Saturday, August 21, 2010

Stop Masturbasi Terlalu Sering!

Masturbasi berlebihan, bahkan menjadi pola kompulsif dapat berdampak negatif pada ketidakseimbangan psikis dan fisik. Apa pasal? Sejumlah pakar menyarankan agar para pria menjaga frekuensi ejakulasi mereka hanya menjadi beberapa kali dalam sepekan. Namun demikian, bagi mereka yang aktif secara seksual-baik berhubungan intim dengan pasangan dan bermasturbasi-sehingga mengalami ejakulasi beberapa kali dalam sehari, mungkin tak percaya saran tersebut. Tapi percayalah, studi menunjukkan ejakulasi berlebihan itu tidak disarankan.

Apa yang terjadi jika masturbasi dilakukan terlalu sering?

“Sering masturbasi dapat merusak libido seorang pria karena menginginkan sentuhan lebih sulit dari biasanya. Bagi wanita yang peduli, hal ini mengirimkan pesan bahwa mereka tidak layak diajak berhubungan seks,” jelas Ian Kerner, penulis dari “Sex Recharge” yang dilansir The Frisky, Senin (16/8/2010).

Sedangkan menurut pakar seks di situs askmen.com, masturbasi berlebihan dapat merangsang fungsi saraf parasimpatik (acetylcholine). Rangsangan berlebihan ini dapat memicu dihasilkannya hormon seks lebih banyak dan neurotransmitter seperti acetylcholine, dopamine, dan serotonin yang menyebabkan perubahan kimia tubuh.

Efek samping dari perubahan kimia tubuh menyebabkan kelelahan, kerontokan rambut, kehilangan ingatan, penglihatan kabur, serta sakit pada testikel. Masturbasi berlebihan juga menekan fungsi sistem saraf dan hati, yang akan menimbulkan kelelahan secara seksual (terutama pada laki-laki muda). Hal ini termasuk terjadinya disfungsi ereksi atau impotensi pada pria sebelum usia matang mereka menjelang.

Kebocoran air mani, keluarnya sperma dari Mr P tanpa ereksi digambarkan sebagai masalah umum lain yang dihubungkan dengan masturbasi berlebihan. Ini menjadi pertanda bahwa saraf yang mengontrol katup ejakulasi melemah, sebab terlalu sering digunakan dan mendapat rangsangan berlebihan.

Hal ekstrim lain jika dihubungkan dengan masalah fisik, keinginan berlebihan bermasturbasi menyulitkan hubungan Anda dengan pekerjaan dan keluarga, seperti halnya kecanduan alkohol atau judi. Anda jadi asyik dengan diri sendiri dan mengabaikan lingkungan sekitar. Jika dari diri sendiri tidak mampu menghentikan kebiasaan ini, maka mintalah saran dari pakar seks. Tak usah malu, para terapis itu sudah terbiasa menangani masalah ini. Anda bukan yang pertama dan bukan yang terakhir.
(tty)

No comments:

Post a Comment