Tuesday, October 28, 2008

Penis Besar, Siapa Butuh?

 
Penis Besar, Siapa Butuh?

Gara-gara mengupayakan penis hesar, pekan lalu seorang korban jatuh terkapar dan meninggal hanya setengah jam setelah alat vitalnya disuntik.

Seberapa pentingkah ukuran alat vital dengan tingkat kepuasan seksual?

Meski tidak ada data resmi, kasus kematian akibat praktik suntik memperbesar penis oleh orang yang bukan ahlinya, jumlahnya cenderung mengalami peningkatan. Kasus terakhir yang sempat terungkap adalah meninggalnya Bambang Dwi Heru Yitno, seorang pegawai negeri sipil (PNS) Depertemen Pertanian, di tempat pengobatan alternatif Haji Arif Rahman di Jalan Wahab Utan Kayu Utara, Matraman, Jakarta Timur, pekan lalu.

Terlepas dari masalah kriminal, peristiwa tersebut kembali mengingatkan betapa sulitnya menyadarkan masyarakat akan beragam mitos seks yang salah. Satu di antaranya yang benar-benar sudah mengakar, adalah mengukur tingkat kepuasan seksual dari besar kecilnya ukuran alat vital.

Prof. DR. Dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And. FAACS, pakar andrologi dan seksologi dari Universitas Udayana, Denpasar, menilai peristiwa ini hanya gambaran puncak gunung es dari kenyataan sebenarnya. Ia menyatakan, banyak pria sudah menjadi korban iklan bohong yang menjanjikan penambahan ukuran penis. Ternyata mereka disuntik dengan bahan tertentu, antara lain silikon cair. Lebih konyol lagi, pemasang iklan dan sekaligus penyuntik bukanlah orang yang berkompeten, tidak punya latar belakang medis sama sekali.

"Sudah banyak korban yang datang dan saya telah sering menyampaikan, baik melalui tulisan maupun edukasi kepada masyarakat. Saya menerima banvak pria dengan penis rusak dan infeksi setelah menerima suntikan gila itu. Kasus yang meninggal itu, boleh jadi hanya yang terekspos. Saya yakin ada yang meninggal, tetapi tidak terekspos," sebutnya.

Iklan Bohong

Menurut Prof. Wimpie, terulangnya peristiwa ini karena banyak anggota masyarakat pura-pura tidak peduli atau memang tidak tahu jika mitos tentang ukuran penis itu salah. Tawaran iklan di berbagai tempat ditanggapi serius sebagai sebuah kebenaran, meski korban sudah berjatuhan.

“Yang benar, ukuran penis besar atau normal tidak menentukan kepuasan seksual wanita,” katanya. Prof Wimpie berpendapat, iklan bohong seperti itu seharusnya ditindak. Polisi dapat bertindak tanpa harus menunggu laporan korban akan sampai ada korban mati. Iklan bohong yang tidak ilmiah, apalagi yang melakukan tidak punya kompetensi menggunakan jarum suntik, bisa menjadi dasar tindakan bagi polisi.

“Iklan bohong seperti itu seharusnya dilarang dan pemasangnya ditindak secara hukum karena termasuk penipuan. Lebih lanjut, seharusnya media yang memuat iklan bohong juga ditindak. Atau memang dibiarkan saja agar semakin banyak pria yang tertipu dan mati konyol?” tanyanya.

Selama ini di dunia kedokteran memang dikenal pengobatan secara suntikan intrakavernosa (langsung ke dalam pembuluh darah penis). Pengobatan ini memang benar secara ilmiah, dengan menggunakan bahan tertentu. Yang pasti, tujuannya bukan untuk menambah ukuran penis, ujarnya.

PENIS BESAR SIAPA BUTUH?

Seperti tak perlu diperdebatkan lagi, semua orang secara mudah akan menggambarkan fantasi seksnya dengan ukuran yang relatif sama. Pria melihat perempuan dalam fantasinya adalah berdada besar, pinggang ramping, pinggul bulat. Sebaliknya, wanita memandang pria berdada bidang, tangan kekar, berotot, dan sebagainya. Meski tidak semua setuju, pandangan ini terbentuk dalam setiap benak setiap orang secara turun-temurun hingga lahirnya kebudayaan.

Demikian juga halnya dengan ukuran penis dikaitkan dengan tingkat kepuasan pasangan. Orang seringkali terjebak dalam fantasi semata tanpa mempertimbangkan logika. Padahal, kepuasan seksual bukan diukur dari besar tidaknya ukuran alat vital, terutama bagi pria. Penis bukanlah segalanya dalam mencapai maupun memuaskan kepuasan seksual.

Memang secara etnografis (suku atau ras), ukuran penis berbeda. Orang Asia (termasuk Indonesia) rata-rata panjang penis 10,2 cm hingga 14 cm dan diameter 3,2 cm. Ras kaukasia (orang Eropa) memiliki panjang penis 12,7 — 15,2 cm dengan diameter 3,8 cm, sedangkan orang Afrika atau negro 15,9 — 20,3cm dan diameter 5,1 cm. Namun, kenyataan itu bukanlah alasan untuk berasumsi bahwa semakin besar ukuran penis, semakin besar pula tingkat kepuasan seksualnya.

Seperti tertulis Race Differences in Sexual Behavior, secara kodrat, ukuran vagina masing-masing ras juga disesuaikan dengan ukuran penis pasangannya. Berdasarkan tulisan tersebut, seharusnya laki-laki Asia tetap berpikir positif.

Perempuan lebih merasa terpuaskan tidak melalui penis besar, tetapi lebih pada sentuhan dan ciuman. Dalam sebuah survei di Amerika disebutkan, perempuan lebih menginginkan kejujuran, kesetiaan, kedekatan, dukungan, pengertian, dan cinta dari pasangannya.

Jadi, siapa yang butuh penis besar sebenarnya? Jangan-jangan pria itu sendiri yang ingin memuaskan fantasi konyolnya.

SEBAIKNYA ANDA TAHU

Berikut beberapa hal yang sebaiknya Anda tahu dan pahami, sebelum terjebak “kampanye” beragam iklan di media massa menyangkut keinginan untuk memperbesar alat vital.

* Memiliki penis besar mungkin menjadi keberuntungan. Sebaliknya, memperbesar alat vital jelas sebuah kebodohan. Sebab, penis besar tidak berhubungan langsung dengan tingkat kepuasan seksual pasangan.

* Kenyataan jika sebagian pria ingin memperbesar ukuran alat vital memang ada, tetapi Anda jangan terjebak di dalamnya, tetapi Anda jangan terjebak di dalamnya. Bagaimana pun, tingkat kepuasan pasangan lebih banyak ditentukan oleh seberapa pintar Anda memaksimalkan foreplay melalui sentuhan dan ciuman.

* Meski belum ada survei resmi tentang ukuran penis, ukuran penis dinilai tidak signifikan dengan kepuasan pasangan maupun bisa tidaknya pasangan mendapatkan keturunan.

* Secara medis, sejauh ini belum ada obat atau teknik yang teruji secara ilmiah dan aman untuk memperbesar alat vital. Di dunia kedokteran memang dikenal pengobatan secara suntik intrakavernosa (langsung ke dalam pembuluh darah penis). Pengobatan ini memang benar secara ilmiah, dengan menggunakan bahan tertentu. Namun, pasti bukan untuk menambah ukuran penis.

* Perempuan atau pasangan Anda ternyata lebih menginginkan kejujuran, kesetiaan, kedekatan, dukungan, pengertian, dan cinta.

* Sebaiknya kenali pasangan Anda lebih dekat dan komunikasikan hal apa saja yang membuatnya terpuaskan dalam kehidupan seksual. Jangan pernah ragu untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang kesehatan. Tujuannya, agar Anda tidak termasuk mereka yang termakan kampanye iklan maupun teknik memperbesar alat vital, sekaligus menjamin Anda terhindar dari daftar korban suntik penis berikutnya. ****
Sumber: Senior

No comments:

Post a Comment