Thursday, June 26, 2008

Hubungan Disfungsi Ereksi dan Etnik?

 
Hubungan Disfungsi Ereksi dan Etnik?

Para peneliti dari Universitas Carolina Utara di Chapel Hill melakukan survei ini untuk perusahaan farmasi pembuat obat disfungsi ereksi yang terkenal Viagra, yaitu Pfizer. Pembuktian adanya hubungan antara disfungsi ereksi dengan etnik tertentu.

Pria etnik mana yang paling banyak mengalami disfungsi ereksi? Meskipun tidak semuanya mengalami disfungsi ereksi yang permanen, tetapi pria berkulit hitam lah yang paling banyak bermasalah dengan 'keperkasaannya'. Setelah pria kulit hitam, pria kulit putih, lalu terakhir pria Hispanik.

Ternyata disfungsi ereksi mempengaruhi kelompok etnik itu secara seimbang. Namun demikian ada berita baik dan berita buruknya dengan masalah disfungsi ereksi ini. Mau tahu berita baiknya? Begini, dalam kasus disfungsi ereksi ini nampaknya perbedaan di kalangan pria etnik tertentu dan kelompok rasial tidak terlalu besar.

Tetapi berita buruknya, menurut survei nasional yang baru diadakan ini, lebih dari 20% pria di atas 40 tahun kadang-kadang mengalami jenis disfungsi ereksi.

Para peneliti juga menemukan bahwa disfungsi ereksi biasanya terjadi secara berurutan pada pria kulit hitam, dengan 24% dilaporkan "kadang-kadang" atau "tidak pernah" dapat dan mempertahankan kepuasan ereksi. Ini berbanding dengan 22% pria berkulit putih dan pria Hispanik 20%

Penelitian ini melibatkan 676 pria Hispanik, 901 pria berkulit putih dan 596 pria berkulit hitam. Juga ditemukan bahwa disfungsi ereksi terkait dengan kondisi seperti penyakit kardiovaskuler, termasuk di dalamnya tekanan darah tinggi dan penyakit jantung ishemik, lalu penyakit diabetes.

Konsultan yang memimpin penelitian ini, Dr Culley Carson dari Universitas Carolina Utara di Chapel Hill, dan hasilnya dipresentasikan pada pertemuan tahunan Asosiasi Urologi AS.

No comments:

Post a Comment