Thursday, December 18, 2008

Perlukah Pria Bersuara Saat ML?

Apakah lelaki juga harus bersuara untuk mengekspresikan perasaannya saat ML? Perlu Anda ketahui bahwa ekspresi kenikmatan lewat suara merupakan salah satu hal yang bisa membangkitkan gairah seseorang, baik lelaki maupun perempuan.

Nah, bagi Anda kaum pria, ada baiknya Anda tidak hanya sekadar melampiaskan hasrat seksual saja. Berikanlah ekspresi yang menunjukkan pada pasangan bahwa ketika Anda ML dengannya adalah hal yang paling menyenangkan bagi Anda.

Dengan bersuara, entah itu erangan, lenguhan atau desahan, akan membakar gairah pasangan Anda. Yah, paling tidak sang perempuan tahu bahwa pasangannya terpuaskan ketika ML dengan dirinya.

Dalam buku The 10 Commandments of Pleasure, yang ditulis Susan Block, disarankan agar Anda mengeluarkan suara saat ML, termasuk juga ditujukan untuk para lelaki. Itu artinya, Anda telah mengekspresikan kebebasan dan kepuasan ML bersama pasangan Anda.

Menurut Susan Block, mulut yang terkunci rapat saat ML mengesankan kekangan, himpitan, dan tekanan. Terkesan Anda tidak menikmati ML dengan pasangan Anda.

"Cobalah bersuara, pasti ada bedanya," saran Block.

Ekspresi melenguh, erangan, rintihan, memang suatu tindakan yang biasa atau gemar dilakukan perempuan. Tapi bukan berarti lelaki tak bisa melakukan hal yang sama.

Begitu pula sebaliknya. Jika Anda dapat merangsang pasangan dengan baik dan ternyata pasangan Anda berhasil mengeluarkan serta melakukan gerakan fisik tak terkendali, pertanda dia sedang menikmatinya.

Pastinya, ini akan menjadi kepuasan tersendiri bagi setiap pasangan yang sedang bercinta.

Jadi, jangan pernah merasa enggan mengekspresikan kenikmatan seksual lewat suara. [L1]

No comments:

Post a Comment