Thursday, June 26, 2008

Bila Komunikasi Seksual Macet

 
 
Bila Komunikasi Seksual Macet

Menurut Prof. Wimpie, komunikasi seksual suami istri sangat diperlukan demi menjaga keharmonisan kehidupan seksual. Beberapa petunjuk ini barangkali berguna bagi mereka yagn mengalami hambatan atau tidak tahu bagaimana memulai berkomunikasi seksual.

1. Bicarakan pada pasangan tentang kapan dan bagaimana sebaiknya bicara tentang kehidupan seksual.

2. Pertimbangkan untuk menggunakan buku atau bahan bacaan serta sumber informasi lain untuk memulai pembicaraan. Cara ini memudahkan kita untuk memulai bicara. Setidaknya ada seseuatu yang dapat dijadikan bahan utnuk bertanya atau memulai komunikasi.

3. Ingatlah, bila suami atau istri menolak melakukan salah satu bentuk aktivitas seksual, bukan berarti dia menolak Anda sebagai pribadi. Bisa jadi bentuk aktivitas yang Anda inginkan tidak menyenangkan pasangan Anda.

4. Ingat pula bahwa dorongan seksual serta kesenangan melakukan bentuk-bentuk aktivitas seksual dapat berubah dari waktu ke waktu. Maka, jangan dianggap aneh bila Anda atau pasangan bosan dengan bentuk aktivitas seksual yagn monoton. Tidak aneh pula bila suatu saat pasangan Anda mengharapkan perubahan bentuk aktivitas seksual.

5. Sedapat mungkin jangan menyalahka pasangan Anda adlam menghadapi masalah seksual.

6. Jangan abaikan komunikasi seksual non verbal karena komunikasi ini sering dapat ditangkap dengan mudah oleh pasangan. Jangan takut atau malu menunjukkan kepada pasangan Anda, bagaimana seharusnya dia melakukan aktivitas seksual sesuai dengan yang Anda harapkan. Dengan menunjukkan secara nyata dalam bentuk perbuatan, maka pasangan Anda akan mengerti lebih baik.

7. Jangan mengharapkan terjadinya kesempurnaan. Aktivitas seksual adakalanya tidak berakhir dengan sempurna seperti yang diharapkan. Anda harus menyadari bahwa faktor psikis maupun fisik akan selalu berpengaruh dalam setiap aktivitas seksual. Namun tentu saja, hal ini tidak boleh terjadi terus menerus.

Prof. Wimpie menegaskan sekali lagi bahwa komunikasi seksual bukanlah sesuatu yang cukup sekali dikerjakan. Komunikasi harus terus dilakukan sehingga pasangan dapat saling memahami kehidupan seksual masing-masing.

Gambar:
Gettyimages.com
Sumber: Senior

No comments:

Post a Comment