Wednesday, November 26, 2008

Disfungsi Ereksi Bisa Disembuhkan dengan Terapi BatuGiok?

Hingga saat ini disfungsi ereksi memang masih menjadi mimpi buruk bagi kaum Adam. Tetapi jangan takut, segudang pengobatan mutakhir telah ditemukan.


Disfungsi ereksi, momok yangmenakutkan bagi kaum Adam. Jadi, tidak mengherankan para pria mencari seribusatu jalan agar dapat terhindar dari gangguan seksual ini. Terapi batu gioksaat ini dilirik sebagai salah satu jalan alternatif

Awan mendungm enggelayuti kota Jakarta pada awal Februari ini. Birunya langit tergantikandengan warna langit hitam. Kondisi hujan yang turun terus-menerus menyebabkanterjadinya banjir di beberapa titik di Jakarta. Jika sinar mentari tak segeramuncul, bencana yang besar bisa tidak terelakan. Cuaca yang tengah takbersahabat ini, membuat sebagian penduduk Jakarta diselimuti perasaan was-was.

Gambaran kondisi ini sama persis dengan perasaan yang di tengahberkecamuk pada Romi- sebut saja begitu. Awan mendung tengah menggelayuti priayang memasuki usia 50 tahun ini. Padahal ia memiliki karir yang mapan, sebagaidirektur disebuah perusahan PR Consultan. Hidupnya pun lengkap, selama 18 tahunia didampingi isterinya yang ayu tak membosankan.

Namun, saat ini perasaan Romi tengah galau. Jika tak segera menemukansolusi yang tepat, ia pun akan mendapatkan musibah yang tak kalah hebat daribencana banjir. Ia mengaku tidak bahagia. Hidupnya diujung kehancuran,perlambang kelelakiannya sedang dipertaruhkan. Ada apa gerangan?

Rupanya, sudah beberapa bulan ini, ia mengalami apa yang disebut duniakedokteran sebagai disfungsi ereksi (DE). ‘Senjata’ andalannya tidak mau lagiberoperasi. Layaknya mogok kerja, bentuknya yang semula ‘menjulang’ sempurnakini kisut –kusut dan menciut (meminjam istilah Aming dalam film‘Quickie Expres’), tertunduk malu. Frustasi sudah pasti. Istri yang semulamemaklumi, lambat laun hanya bisa dongkol menyaksikan ‘perkakas’ favorittempurnya kehilangan daya.

Romi pun hanya bisa meratapi nasib. Dalam hati ia bergumam danbertanya-tanya apa sebenarnya yang menjadi ujung pangkal masalahnya. Apakahkarena faktor usia, lifestyle-nyayang buruk, keturunan dari sang buyut atau kutukan?

Bisa jadi kisah ini tidak hanya menimpa Romi. Karena, menurut sebuah study mengatakan, kira-kira 52 persenpria yang telah berusia 40-70 tahun menderita disfungsi ereksi. Mulai darikasus ringan hingga berat. Bahkan, jumlahnya akan terus meningkat hingga duakali lipat. Berdasarkan hasil riset dari Massachusets Male Aging Study (MMAS), diperkirakan tahun 2025,penderita disfungsi ereksi akan berjumlah 322 juta orang. Bahkan, Menurut Dr.Mulyadi, setidaknya tidak kurang 10 persen pria menikah di Indonesia mengalamidisfungsi ereksi.

Hingga saat ini disfungsi ereksi memang masih menjadi mimpi buruk bagikaum Adam. Tetapi jangan takut, segudang pengobatan mutakhir telah ditemukan.Seperti dituturkan Dr. Mulyadi, seksolog yang membuka praktek di ClinicMedizone, Kemayoran, pengobatan DE seharusnya meliputi pengobatan terhadappenyebab utamanya. Bisa dilakukan dengan sexualcounseling, oral therapy, local therapy dan surgery, dengan pemasangan prostesis. Tetapi bagi yang enggan menemuidokter, ketahuilah, ada pintu keluar lain dengan cara terapi batu giok.

Tidak mau berlarut-larut dalam mimpi buruk yang panjang, dengan dibantuistri tercinta, Lena (bukan nama sebenarnya), Romi pun memutuskan untukmelakukan terapi giok agar keperkasaannnya bisa kembali. Mereka beralasan,keputusan melakukan terapi ini didasarkan dari usia Romi yang sudah tidak mudalagi. Dengan terapi, sang suami tidak memerlukan obat-obatan yang pada akhirnyajustru memberikan efek samping yang justru dapat mengundang penyakit lain.

Singkat cerita, demi‘hardware’-nya, Romi pun menjajal terapi batu giok itu. Romi tidak inginmengecewakan wanita yang amat ia cintai, apalagi, jika mengingat doronganseksual istri tercinta yang masih menggebu. Ia tidak ingin masalah ketidak-mampuannya ini,menjadi pemicu keretakan rumah tangganya.

CHI. Belakangan ini, terapi batu giok tengah digandrungi.Terapi ini dipercaya menjadi sebuah medium baru untuk menghilangkan berbagaipenyakit. Salah satunya untuk urusan lemah syahwat atau DE.

Terapi batu giok ini, masuk ke dalam pengobatan tradisional Cina.Bedasarkan filosofi seksual Cina, dengan didasari pada harmoni Yin dan Yang,dan telah dikenal dan dikembangkan sejak dinasti Zhou. Adalah Tsau Yen (305-240B.C.) yang mendirikan sekolah Yin-Yang.

Teknik bercinta Tao dan seksologi klasik menunjukkan adanya dasar-dasaryang sama dalam prinsip Yin dan Yang. Merupakan elemen dasar dan konsep Chisebagai energi yang vital. Yin mempunyai sifat negatif, pasif, lemah dandestruktif. Sedangkan Yang, bersifat positif, aktif, kuat, dan konstruktif.

Pada dasarnya, alat terapi batu giok ini terdiri dari beberapa macam.Ada yang berbentuk kapsul (dima), yang sengaja dirancang berbentuk kubah(ranjang terapi), ada juga bentuk Ring (UIEK Energi Black Jade)atau UIEK Energi Jade Ring, bentuk matras, gelang, dan lain-lainnya.

Di Asia Timur, khasiat penggunaan batu ini sebagai media penyembuhandari berbagai macam penyakit sangatlah populer. Berbagai penyakit mulai darisakit pada tulang ekor hingga punggung bagian atas. Termasuk juga untukmelancarkan peredaran darah. Konon, manfaat lainnya adalah memberikan efek awetmuda bagi pemakainya. Mungkin dalam penjabaran ilmiahnya, batu ini mengandungmagnesium dan kalsium yang bermanfaat bagi tulang dan kondisi kulit.

Salah satu alat kesehatan terapi giok yang sudah akrab di tengah-tengahmasyarakat Indonesia adalah alat terapi kehangatan ceragem. Alat kesehatan iniberasal dan berkembang dari Korea Selatan pada tahun 1998. Selanjutnya pada Oktober 1999, produk ceragem ini bahkan masukke pasar internasional dan menembus pasar Amerika Serikat.

Ceragem sendiri merupakan alat kesehatan keluarga yang telah dirancangsecara modern, dengan menggunakan perpaduan ilmu kesehatan Timur dan Barat.Cara kerja alat ini seperti urut, kop, sinar infra merah dan chiropractic –pelurusan tulang belakang.

Batu giok sendiriyang terdapat dalam alat ini dipercaya mampu mengalirkan energi chi atautitik kehidupan. “Dengan terapi ini tidak perlu lagi minum obat. Bukannya,minum obat itu dilarang tapi terapi ini sudah mampu mengembalikan fungsi organtubuh secara normal . Penyumbatan pembuluh darah bisa kembali normal,” ujarMargareta Yuna Djohari, salah satu instruktur ceragem yang telah mendapatkansertifikat dari PT. Inni Ceragem Indonesia.

Lebih lanjut, iamenjelaskan, “Sinar infra merah menghantarkan masuk ke dalam seluruh tubuh, danmenggantikan sel yang baru dan darah segar. Dan membuat peredaran darah menjadilancar. Oleh karena itu, ceragem juga mampu menyembuhkan disfungsi ereksi,”tukasnya.

Namun, jangan harap terapi ini dapatmenyembuhkan secara instan. Pasalnya, terapi ini membutuhkan proses yang tidaksebentar. Seperti yang diungkapkan Margareta, terapi untuk penyembuhandisfungsi ereksi diperlukan waktu selama tiga bulan. Agar hasil yang didapatkanmaksimal, terapi pun harus dilakukan setiap hari. “Terapi batu giok seperti inibahkan juga mampu meningkatkan libido, “jelasnya sambil tersenyum. Adisty

No comments:

Post a Comment