Banyak pasangan beralasan, memanfaatkan film porno untuk pendidikan seks dan memperkaya kehidupan seksnya. Benarkah atau hanya pembenaran?
Bagi sebagian orang, film porno bak imajinasi tak realistis. Setiap adegan di dalamnya sangat jauh dari kenyataan yang menampilkan pasangan sebagai mesin libido. Namun sebagian lainnya justru menikmati tayangan pornografi dan mengandalkannya untuk memperkaya kehidupan seksnya.
Terlepas dari tujuan mengonsumsi film porno, segelintir pria ataupun wanita berpikir untuk meniru adegan bercinta dalam tiap aksi sanggama mereka. Dalam mengekspresikan cinta, meniru adegan bercinta bintang porno menjadi salah satu cara untuk memberikan kepuasan pada pasangan. Aksi nakal dilakukan sebagai upaya pasutri membuat suasana ranjang kian panas dan menggelora.
Namun, terlintaskah di benak Anda bahwa apa yang dilakukan bintang porno dalam blue film adalah akting belaka? Mungkin ada sebagian wanita yang merasakan rangsangan hebat dengan aksi penetrasi, tapi sebagian besar dari kita melakukan penetrasi sebagai alat untuk mencapai tujuan (orgasme). Jika tanpa foreplay memadai wanita bisa digiring menuju menu utama, apakah tidak ada hal yang perlu dipertanyakan?
Napas berat dan menggebu serta kontak mata merupakan keuntungan yang dipetik oleh pria. Biasanya ekspresi itulah yang diperlihatkan bintang porno saat klimaks (dengan penetrasi). Kemungkinan dia berekspresi berlebihan seperti itu karena dibayar untuk melakukannya. Demikian okezone kutip dari The Frisky.
Fakta lainnya yang diungkap, adalah kondisi seputar payudara. Sebagian besar wanita tidak memiliki payudara yang berdiri tegak dan tidak bergerak saat klimaks. Kebanyakan dari kita juga tidak memilki perut rata dan bokong kencang, seperti yang diperlihatkan para bintang porno bertubuh mulus, tanpa bintik-bintik, selulit, atau bahkan goresan luka. [okezone.com]
Wednesday, September 1, 2010
Dibayar, Rahasia Klimaks Bintang Porno
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment