Seksologi: Setelah 2 Bulan Menikah Ingin Variasi | |
Oleh: Prof. DR. Dr. Wimpie Pangkahila Sp. And, Dokter Ahli Andrologi dan Seksologi Meskipun pengantin baru, ia malas berhubungan seks sejak istrinya menolak seks oral. "Apakah seks oral mempunyai efek samping dan mengganggu kesehatan?" tanyanya. Coba kalau ia melakukan seks oral lebih dulu terhadap istri, mungkin istri tak akan menolak melakukan hal sama terhadap suami. Kasus: "Saya pria berumur 28 tahun mempunyai istri berusia 25 tahun. Kami baru menikah dua bulan yang lalu, tetapi sudah mempunyai masalah dalam hal berhubungan intim. Sebagai manusia, saya mempunyai rasa bosan dan menginginkan variasi dalam berhubungan seks. Saya meminta istri untuk melakukan seks oral, tetapi baru akan mencoba istri saya merasa itu aneh dan menjijikkan. Dia lalu menolak dengan berbagai alasan. Hal ini membuat gairah saya hilang dan kecewa, sehingga berakibat malas untuk berhubungan intim. Menurut saya seks oral bukanlah hal yang ekstrem atau menjijikkan, apalagi kami suami istri. Yang ingin saya tanyakan, apa definisi seks oral? Apakah seks oral mempunyai efek samping dan mengganggu kesehatan? Apakah menelan sperma mempunyal efek samping, dan apa manfaatnya? Bagaimana cara menjelaskan ke istri tentang seks oral? Bagaimana cara membuat istri agar tidak canggung dan jijik lagi melakukan seks oral, sehingga kehidupan rumah tangga kami dapat normal kembali? Adakah buku tentang variasi dalam berhubungan intim dan gaya/posisi yang terlengkap? Jika ada, apa judul buku tersebut, siapa pengarangnya, berapa harganya, dan saya dapat memesan dimana?" (D.K., Semarang) Jawaban: Tiga Syarat Tidak salah melakukan variasi dalam aktivitas seksual dan hubungan seksual. Namun, semua variasi yang dilakukan harus memenuhi ketiga syarat berikut: Pertama, dikehendaki bersama oleh kedua pihak. Kedua, menyenangkan kedua pihak. Ketiga, tidak menimbulkan akibat buruk, baik fisik maupun psikis. Jadi kalau Anda menghendaki variasi dalam bentuk seks oral, itu tidak salah asal memenuhi ketiga syarat di atas. Masalahnya, keinginan Anda itu tidak dikehendaki oleh istri dengan alasan tertentu. Terlepas dari apakah alasan yang disampaikan oleh istri Anda dapat diterima atau tidak, yang pasti aktivitas seksual itu tidak boleh dipaksakan. Membaca surat Anda, saya menangkap kesan Anda ingin agar istri harus menuruti permintaan Anda untuk melakukan seks oral. Sebenarnya keadaan itu tidak perlu terjadi kalau Anda mengetahui ketiga syarat di atas. Hubungan seks oral berarti hubungan antara kelamin dengan mulut. Jadi, rangsangan terhadap kelamin diberikan oleh mulut, termasuk lidah. Seks oral tidak hanya dilakukan oleh wanita terhadap pna, melainkan juga dilakukan oleh pria terhadap wanita. Jadi, kalau Anda meminta istri melakukan seks oral terhadap Anda, seharusnya Anda juga bersedia melakukannya terhadap istri. Kalau Anda tidak bersedia dengan alasan apa pun, seharusnya Anda tidak meminta istri melakukannya untuk Anda. Seks oral tidak menimbulkan akibat buruk apa pun asal memenuhi ketiga syarat di atas dan kedua pihak tidak mengalami penyakit menular seksual. Sebagai contoh, kalau salah seorang mengidap penyakit kencing nanah (gonorea), melalui aktivitas seks oral, penyakit pada kelamin itu dapat mengenai bagian mulut dan menimbulkan infeksi di situ. Seks oral dilakukan hanya sebagai variasi rangsangan atau dapat juga sebagai pengganti hubungan seksual bila karena sesuatu hal hubungan seksual tidak dapat dilakukan. Menelan sperma tidak menimbulkan akibat buruk apa pun, sama halnya juga tidak memberikan manfaat apa pun. Tidak benar informasi yang menyatakan menelan sperma dapat membuat awet muda. Sama tidak benarnya juga informasi yang menyatakan sperma dapat membuat kulit menjadi mulus. Dianggap Kotor Dapat dimengerti kalau istri Anda menganggap seks oral sebagai sesuatu yang aneh dan menjijikkan. Mungkin karena istri menganggap aktivitas seksual itu tidak wajar dan menganggap kelamin sebagai bagian tubuh yang kotor. Pengertian salah itu mungkin saja muncul karena banyak orang menganggap menstruasi sebagai darah kotor, sehingga kelamin juga dianggap kotor. Anggapan selanjutnya ialah kelamin pria juga merupakan bagian tubuh yang kotor, sehingga menjijikkan. Kalau Anda tetap menginginkan istri bersedia melakukan seks oral, cobalah lakukan langkah berikut: Pertama, berikan penjelasan bahwa kelamin bukan bagian tubuh yang kotor. Untuk itu Anda juga harus menjelaskan bahwa menstruasi bukanlah darah kotor, sehingga kelamin wanita juga bukan bagian tubuh yang kotor. Kedua, jelaskan bahwa dengan melakukan seks oral, kita dapat menerima rangsangan seksual yang berbeda. Ketiga, Anda harus bersedia lebih dulu melakukan seks oral terhadap istri Anda, setelah dia dapat memahami langkah pertama dan kedua. Dengan ketiga langkah tersebut diharapkan istri juga bersedia melakukan seks oral terhadap Anda. Tentu saja untuk memulai melakukan seks oral, Anda harus tetap berpegang pada ketiga syarat awal, yaitu dikehendaki bersama, menyenangkan kedua pihak, dan tidak menimbulkan akibat buruk, baik fisik maupun psikis. Mengenai variasi aktivitas seksual dan posisi hubungan seksual, Anda dapat membacanya di dalam buku saya berjudul Seks yang Indah, yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas. Anda dapat membelinya di toko buku, seperti Gramedia. @ | |
Sumber: Senior |
Wednesday, October 15, 2008
Setelah 2 Bulan Menikah Ingin Variasi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment