Saturday, October 18, 2008

Antara Istri Pertama dan Kedua

 
Seksologi: Antara Istri Pertama dan Kedua

Oleh: Prof. DR. Dr. Wimpie Pangkahila Sp. And. Dokter ahli andrologi dan seksologi.

Istri pertamanya bisa melahirkan anak, sedang istri kedua tak mampu orgasme dan belum bisa hamil. Dapatkah disimpulkan bahwa kesalahan terletak pada istri sendiri?

Kasus:

"Dokter, mohon nasihat dan petunjuk masalah di bawah ini. Saya dan istri menjalin rumahtangga yang bahagia, juga dalam hal hubungan intim. Namun, pada aktivitas ini istri saya memerlukan waktu lama sekali, dan sering tidak mengalami orgasme. Padahal, dia tidak bisa dibilang frigid, malahan "hot" . Kendala ini bukan terletak pada diri saya, sebab dalam pernikahan saya terdahulu (istri pertama) semuanya normal-normal saja dan kami telah memperoleh dua anak. Untuk tambahan informasi, istri (yang sekarang) berumur 27 tahun dan saya sendiri 40 tahun. Pernikahan kami sudah berjalan kurang lebih 3 tahun dan masih belum mempunyai anak. Disamping masalah tersebut di atas, istri saya banyak sekali berkeringat, bahkan setelah mandi. Bagaimana mengatasi keluhan ini? Atas pertolongan dokter, kami ucapkan banyak terimakasih.">

(B. Suwandi, Bekasi)

Jawaban:

Penyebabnya Suami


Ada dua masalah yang dihadapi Pak Suwandi dan istrinya, yaitu disfungsi orgasme pada isteri dan ketidaksuburan.

Disfungsi orgasme istri menyebabkan wanita itu gagal atau terhambat mencapai orgasme. Sedang ketidaksuburan (infertilitas) menyebabkan pasangan itu belum punya anak, walau telah menikah 3 tahun. Tentu dengan anggapan mereka berhubungan seksual teratur tanpa kontrasepsi.

Tak ada hubungan antara disfungsi orgasme pada istri Pak Suwandi dengan terhambatnya kehamilan. Artinya, kehamilan yang tak kunjung datang bukan disebabkan karena disfungsi orgasme yang dialami sang istri.

Disfungsi orgasme dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yang mungkin terletak pada istri, suami, dan mungkin pula pada kedua pihak. Beberapa faktor penyebab disfungsi orgasme ialah, komunikasi yang tidak baik antara suami-istri, rangsangan seksual tidak cukup diterima, posisi hubungan seksual tidak efektif bagi wanita, dan gangguan fungsi seksual di pihak pria.

Berarti disfungsi orgasme yang dialami wanita belum tentu disebabkan oleh gangguan pada wanita itu sendiri. Justru banyak wanita yang mengalami disfungsi orgasme disebabkan oleh gangguan fungsi seksual di pihak pria, terutama berupa ejakulasi dini dan gangguan fungsi (disfungsi) ereksi. Jadi disfungsi orgasme yang dialami istri pak Suwandi, mungkin saja penyebabnya terletak pada Pak Suwandi.

Tak Ada Hubungan

Pernyataan Pak Suwandi bahwa penyebab disfungsi orgasme istrinya, "Bukan terletak pada diri saya," bukanlah pernyataan yang benar. Apalagi Pak Suwandi menghubungkan dengan istri pertamanya yang mampu punya anak.

Seperti telah saya jelaskan di atas, tidak ada hubungan antara hambatan mencapai orgasme dengan kesuburan dan kemampuan punya anak. Wanita yang mengalami disfungsi orgasme, bukan berarti dia tak mampu hamil. Sebaliknya, wanita yang mampu mencapai orgasme tidak berarti dia pasti mampu hamil. Di pihak pria juga demikian @
Sumber: Senior

No comments:

Post a Comment