Wednesday, April 21, 2010

Pandangan Pria vs Wanita saat Terikat Jalinan Asmara

Menjaga tubuh agar senantiasa sehat memang sudah selayaknya menjadi perhatian setiap orang. Begitu pun yang terjadi dalam menjalin hubungan percintaan. Setiap pasangan harus bisa menerapkan gaya berpacaran sehat.

Namun dalam praktiknya, tidak semua pasangan bisa menerapkan gaya berpacaran sehat. Kecuali yang sering kali berhasil adalah mereka yang memang sejak awal pacaran sudah berkomitmen ingin menerapkan hubungan yang tidak diselimuti oleh sederet masalah.

Kendati demikian, masalah tidak pernah habis jika Anda dan pasangan tidak memiliki pandangan yang sejalan. Rasa cinta dan sayang saja tidak cukup untuk mempertahankan jalinan asmara. Alih-alih berharap hubungan yang dibina dibawa menuju jenjang pernikahan, namun kenyataan yang ada malah membuat Anda dan pasangan harus menyudahi hubungan.

Lantas, apa saja pandangan yang tak sejalan antara wanita dan pria? Berikut ini ulasan yang dirangkum okezone dari Men’s Health, Selasa (20/4/2010).

Perbedaan makna seks

“Wanita melihat seks sebagai produk alami dari kualitas sebuah hubungan. Sebaliknya, pria melihat seks sebagai cara untuk mendekati wanita,” kata Dr Scott Haltzman MD, pencipta situs secretsofmarriedmen.com.

“Pria meminta seks, dengan kata lain untuk mendapatkan ikatan emosional. Sebaliknya, wanita mencari ikatan emosional terlebih dahulu untuk berhubungan seks. Mereka jelas sangat memiliki sikap yang berbeda,” jelas Scott.

Wanita manapun ingin diperlakukan secara sopan oleh pasangannya. Pria sebaiknya jangan bersikap tidak sopan dengan memaksa berhubungan seks sebelum ada ikatan pernikahan.

Apabila sang kekasih tidak menggubris keinginan Anda tersebut, maka Anda pun harus mempunyai sikap yang tegas. Selama hubungan tidak memberikan manfaat yang baik, Anda tak perlu ragu untuk meninggalkannya dan mencari sosok pria lain.


Shut up and listen!

"Pria harus mengerti bahwa mereka harus memerhatikan kebutuhan emosional wanita. Apa yang benar-benar dibutuhkan pasangan, bukan apa yang Anda pikirkan dia butuhkan," kata Dr Haltzman.

Pertama dan paling utama, yang berarti menjadi pendengar yang baik. Bukan hanya karena wanita suka didengarkan, tetapi karena hal ini juga akan memberikan ide yang lebih baik dari apa yang dia butuhkan untuk menjadi bahagia.

”Penelitian telah menemukan bahwa pasangan yang tidak bahagia cenderung mengulangi kata-kata putus asa untuk didengar. Cara ini tidak produktif. Mereka akhirnya berbicara satu sama lain daripada memilih untuk berdialog," kata Benjamin Karney PhD, Direktur Bersama dari Institut Hubungan di Univesitas California, Los Angeles.

http://62.0.5.134/cyberman.cbn.net.id/cbprtl/images/elements/_spacer.gif

No comments:

Post a Comment