Di Balik Kecantikan Wanita Sunda | |
Ada kesan umum, bahwa wanita Sunda pemalas dan suka berdandan. Benarkah demikian? Memang susah mencari pasangan atau istri ideal. Cantik, pintar bekerja, beretika, setia, jujur relegius dan feminim. Akan sempurna hidup seorang pria, bila mendapatkan istri seperti ini. Barangkali pula itu hanya padangan utopis saja. Tapi, Amir Hamzah, seorang general manager perusahaan asuransi, selalu berusaha untuk mendapatkannya. Akibatnya, Amir Hamzah sering gontaganti pasangan. Sekarang dia mempunyai dua kekasih. Pertama, keturunan )awa, bekerja sebagai coordinator public relations di perusahaan elektronik. Secara karier wanita ini cukup bagus, namun secara fisik kurang cantik. Kulitnya sedikit hitam dan tubuhnya biasa-biasa saja, pokoknya bukan tipe Amir. Pacar kedua, perempuan Sunda. Cantik, kulit halus bak bengkuang dan pintar pula berdandan. Tapi secara karier dan intelektual, biasa-biasa saja, dan hanya sebagai karyawan biasa. Amir bingung, mana yang harus dipilih, sementara usia dan orangtua terus mendesak. Diakuinya, bahwa kedua pacarnya itu mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Sebagai pria normal, ia ingin memiliki istri cantik. Masalahnya, kecantikan belum menjamin apakah si wanita akan menjadi mitra hidup yang baik nantinya. Lingkungan & Alam Sudah menjadi pengetahuan bagi sebagian orang, bahwa wanita Sunda cantikcantik. Alamnya yang elok memberikan andil dalam hal ini, terutama untuk kehalusan kulit. Tapi, di balik keindahan dan kecantikan yang dimiliki wanita Sunda, terdapat unsur buruk, yaitu pemalas, dengan hobi berdandan dan bergaya seperti orang kaya. Tidak itu saja, dipercayai pula oleh sebagian orang, bahwa dalam berumah tangga, wanita Sunda selalu mengandalkan pendapatan suami. Tentu saja ini hanya pandangan sebagian orang. Sebab bukan berarti semua perempuan Sunda seperti itu. Secara antropologis, banyak faktor yang menyebabkan wanita Sunda setiap berinteraksi dengan pria selalu mengandalkan keindahan fisik. Bukan kemampuan intelektual dan kepribadian yang kuat seperti wanita Sumatera Utara, Jawa dan Bali, yang tegar dalam kehidupan. Wanita-wanita Jawa, Bali dan Sumatera Utara, terkenal sebagai wanita ulet. Mereka tidak memilih-milih pekerjaan, yang penting halal. Ini bisa dilihat di terminal-terminal, pasar, dan ladang. Menurut Agus Wiyanto, budaya Sunda adalah budaya yang memiliki sisi erotisme tinggi, yang bisa dilihat dari kesenian tarinya, seperti tarian Jaipong. Jaipong kental dengan goyangan tubuh, yang menonjolkan bagian-bagian tubuh yang seksi. Berbeda dengan tarian-tarian Jawa yang lebih sarat dengan simbol dan makna kehidupan. "Alam yang subur meninabobokan wanita Sunda sampai terlena, hingga tidak perlu bekerja keras. Alam sudah menjamin kelangsungan. kehidupan mereka. Cukup suami yang bekerja di ladang atau sawah, sementara istri di rumah mengurus dan merawat anak, mempercantik diri, melayani suami dan membersihkan rumah," tutur anggota Persatuan Cendekiawan Nasional Indonesia ini. Agus menambahkan, keindahan dan kesuburan alam (dan kecantikan wanita) Jawa Barat ini sampai ke wilayah bagian pantai Jawa Barat, Banten (sebelum menjadi propinsi sendiri), yang termasuk bagi dari kota Paris in Java. Tidak jauh beda dengan Bogor yang pada zaman VOC dijadikan tempat peristirahatan kaum bangsawan Belanda. Malah di sebagian daerah jawa Barat, ada pula wanita yang bangga menjadi janda. Ini terjadi karena adanya anggapan, bahwa wanita yang mampu menikah tiga atau empat kali, berarti wanita tersebut lebih bagus dibandingkan wanita lain yang hanya kawin satu kali. "Ini terjadi di Karawang, wilayah Pantai Utara dan Indramayu," kata Agus. Bila kondisi sosial seperti ini dibiarkan, tentu saja akan berpengaruh pada generasi berikutnya. Secara tidak langsung mereka akan melakukan apa yang telah diperbuat generasi sebelumnya. Akibatnya, pandangan orang terhadap wanita Sunda bisa semakin buruk. Berbeda dengan wanita Jawa yang dikesankan suka bekerja keras. Bagi mereka, bekerja merupakan kehormatan. Lebih baik bekerja walau hasilnya kecil, daripada menjual diri tapi tidak halal. Agus menjelaskan, kelemahan wanita jawa adalah tidak mempuyai ambisi dan rencana matang. Akibatnya, mereka selalu marjinal, menjadi pembantu rumah tangga, pedagang sayuran di pasar, dan perjual jamu. Ini akibat rendahnya pendidikan yang membuat pola pikir dan pengembangan hidup menjadi rendah. Dosen IISIP ini menambahkan, ada pula pandangan di kalangan orangtua yang mengatakan, bahwa tidak ada gunanya wanita bersekolah sampai ke perguruan tinggi. Pasalnya, wanita tetap akan kembali ke dapur mengurus dan merawat anak serta melayani suami. Pola pikir ini hanya bisa dihapus melalui pendidikan dan kesadaran akan fakta. Bahwa di era global kini, yang dibutuhkan dari wanita manapun (tidak hanya wanita Sunda) - bukan hanya kecantikan fisik - tapi juga kemampuan intelektual dan kemauan kerja yang tinggi. © Ajo | |
Sumber: Male Emporium |
Thursday, September 11, 2008
Di Balik Kecantikan Wanita Sunda
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
artikel ini terlalu merendahkan perempuan sunda...jika tidak tahu karakter perempuan sunda....lebih baik jangan bicara!!!!!!!!!
ReplyDeleteBetul BANGET!!!!
ReplyDeleteArtikel ini refensinya kurang lengkap. lebih memojokkan wanita SUNDA. maaf jujur saja. Saya asal Sukabumi, menikah dengan orang Jawa. berdasar pada pengalaman saya. Wanita sunda itu justru lebih ulet ketimbang wanita Jawa. Wanita sunda di usia pernikahan mereka lebih matang dan mampu menguasai dapur, dan tau bgmn cara memanjakan suami. Mereka cenderung kreatif dalam melakukan segala hal. Pantas saja jika di terminal2 jarang ada wanita SUNDa!!! Wanita Sunda itu lembut dan penuh kasih sayang. Anda juga pasti tau.... bagaimana kehidupan diterminal yang keras.
Jangan remehkan wanita Sunda.....!!!
Nyesel saya udah masuk ke Blog anda
ReplyDeletesaya sependapat dengan nurani said......wanita sunda itu ulet...tapi tidak perlu untuk menunjukan ke ulet an nya dengan harus berada di terminal2......saya PEREMPUAN SUNDA.....saya pintar secara intelektual......wanita sunda tidak hanya mengandalkan SEX saja...tapi juga kualitas MENTAL dan INTELEKTUAL nya patut diperhitungkan......!!!!!!!!!!!!!!
ReplyDeleteArtikel yg bagus..
ReplyDeleteKalau kita mau jujur kita bisa temukan hal2 yg diungkapkan penulis di sekitar kita..
Perlu suatu keberanian utk mengakui kekurangan kita sehingga kita bisa buat perubahan2 kedepannya utk generasi berikutnya.
Memang tidak semua perempuan Sunda itu jelek namun 'public opinion' sudah berkembang demikian di Indonesia, kita yg di Sumatera saja sependapat dengan itu, bahkan kaum laki2 Sunda sendiri mengkritisi sifat perempuan mereka.
Jadi temen2 jgn emosi, apalagi ini demi perbaikan generari berikutnya, kita pikir2kan sama, karena memang benar kalau orang2 sunda itu punya kreatifitas yg tinggi, dan itu bisa dipakai buat perbaikan generasi kita berikutnya.
Salam damai
"Anonymous said...
ReplyDeleteKalau kita mau jujur kita bisa temukan hal2 yg diungkapkan penulis di sekitar kita..
Perlu suatu keberanian utk mengakui kekurangan kita sehingga kita bisa buat perubahan2 kedepannya utk generasi berikutnya.
Memang tidak semua perempuan Sunda itu jelek namun 'public opinion' sudah berkembang demikian di Indonesia, kita yg di Sumatera saja sependapat dengan itu, bahkan kaum laki2 Sunda sendiri mengkritisi sifat perempuan mereka."
kemudian..
" Sudah menjadi pengetahuan bagi sebagian orang, bahwa wanita Sunda cantikcantik. Alamnya yang elok memberikan andil dalam hal ini, terutama untuk kehalusan kulit. Tapi, di balik keindahan dan kecantikan yang dimiliki wanita Sunda, terdapat unsur buruk, yaitu pemalas, dengan hobi berdandan dan bergaya seperti orang kaya. Tidak itu saja, dipercayai pula oleh sebagian orang, bahwa dalam berumah tangga, wanita Sunda selalu mengandalkan pendapatan suami. Tentu saja ini hanya pandangan sebagian orang."
saya sependapat, sy bahkan berpasangan dgn YBS... dalam hal ini usaha keras terus saya jalani untuk menididik mindset-nya...krn sy dari sumatera so pasti ala sumatera...
tp dari kesemuanya kembali lagi bgmn qta menyikapi kekurangannya, dalam hal ini tidak baik menekankan pd kekurangannya saja, tolong di intip jg kelebihannya...
Peace ya...
i don't care about clan, tidak semua yg agan-agan bicarain tadi benar, tergantung persepsi orang itu gimana, itu hanya pendapat minoritas, i'm javanesse but i love sundanesse B-)
ReplyDeletesam
ReplyDeletesaya dari jawa tengah,
saya dulu waktu kerja di Jakarta pernah di nasehati orang betawi,orang jakarta pendatang untuk tidak berpacaran dengan cewek sunda. saya kaget knpa ga boleh pak? kata mereka cewek sunda suka kawin cerai kurang mau bekerja keras, yang suka bersolek dll. mereka memberi contoh misal ponakannya yg pacaran ama cew sunda begi begono. wkwkw wah ini rasis kata saya. tapi ya udah buat pengalaman aja. cew sunda memang cantik, kata pria sunda cewek sunda suka dandan beda ama cewk jawa dandan kalo ada perlu aja.
wduhhh!!!! ini kok jadi sara begini sih. maaf maaf
Pendapat ini subyektif pengalaman pribadi.
ReplyDeleteSaya laki-laki jawa, nikah dengan perempuan sunda. Image atau karakter perempuan sunda diatas bukanlah mitos, tapi memang benar adanya. Beberapa teman dan saudara yang terlanjur menikah dengan orang sunda, kondisinya tidak jauh berbeda.
Saya menyesal tidak mengindahkan nasehat teman-teman yang kasih warning kalau mau nikah dengan perempuan sunda. Awalnya saya berfikir itu hanya mitos dan yang menentukan sukses dan tidaknya rumah tangga tergantung orang yang menjalaninya. Itu benar, tetapi saya lupa bahwa karakter bisa terbentuk karena budaya yang bisa diwariskan ke generasi berikutnya.
Karakter perempuan sunda kalau bicara asal buka mulut, tidak peduli apa yang orang lain rasakan. mau sakit hati apa tidak. Ini beda sekali dengan budaya jawa, orang jawa ketika mau memaki orang lain pun masih ada kata "nyuwun sewu" sebelum akhirnya di ikuti dengan maki-makian.
Karakter perempuan sunda cenderung akan mendominasi suami baik sikap maupun dompetnya. Tidak perduli penghasilan suami lebih besar daripada istri atau tidak, perempuan sunda tetap akan berupaya untuk menguasai dan mendominasi suaminya. Tentusaja sikap ini berbeda sekali dengan budaya jawa, dimana istri biasanya menyerahkan dominasi keluarga kepada suami, Meskipun sang istri pendapatannya lebih tinggi dari suami.
Karakter perempuan sunda, mereka cenderung hidup boros. Demi sebuah gengsi, perempuan sunda tidak segan-segan untuk memaksakan diri agar terlihat lebih wah dimata orang lain, tidak peduli harus hutang.
Karakter perempuan sunda, mereka terlalu 'memikirkan' keluarga besarnya. keluarga besar bisa meliputi kakak, adik, keponakan bahkan cucu. Dengan alasan keluarga tidak akan pernah menjadi 'bekas'. Di jawa, orang sudah menikah biasanya akan mengurangi porsi "kepedulian" terhadap anggota keluarga yang lain dan lebih mementingkan "keluarga baru" nya.
Jika anda orang jawa dan terlanjur kawin dengan orang sunda maka sebaiknya
bersikap tegas lah. toleransi boleh, sabar boleh, pura-pura lemah boleh, ketika harus tegas, tegaslah. Ketika perempuan sunda ngomong suara keras balaslah dengan lebih keras. Lelaki harus tetap mendominasi perempuan. Itu sudah kodrat alamiah. Jangan mau menjadi bang tigor, badan aja gede berotot, tetapi dihadapan istri mentalnya mental tempe.
Kalau anda lelaki jawa yang mau menikah dengan perempuan sunda, ingat saja blog ini. Keharmonisan rumah tangga akan tergantung dari pasangan yang menjalaninya. Dan jangan lupa faktor budaya akan membentuk karakter, pola hidup dan kebiasaan.
dallijo2012 at yahoo dot com
maka dr itu perlunya perkenalan luar dalam sblm melangkah kpd pernikahan. Kita g bs asal judge wanita sunda itu A, B, C bla bla bla *kejelekannya
ReplyDeleteSaya wanita sunda. Dan dr sluruh keluarga besar tak ada seorgpun yg menjadi pelacur. Saya dn kakak gadis saya dtuntut rajin bkrja sjak kcil. Spy kelak hdup mandiri dn sdh mnikah nnti kami sdh siap dn mampu mnghadapi keadaan yg mngharuskan kami bkerja keras utk tetap dpt brtahan hdup. Sikap dn sifat se2org, itu trgntung dr didikan ortunya jg. Ga smua wanita sunda negatif. Mgkn pria yg mngalami minusnya ini ,mrka adl pria yg kurang bruntung. Yg hny mnjadikannya istri atas dasar fisik wanita it saja.
saya pria jawa dengan latar belakang pendidikan yg cukup tinggi. bertemu wanita sunda (cicaheum bandung) dengan latar belakang pendidikan jg tinggi. awalnya saya menganggap karakter wanita sunda itu hanya sebatas stereotipe bg kebanyakan orng. so kami putuskan untuk menjalin hubungan yg serius. org tua kekasih saya ayahnya berasal dari kediri dan ibunya dari bandung. keluarga tetsebut nampak perfect tanpa celah. namun semua berubah ketika sang ayah meninggal dunia. spontan si ibu mengamvil peranan penuh dalam keluarganya. pada moment ini terbukti bahwa karakter perempuan tanah pasundan ini memang buruk. kekasih saya saat itu diajari untuk mengambil keuntungan dari saya baik dari segi waktu,materi, perhatian, pengorbanan dll. hal itu mrreka anggap suatu keharusan jika ingin masuk kedalam keluarganya. tutur kata buruk, kesombongan, bossy dan tidak segan segan melakukan penghinaan itu seperti sarapan pagi bagi mereka. padahal harta yg dimiliknya pun hasil warisan orng2 tetdahulu. sontak saya trsadar bahwa itu memang karakter. awalnya pendidikan tinggi saya anggap dapat meminimalisir karakter tersebut. tapi nyatanya malah menjadi-jadi. apalagi saat mereka dalam keadaan yg terdesak.
ReplyDelete9 dari 10 wanita sunda itu ya demikian.
saya skrg sdg dekat dengan wanita dgn ibu sunda dan ayah batak apa yg harus kami lakukan, jujur saya pertama tertarik dgn dia krn ia cantik, manis, putih, modis dan terakhir terlihat ia spt punya karakter.. tp melihat tulisan diatas dan beberapa testimoni ada hal tersirat yg saya rasakan sama, saya mulai agak bagaimana ya soalnya saya takut jatuh cinta lebih dalam.. saya mau posting ini difacebok tp takut ia tersinggung padahal cuma ingin buat bahan diskusi tp takut disangka ada motif negatif.. ada yg bs bantu mohon petunjuk. terimakasih
ReplyDeletesaya dari malaysia, suami saya telah pon menikahi wanita sunda...kalau itu ketentuan Allah saya redha...namun masalahnya...wanita itu tidak mahu nenerima saya dan anak2 malah menyuruh suami saya menceraikan saya..kenapa ye..sudahlah rampas suami saya kemudian cuba pula memutuskan silaturahim..kini hubungan kami agak terputus..suami tidak lg menjawab telefon, membalas sms atau email yg saya kirimkan... suami pernah berkata...dia x suka saya huhungi suami...dan x membenarkan suami menjawab telefon...suami saya seolah2 tidak kenal dirinya lg...nauzubillah...malah suami pernah menyuruh kami mendoakan agar dia segera pulang... semoga Allah permudahkan dan akhirkan dengan kebahagian...
ReplyDeleteuntuk kamu yg telah merampas kebahagian aku...ingatlah..tiada kuasa yg lebih besar dr Allah swt...dan tiada ape yg dpt menandingi kuasa Allah..kembali lah bertaubat...
waduuuuh... ini orang indonesia yg pasti punya agama dan iman ko pada ngomong sampah kyk begini.. gimana mau menang lawan yahudi sama bangsa lain, pantesan kita kalah teruss.. tolong dong jangan rasis, sifat negatif manusia dr sono nya emg bgtu gak mengenal suku,ras dan agama, tergantung sejauh mana manusia itu menerapkan keimanan nya,, mau yg beragama islam,kristen, katolik, budha, hindu bukan kah semua mengajarkan kebaikan?? karaketer dan sifat kurang baik brt iman nya tipis.. gak perlu lah bawa2 suku saudara2 ku.. hati2 sm provokator anak buah kesayangan iblis laknatulloh yg senang bangsa kita bermusuhan..peace
ReplyDeleteYang nulis ini bego atau gimana sih?, ini tulisan ilmiah atau pendapat pribadi..?saran saya kepada pemilik blog, hapus aja artikel ini, karena sangat subjektif dan ga beremutu. Laki laki yg berkomentar juga yahudi atau non islam yah?, SEMUA PEREMPUAN HARUS MENGANDALKAN PENDAPATAN SUAMI UNTUK KEBUTUHAN RUMAH TANGGA, itu jelas disebut dalam hukum islam, justru ketika kalian merasa ketika istri mengandalkan pendapatan kalian dan kalian ga iklas, pertanyakan kembali level keislaman kalian. subjektif sekali dan sangat memojokan perempuan sunda!, hei saya wanita sunda menikah dgn pria batak-padang, malah keluarganya yg sangat materialistis dan mengandalkan pendapatan sya untuk kehidupan mereka yg membuat saya akhirnya menceraikan dia dan bersikap kasar, belum lagi keluarga besarnya yg tidak punya sopan santun dan etika untuk menghargai menantu/adik ipar justru menurut saya wanita sumatera utara ( dr keluarga mantan suami saya ) yang banyak lagak, pengen tampil modis tp kerjaanyaa ngeretin anak, atau keluarga demi menuhin keinginan, sifat kekeluargaan yg terlalu dibuat2 tp salah kaprah (ini pendapat subjektif berdasarkan pemgalaman pribadi) dan stereotipe perempuan sunda yg dibekntuk oleh orang2 luar sunda, bahwa mereka materialistis,
ReplyDeletepenggoda laki2, pemalas. .please deh, mengeneralisir-an seperti ini hanya dilakukan oleh orang2
picik, dan berpikiran sempit, dan biasanya tidak keluar pulau dan tidak memiliki lingkuangan pergaulan dengan berbagai macam suku bangsa. Jadi kalo MENJUDGE org, lepaskan semua atribut kesukuan, agama dll, semua kembali ke orangnya masing2, dan gimana dia bersosialisasi.
Justru menurut saya, perempuan sunda yg baik they come in a conplete package : BEAUTY, BRAIN, BEHAVIOUR, GOOD IN BED as well, so beruntunglah laki2 beriman yang bisa menghargai mereka sebagaimana rasulullah memperlakukan istrnya. Dan saya sangat setuju dengan anonymous yang komentar tg 12 oktober, gaerlu bawa2 suku. .tiap suku ada kejelekan dan kebaikan masing2, karakter yang buruk adalah akibat kesalahan perlakuan pasangan/ suami atau keluarga besar suami juga, jadi INTROPEKSI diri kalian sebagai suami, sudah sesuai syariat agama belum?. .untuk laki2 sumatera. .kalian juga gamau kan dibilang tukang kawin, gemar poligami, kasar, pria padang yg pengeretan pengennya dibeli, atau perempuan aceh yg ingin dibayar dg mahar yg super mahal, dan gemar beriting emas ditubuhnya?, ini cuma contoh menjudge orang dan bkn pendapat pribadi .JADI STOP MENILAI ORANG BERDASARKAN KESUKUAN, THINK as A WHOLE, indonesia itu satu bangsa kapan kita maju kayak malaysia, korea. .kalo gini caranya, si agus apa itu. .penulis artikel, katanya dosen tp ga disertaibukti penelitian yang jelas, saya pribadi akan menilai tulisan ini SAMPAH GA BERNILAI, dan menjadikan BLOG ini BLOG sampah.
ReplyDeleteSAYA WANITA SUNDA MERASA DILECEHKAN. JANGAN SIRIK LAH !!! SAYA PUNYA INTELEKTUALITAS, BERIKUT WANITA SUNDA :
ReplyDeleteArmida Salsiah Alisjahbana = MENTERI PEMBANGUNAN
Rieke Diah Pitaloka = Anggota DPR jebolan UI
Radén Ayu Lasminingrat = pendiri sekolah wanita pertama sebelum KARTINI, menerbitkan buku pada 1875.
Inggit Garnasih = istri soekarno + aktivis (cwo jawa aja nyarinya cewek sunda)
Dewi Sartika = perintis pendidikan
saya seorang suami jawa, sedang menjalin hubungan (& ada rencana serius untuk menikah) dengan wanita sunda, tepatnya Garut.
ReplyDeleteJujur, saya pertama tertarik dengannya karena fisiknya. Tetapi lama kelamaan juga pribadinya.
Tidak bisa saya bayangkan bahwa dia akan bisa timbul karakter negatif seperti yang digambarkan dalam tulisan ini.
Kalau karakter, mungkin dalam semua suku di Indonesia ada karakter2 yg serupa, tidak hanya wanita Sunda.
Tapi soal fisik, hm.., sukar disangkal bahwa mereka memang ditakdirkan untuk cantik & elok.
Hehe...
Wanita sunda itu PELACUR semua. Wanita-wanita simpenan itu kebanyakan wanita SUNDA.
ReplyDeleteGa semua wanita sunda seperti yg dibicarakan di atas, saya seorang wanita sunda, hidup dlm rumat tangga yg broken home bpk punya 2 istri dan setiap hari melihat ibu yang sedih selalu, tapi semua ga menjadikan saya seperti apa yg disebutkan, bahkan dalam pekerjaan saya sudah mendapat posisi yang bagus sebagai development n supporting team promotion di perusahaan besar,,, saya malah menikah dengan pria jawa - riau malah suami saya yg tdk bekerja tiap hari biaya anak n suami Ĵυ̲̣̥ğα pengasuh dri saya sampai2 sudah bekerja keras u/keluarga akhirnya tetap di tinggalkan, sama laki2 yang tidak ada tanggung jawabnya untuk keluarga, tapi akhirnya semua terbayarkan dan digantikan yang terbaik oleh ALLAH SWT, sekarang saya dapat suami dri suku batak dan alhamdulilah keluarga kami sekarang baik2 saja, dan saya senidir jauh dari hal2 suka berdandan, menghabiskan uang suami juga bermalas2 suami saya cukup bahagia n sukses dalam pekerjaan, n anak2 juga tumbuh dengan baik, so jgn selalu berpikir negatif, terkadang semua yang terpikirkan itu tidak semuanya benar, semua kembali kepada pribadi n prinsip setiap orang.... Jgnlah melihat keburukan, karena itu hanya akan jd pemicu dalam suatu hubungan klrga n sosial, karena wanita yang buruk pasti meniru pemimpinnya (pria kepala keluarga) dan wanita yang baik itupun karena keberhasilan pemimpinnya... Jadi para pria, didiklah para pendamping hidupmu dengan baik dan contohkan lah dengan nyata sehingga merekapun ikut seperti apa yang kalian contohkan..
ReplyDeleteartikel yang menarik, bukannya saya rasis, kebetulan punya tiga kenalan wanita sunda yang cantik2, suka berdandan, suka pakai mas berlian sampai kayak toko berjalan, dan pemalas. Suami mereka hrs bekerja keras untuk keluarga, dan masih harus mengurus keperluan rumah tangga, masak, nyuci, ngemong anak de el el, sementara mereka sibuk fesbuk-an ato belanja ato gosip. Emang tidak semua wanita sunda seperti yang digambarkan diartikel ini, kebetulan saja wanita sunda yang saya kenal karakter mereka sesuai dengan artikel ini. Jangan menyamaratakan semua wanita sunda seperti ini, tapi bagi para lelaki yang ingin memperistri wanita sunda, pelajari dulu calon istri anda, semoga mendapatkan wanita sunda yang baik
ReplyDeleteWanita sunda itu hanya mencintai ISI DOMPET SUAMI, bukan mencintai Suami seutuhnya, Memang sebagai suami harus mencari nafkah untuk istri dan anak, tetapi tugas istri pun juga dalam hadis AL QURAN adalah patuh terhadap suami selama itu baik, melayani suami, mengurus rumah tangga, mengelolah penghasilan suami dengan baik, bukan bermalas malasan, menghambur hamburkan uang, banyak menuntut kepada suami, mau enak nya aja tapi gk mau berusaha contoh nya yah WANITA SUNDA !!!! Mereka tuh buruk asli demi langit dan bumi. Gua udh 5 kali pacaran ama cewe sunda nyatanya mereka selingkuh semua. Uang gua habis di porotin
ReplyDeleteIni blog, aku perhatikan.. Penulis coment dr cowok2 kok bahasa dan gayanya sama yah kaya satu orang yg nulis.. Ya udah santay ajah buat yang GAGAL dapetin cewek sunda. Jangan marah..!! Sampe berani judge sunda. Masih untung orang sunda ada yg mau buat kamu mas2. Biasanya kami orang sunda.. Milih2 dan banyak pilihan lain. Ya disyukuri atuh.. Jodoh mati rejeki di gusti allah nu maha agung. Jangan berani berkata dan menentukan kehendaknya..
ReplyDeleteJawa sunda sama ajah ciptaan allah semua, yg laki2 wajib nafkahi dan wanita bantu ngrewangi.. Atuh sunda jawa sama ajah. Saling ngerti masih ingat ga ada yg sempurna kecuali gusti allah. Aku sedih jg yah atuh bisa kita orang sunda dibilang simpanan dan pelacur.. Meni jahat pisan !! Itu semua karna keadaan. Dimaklumi tho dan dibantu jangan dimusuhi. Ga semua beruntung hidupnya. Perempuan dan laki2 yg ada beda dan tidak harus dibedakan jauh..
ReplyDeleteJawa tengah tuh ANJING ! Solo dan jogja.. Aku sunda kurang baik apah, udah ngalah, setia dirumah ngurus suami dan bertahan dihidup susah.. Eh suamiku udah kaya malah ceraikan aku. Malah tuduh aku selingkuh !!! Aku ga ridho demi allah.. Kok bisa yah sunda terus disalahkan apa karna kami lebih cantik dan ramah.. Bukan berarti kami murahan !! Lebih parah lg, orang jawa sok make musrik kaya keris dan jimat2. Aku sampe ditampar kalo lupa kasih sesajen keris.. Atuh gila ajah. Aku shalat masa kasih sesajen keris2. !! Singa sabar weh abi mah kawula gusti.. Nyeuri hate pisan. Ka jogja solo. Baelah, gusti allah nu maha agung..
ReplyDeletedari pengalaman dan pemerhatian saya, sememangnya dari 10 orang cewek sunda, 9 orang yang cantik hanya 1 mungkin gak cantik TETAPI dari 10 cewek sunda, 1 yang baik lakunya dan 9 yang nagk pantas dibuat isteri, MAKAnya, untuk selamat rumahtangga ada baiknya cewek jawa pilih suami jawa & cewek sunda pilih suami sunda.
ReplyDeletestereotip tapi nyata...
ReplyDeletemao nyangkal kayak gimana itu fakta adanya
hahahahah..... lucu banget
kalo marah berarti ngerasa kayak gitu ... hehe
Nilai moral yang dianggap baik dan buruk memang berbeda...tiap kecenderungan baik dan buruk tergantung pendidikan dalam keluarga dan pergaulan...ada nilai nilai utama seperti uang/harta yang selalu jadi idaman wanita karena semua wanita pasti matre karena uang menawarkan kenyamanan dan pemenuhan kebutuhan...hanya masalahnya ada nilai2 moral yang membatasi...apakah wanita sunda cenderung lebih bebas karena memang pendidikan keluarga dan lingkungan memang mengajarkannya untuk itu...cantik berarti property bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi juga modal untuk keluarga perempuan untuk ikut hidup lebih nyaman...maka seringkali kita temui bahwa laki suami dari permpuan sunda bukan hanya membiayai istri dan anaknya tetapi orang tua,saudara2 dan keluarga perempuan menarik laki2 suaminya untuk ikut masuk dan membantu membiayai secara ekonomi keluarga perempuan...tidak heran bila kita temui bila laki2 sunda tinggal di rumah istrinya, membangun rumah di sekitar keluarga istrinya...bukan di rumah di sekitar keluarga suaminya...karena ada kecenderungan perempuan sunda tidak merasa nyaman bila berada di keluarga suami.benar atau tidaknya perlu kejujuran...karena perkawinan biasanya merupakan percampuran dua keluarga ternyata tidak demikian dengan perempuan sunda...selalu ditegaskan bahwa orang tua suaminya bukanlah orang tuanya..penegasan mertua dan menantu selalu terihat jelas...tetapi menantu laki2 diharapkan untuk masuk ke dalam keluarga perempuan dan hidup jadi anggota keluarga perempuan dan sekali lagi termasuk membiayai orang tua saudara perempuan...terkecuali bila perempuan sunda itu dari keluarga miskin dan laki-laki dari keluarga kaya maka perempuan sunda akan ikut suaminya tetapi keluarga perempuan pasti tetap tidak akan melepas tanpa meminta sesuatu pembiayaan kepada si suami anaknya melalui si istri...dominasi perempuan sunda terhadap laki laki memang tinggi..tidak hanya di bidang keluarga tetapi keberanian untuk ikut masuk ke dalam urusan sang suami...bahkan bila perlu berhadapan langsung dengan rekan bisnis suami...berbeda dengan wanita dr suku jawa dimana nilai nilai moral melarang hal hal seperti di atas...perempuan jawa diharapkan masuk ke dalam keluarga suami secara totalitas saat menjadi istrinya..sehingga ada istilah swarga nunut neroko katut...(ke surga ikut ke neraka turut), sehingga keluarga si istri menjadi nomor dua.. karena memang suami menafkahi istri dan keluarga suami (bukan menafkahi istri dan keluarga istri)...jangan masuk ke urusan suami bila tidak diminta atau dibolehkan..
ReplyDeleteTentang penghargaan terhadap lembaga perkawinan bersambung... tetapi sekedar catatan yang saya ketahui rata-rata tingkat perceraian di jawa barat jauh lebih tinggi dibanding jawa tengah dan jawa timur..
di lebih dari 4000 kasus perceraian per bulan di kota kabupaten (diluar bandung) setiap bulan dibanding dengan jawa tengah di bawah 500 kasus per bulan di jawa (di luar jsemarang dan surabaya)...
Akusetujusamapenulis.(pengalamanpribadi)
ReplyDeletehobi kawin kontrak
ReplyDeleteGak penting perfect fisik, coba kalian berpikir orang yg memiliki fisik sempurna terkadang tidak dibarengi dengan tingkah laku yg baik pula begitu juga sebalik nya.
ReplyDeleteSemuanya ada benarnya....... Wanita terkadang merupakan suatu pertanda kiamat dah dekat klu sifatnya sudah menghancurkan kehidupan laki laki seperti yg disampaikan penulis ............ Sejarah sudah mbuktikan........ Dan lagunya pun ada wanita racun dunia dari changcuter he he he he he semoga wanita yg jelek sifatnya bisa cepet musnah dari bumi sunda dan tinggal wanita cantik baik budi dan kaya raya he he he he he
ReplyDeleteBagaimanapun aku pengen menikah dengan wanita sunda
ReplyDeleteSaya perempuan Sunda dari Banten, maaf kami meski Sunda to agama Islam kami kuat, disini byk masyarakat yg agamis, pantang cerai dan menang sesuai ajaran agama Islam laki2 lah mencari nafkah, perempuan itu meski dia sekolah tinggi pun oleh ortunya dulu lalu bekerja dan py byk tabungan kemudian menikah dan resign dr kerjanya demi suami dan anak anak apa salahnya? Apa salahnya bila hanya suami yg mencari nafkah (mengandalkan suami) lah emang udah tugas laki2 mencari nafkah dlm agama pun bgtu diajarkan, kalau suami mengandalkan nafkah dr isteri namanya laki2 apa? Laki laki matre apa laki2 yg PGN enak2 an.. dan Alhamdulillah di keluarga saya dan keluarga bsr saya TDK ada yg ikut campur dlm urusan RT anak2nya, justru dr keluarga suami sy yg suku Jawa lah yg masih suka ikut campur dlm urusan RT anaknya, bikin gaduh RT anak2 nya saja.. maaf malah justru keluarga suami (Jawa) lah yg kelihatan matre disini,dan suami sy jg suka memberi uang kepada mbak2 nya dan keponakan2 nya pdhl mbak2 ya ini telah bersuami (ngeret ke adik nya yg SDH py isteri dan anak2) bukan itu saja, keluarga besarnya pun : sepupu, paman, bibi nya, saudaranya yg sama suku Jawa pun masih suka ikut campur urusan RT kami bahkan gosip kelurga pun mereka cepat menyebar , bila ada apa2 suami sy hrs memberi bantuan yg SDH dipatok sekian sekian, ya ampun.. pdhl SDH berkeluarga msg2 hrsnya masing masing lah..maaf sy perempuan Suanda saat nikah dgn suami sy yg Jawa, saya py tabungan dan deposito cukup lumayan saat gadis kalau suami sy yg Jawa justru tak py tabungan saat bujangan nya, malah suami sy yg Jawa boros suka bagi2. Uang ke keluarga nya maupun keluarga besarnya, demi membantu keluarganya dia dulu rela sampai berhutang pdhl msh bujangan dan pdhl keluarganya pun termasuk keluarga cukup tp entahlah, nikah jg keluarga suami sy inginnya sy dan keluarga sy yg biayai semuanya (mereka pelit ga mau modal/setengah2 kek kan yg nikah dua an),. Dan setelah nikah keuangan keluarga kecil sy dan suami sy di setir oleh keluarga suami sy yg Jawa (bapaknya, mbak2 nya, pakde,bude, pallet, bulek, sepupunya), asal kalian tahu sy perempuan Sunda nikah dgn laki2 Jawa bermodal; sy beli rmh sendiri, beli mobil sendiri tak mengandalkan suami,sy jg py warisan dr keluarga jg bukan cm suami saja yg py, meski suami sy jg gaji cukup tapi sy jg py harga diri tak mengandalkan pemberian suami, biar jgn dikatain matre soalnya saya nggak matre malah keluarga suami yg matre karena selalu menginginkan pemberian dr suami sy, pdhl suami sy itu hak saya dan anak2 kami..
ReplyDeletesaya juga tergila gia mojang bdg tp tdk kesampaian.. saya juga lg stress krna saya umur 42 thn msh nganggur dan jomblo. dulu thn 2003 saat msh kerja di bdg saya sering dimutasi, diremehkan orang krna otak dan tenaga saya payah shg saya mengundurkan diri, nyari kerja lg baru sebentar dipecat krna tdk becus kerja. dulu saya kalau nyari jodoh sering ditolak cewe, diremehkan cewe, dibohongi teman, dimanfaatkan teman, diancam org, dipukul orang saat nyari cewe dll.. akibatnya saya selama 15 thn tiap hari marah marah, berkata kotor, susah tidur, kdng banting barang barang, sering berdoa yg buruk buruk dll. buka usaha kecil kecilan bangkrut, jualan online tdk laku.. saya sdh 12thn agak rajin ibadah tp nasib tdk berubah..dulu thn 2003 saat merantau ke bdg saya melamar cewe nama nya nur andir (karyawati iwamatex), tp lamaran saya ditolak, saya sampai skrng blm mampu melupakan dia. yg bikin saya cinta mati dg nur krna dia cantik, pendiam, lugu, rajin sholat, tdk matre, jarang keluyuran, dia juga jadi tulang punggung keluarga krna ortu nya petani miskin. saya mengira nur jodoh saya, krna saya kalau ada di dkt dia hidup saya semangat, hati saya damai, tp ternyata dia cewe yg paling sulit saya dapatkan. saya ngejar dia 2thn ditolak habis habisan.. saya melamar dia saya ditolak. nur cuma org pelosok kampung, anak dari petani miskin tp cantik bngt, spt artis korea. dulu saat saya pertama kali ke rumah nur di minggu pagi, dia baru bangun tidur blm cuci muka tp tetap cantik.
ReplyDelete