Wednesday, August 20, 2008

Kalau Selingkuh, Gimana?

 
Seksologi: Kalau Selingkuh, Gimana?

Oleh: Prof.DR.Dr. Wimpie Pangkahila, Sp. And, Dokter Ahli Andrologi dan Seksologi

Sebagai bujang, ia sudah terbiasa melakukan hubungan intim dengan sejumlah wanita, beberapa di antaranya dengan istri orang. Kini, ketika hendak menikah, ia mulai khawatir, bagaimana jika kelak istrinya selingkuh? Apa sebenarnya penyebab istri selingkuh?

Kasus:

"Saya pria berumur 30 tahun, akan menikah tahun ini. Calon istri berumur 28 tahun, dan kami sudah 2 tahun pacaran. Selama ini saya sudah sering melakukan hubungan seksual dengan beberapa wanita. Yang membuat saya jadi khawatir ialah, di antara wanita itu, ada tiga yang berstatus istri orang. Saya khawatir kalau istri saya kelak seperti mereka. Walaupun mereka punya alasan sendiri saya tetap khawatir juga. Saya tidak ingin istri saya nanti seperti tiga orang yang pernah berselingkuh dengan saya itu. Pertanyaan saya, mengapa wanita yang sudah bersuami mau melakukan hubungan dengan saya? Mereka tidak perlu materi dari saya. Apakah berarti setiap wanita bisa melakukan itu? Bagaimana mencegah agar istri saya tidak sampai seperti mereka?"

(G.M., Medan)


Jawaban:

Bayangan Sendiri

Tampaknya pengalaman seksual Anda dengan banyak wanita, khususnya yang berstatus istri orang, kini membuat Anda merasa khawatir sendiri. Seperti takut bayang-bayang sendiri. Saya pikir kekhawatiran seperti itu wajar saja kalau muncul. Suami mana yang tidak khawatir istrinya berselingkuh? Sama halnya, istri mana yang tidak takut suaminya berselingkuh? Kekhawatiran atau ketakutan itu justru menunjukkan bahwa dia masih mencintai dan menyayangi pasangannya. Meski demikian, jangan sampai ketakutan itu berlebihan, apalagi tanpa dasar sama sekali.

Lima kemungkinan

Seperti Anda uraikan, tentu ada penyebab mengapa istri sampai melakukan hubungan seksual dengan pria lain. Sama halnya dengan pria yang melakukan hubungan seksual dengan wanita lain, juga ada penyebabnya.

Pada dasarnya faktor penyebab yang mendorong pria melakukan hubungan seksual dengan wanita lain, sama saja dengan faktor yang mendorong wanita melakukan hubungan seksual dengan pria lain. Ada beberapa faktor penyebab. Pertama, tidak mendapat kepuasan seksual dari pasangannya. Kedua, tidak mendapat apa yang diinginkan yang berkaitan dengan aktivitas seksual. Ketiga, pasangan tidak di tempat atau kesepian. Keempat, jemu dengan pasangan. Kelima, ingin mencoba dengan orang lain.

Jadi, kalau di pihak pria dapat terjadi hubungan seksual dengan wanita lain, di pihak wanita pun dapat terjadi hubungan seksual dengan pria lain. Dulu memang pria saja yang dianggap mau dan dapat melakukan hubungan seksual dengan wanita lain, sedangkan wanita dianggap tidak mau.

Anggapan masa lalu itu tampaknya lebih dipengaruhi oleh anggapan salah yang menempatkan wanita hanya sebagai makhluk aseksual dan sebagai objek seksual pria. Selain itu, memang ada restriksi atau pembatasan bagi wanita, khususnya yang berkaitan dengan kemungkinan terjadi kehamilan. Namun, dengan beredarnya kontrasepsi, salah satu restriksi itu tidak ada lagi.

Dapat Disiasati

Agan tidak sampai terjadi hubungan seksual dengan orang lain, hindarilah faktor-faktor penyebab di atas. Bersamaan itu, kehidupan seksual harus dibina agar berlangsung harmonis.

Untuk membina agar kehidupan seksual berlangsung harmonis, diperlukan beberapa hal berikut. Pertama, komunikasi dengan pasangan harus baik, termasuk komunikasi seksual. Kedua, pengetahuan seksual harus cukup dan benar. Ketiga, fungsi seksual kedua pihak harus normal. Dengan membina kehidupan seksual menjadi harmonis, faktor penyebab pertama, kedua, keempat, dan kelima dapat ditekan. Tinggal faktor ketiga, yaitu pasangan tidak ditempat atau kesepian.

Faktor ini pun sebenarnya dapat disiasati, misalnya dengan mengatur agar perpisahan tidak terlalu lama, melakukan banyak kegiatan fisik dan mental, atau melakukan masturbasi sebagai substitusi hubungan seksual. @
Sumber: Senior

No comments:

Post a Comment