Saturday, August 2, 2008

Penelitian "Fake Orgasm" Pada Wanita

 
Penelitian "Fake Orgasm" Pada Wanita

Seringkali pria bertanya-tanya, apakah pasangan telah menikmati keindahan puncak asmara setelah berhubungan intim? Mungkin ada yang benar-benar mencapai puncak tersebut, namun seringkali memang wanita terpaksa memalsukannya agar tidak menimbulkan kekecewaan pada prianya. Wanita mungkin bisa membodohi pasangan mereka dengan berpura-pura orgasme tetapi pemindai otak dapat membongkar kebohongan itu setiap saat.

Orgasme Palsu Kaum Wanita
Orgasme pada wanita tidak akan tercapai bila keadaan baik didalam diri maupun diluar wanita tersebut sedang tidak seimbang. Apalagi jika hal tersebut menyangkut rasa ketakutan atau stress yang berat, maka akan sulit melakukan hubungan seks.

Para peneliti dari University of Groningen di Belanda telah menggunakan pemindai-pemindai untuk menunjukkan bahwa area yang berbeda pada otak terstimulasi selama orgasme berlangsung tapi area tersebut tidak aktif saat seorang wanita bepura-pura ‘’mengalaminya’’.

''para wanita dapat meniru orgasme cukup baik,’’ kata Gert Holstege dalam sebuah rapat mengenai fertilitas, ''Tapi tidak ada satupun yang benar-benar terjadi di dalam otak.’’

Holstege bersama timnya, melakukan penelitian terhadap 13 wanita dan 11 pria, berusia antara 19-49 tahun, kesemuanya adalah sukarelawan yang mau terlibat dalam penelitian ini. Semua relawan mendapat rangsangan secara seksual oleh masing-masing pasangannya, kemudian dilakukan perbandingan hasil pemindaian otak, antara pada saat orgasme dan pada saat otak dalam kondisi normal.

''Kami ingin tahu apa yang terjadi pada otak pada saat seseorang mengalami orgasme,'' katanya .

Ketika wanita secara asli mencapai sebuah orgasme, daerah-daerah di otak yang berkaitan dengan ketakutan dan emosi tidak aktif. Area-area tersebut tetap aktif, ketika para wanita hanya berpura-pura.

Para peneliti juga menemukan bahwa cortex, yang dihubungkan dengan kesadaran, berada dalam kondisi aktif selama periode orgasme pura-pura tapi tidak aktif saat orgasme yang sejati terjadi.

''Ketidakaktifan bagian-bagian yang sangat penting ini kemungkinan menjadi hal yang paling penting yang wajib ada untuk mencapai sebuah orgasme,’’ kata Holstege.

''hal ini berarti, bila kau merasa ketakutan atau ada dalam stress yang berat, maka akan sulit melakukan hubungan seks sebab untuk melakukannya kau harus membiarkan dirimu melupakannya,'' ia menambahkan.

Pemindai yang melihat otak untuk para pria selama orgasme hasilnya kurang menggembirakan, tambah Holstege.

Tapi mereka memperlihatkan bagian -bagian otak wanita dan pria yang aktif dan tidak aktif di tempat yang berbeda selama stimulasi seksual.

Para peneliti menemukan sedikit ketidakaktifan pada area-area otak pria yang berkaitan dengan emosi dan ketakutan ketika mereka distimulasi secara seksual.

Saat ini, mereka sekarang berencana untuk melakukan studi yang lebih jauh untuk membandingkan otak pria dan otak wanita selama mengalami orgasme.


No comments:

Post a Comment