Friday, December 25, 2009

Memikat Pria dengan Hormon Pheromones

Anda mungkin sering bertanya-tanya, apa yang membuat Anda begitu menarik perhatian lawan jenis padahal Anda merasa diri Anda biasa saja? Daya pesona itu muncul dari sinyal kimia yang disebut dengan Pheromones.

Penelitian tentang fenomena Pheromones ini pertama kali dilakukan oleh dua orang ahli asal Universitas Vienna yaitu Prof. Karl Grammer dan Astrid Juette.

Menurut Prof. Grammer, fenomena Pheromones telah ada di bumi sejak berjuta-juta tahun lalu. Seorang wanita yang secara fisik kurang menarik akan menebarkan pesonanya melalui Pheromones untuk memikat lawan jenisnya, sementara wanita dengan fisik menarik tidak akan merasa terusik. Sistem Pheromones ini tentunya akan sangat membantu seseorang untuk menemukan pasangan yang cocok secara biologis.

Sebuah presentase yang dilakukan para peneliti di London, mengatakan bahwa produksi Pheromones dalam diri akan keluar dengan sendirinya jika si wanita mengkonsumsi pil KB.

Sementara Prof. Chaterine Dulac dari Harvard mengatakan bahwa organ tubuh yang bertugas menerima rangsang dari Pheromones adalah Vomerosonal Organ (VNO). VNO ini terdiri atas sejumlah sel syaraf yang berbentuk biji ramping yang berada di belakang lubang hidung.

Dalam situasi yang normal, VNO akan segera mentransfer sinyal pheromones ke dalam otak yang bertanggung jawab terhadap instinktif atau alam bawah sadar. Namun Profesor Chaterine memperkirakan bahwa karena adanya mutasi gen pada manusia membuat kemampuan VNO mendeteksi hormon pheromone tidak berkembang.

Ingin tahu bagaimana cara meningkatkan jumlah hormon Pheromone dalam diri Anda? Hasil penelitian para ilmuwan menghasilkan sebuah temuan baru berupa parfum Pheromone yang bisa di gunakan pria maupun wanita. Parfum seks Pheromone bisa dipesan di web khusus penjualan Pheromones.

(konseling/maya)

1 comment: