Tuesday, November 11, 2008

Gen Dapat Pengaruhi Ereksi Anda

 

 
Gen Dapat Pengaruhi Ereksi Anda

Ketidakmampuan dalam melaksanakan fungsi organ reproduksi pria, dalam hal ini ereksi dapat juga disebabkan adanya gangguan dari faktor genetik. Hal ini terbukti dari penelitian yang dilakukan Andi Wardihan Sinrang, spesialis Andrologi dari Universitas Hasanuddin, yang ditulisnya dalam laporan penelitian tesisnya.

Selain hipertensi, secara medis, faktor genetik sangat dekat hubungannya dengan disfunsi ereksi atau yang kerap disebut DE. DE sendiri secara medis merupakan ketidakmampuan secara konsisten mencapai dan mempertahankan ereksi untuk melakukan hubungan seksual. Umumnya hal itu disebabkan oleh tersumbatnya aliran darah ke penis. Kondisi ini seperti biasanya ditimbulkan oleh kolesterol yang tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, dan pengerasan arteri. Selain itu, gangguan hubungan antara sistem saraf dengan penis bisa menjadi penyebabnya, seperti cedera tulang belakang, pembengkokan tulang belakang, stroke, atau operasi prostat.

Para ahli sepakat bahwa 80 persen kasus DE disebabkan oleh kondisi fisiologis, termasuk penyakit jantung dan diabetes. Selebihnya, disebabkan faktor psikologis. Namun, gabungan kedua faktor itu membawa pengaruh pada kondisi tertentu.

Terungkap, secara alami peluang faktor fisiologis terbuka lebar pada pria berusia 50 tahun ke atas. Artinya, seiring pertambahan usia harapan hidup, prevalensi DE ikut naik. Berdasarkan sebuah jurnal terbitan asosiasi urolog internasional, saat ini penderita DE mencapai 152 juta. Dari jumlah itu, 87 juta berdiam di kawasan Asia. Diperkirakan, tahun 2025 jumlah pasien di Asia naik menjadi sekitar 200 juta.

Jurnal itu mencontohkan, dari 200 juta penduduk Indonesia saat ini yang hidup sampai di atas usia 60 tahun, telah mencapai 10-20 persen. Artinya, jumlah pria yang bertahan hidup sampai usia 70 tahun makin besar, dan secara alami berpotensi mengalami DE.

Karena itu, untuk menghindari resiko DE terapkan pola hidup sehat dengan cara makan-minum secara proporsional, berolahraga secara teratur, menghindari rokok dan alkohol, serta memeriksakan kesehatan ke dokter secara berkala.
Sumber: CBN

No comments:

Post a Comment