yang kuat dan positif pada kebahagiaan itu sendiri. Seks juga didentikkan dengan kebahagiaan. Nmaun ini bukuan berarti hidup miskin dan aktif secara seksual bisa membuat hidup lebih bahagia dan bermakna.

Seperti dikutip Cybernews dari jurnal Money, Sex and Happiness: An Empirical Study yang diterbitkan National Bureau of Economic Research, disebutkan bahwa mengubah pola hubungan intim sekali per bulan menjadi dua kali seminggu setara dengan merasa bahagia setelah mendapat tambahan penghasilan sebesar 50.000 dolar AS, untuk rata-rata pekerja di Amerika.

Jadi bisa disimpulkan bahwa uang masih menjadi penentu kebahagiaan seseorang, meski harus dilihat juga dari sisi psikologisnya dan menyadari ada hal lain yang jauh lebih penting dari sekedar materi atau finansial.

Blanchflower juga mengatakan tak ada hubungan langsung antara uang dan seks, karena rata-rata orang dengan penghasilan berbeda cenderung memiliki frekuensi seks yang sama. Namun tak dipungkiri, seks memiliki efek lebih besar pada kebahagiaan seseorang terutama mereka yang memiliki pendidikan tinggi dan lebih kaya, dibanding mereka yang berpendidikan rendah dan lebih miskin.

Rata-rata mereka yang paling bahagia adalah mereka yang paling banyak berhubungan seks secara rutin dan sehat, dalam hal ini pasangan yang sudah menikah atau mereka yang memiliki komitmen hubungan.

Selain itu, ikatan perkawinan yang stabil juga memberikan tingkat kebahagiaan, dan meningkatkan pemasukan sekitar 100.000 dolar AS/tahun. Sementara pasangan yang bercerai mengalami penurunan penghasilan sekitar 66.000 dolar AS/tahunnya.

Tingkat kebahagiaan memang tidak selalu dihubungkan dengan kehidupan seksual. Namun menurut perhitungan ekonomi, mereka yang bahagia adalah mereka yang aktif secara seksual. Memang tak bisa dipungkiri seks dan kebahagian adalah dua sisi yang saling melengkapi.

"Berbagai studi sebelumnya menyatakan orang depresi cenderung jarang melakukan aktivitas seks. Namun saat mereka bahagia, atau terbebas dari depresi, secara otomatis aktivitas seks mereka akan meningkat, itu sudah pasti," kata pakar psikologi dan terapi seks, Dr Robert Hatfield, dari Universitas Cincinnati dan juru bicara Society for the Scientific Study of Sexuality.

(prmpn/maya)

No comments:

Post a Comment