Tuesday, December 2, 2008

Seks Romantis, Perlukah?

Bercinta tanpa melibatkan emosi bak sayur tanpa garam. Namun, jika hasrat sudah tak tertahankan, mau bilang apa?

Bercinta adalah kebutuhan setiap umat manusia. Umumnya, sebagian besar kaum pria menganggap bahwa saat berada di kamar tidur bersama pasangannya selalu berarti saatnya bercinta. Padahal, aktivitas di kamar bukan hanya sekedar bercinta saja. Ritual bercinta yang lengkap melibatkan banyak unsur untuk bisa meraih kepuasan bersama.

Banyak yang beranggapan bahwa seks yang hebat harus didominasi dengan aktivitas seksual dan posisi-posisi bercinta revolusioner. Alhasil, aktivitas selalu dianggap via kacamata kontak seksual saja. Padahal, ada yang luput dari sekedar kontak seksual. Unsur romantis memegang peranan penting dalam sebuah hubungan seksual yang sehat dan harmonis.

Setidaknya, dengan romantic sex kaum pria telah memberikan kepuasan secara psikis terhadap wanita. Maklum, sudut pandang perempuan tak hanya mengartikan kontak seksual harus berupa intercourse.

Unsur romantisme dan seksual adalah sesuatu yang berjalan secara bersamaan. Keadaan romantis sebenarnya bukan hanya kepentingan mayoritas pasangan muda yang sedang menikmati indahnya masa bulan madu.

Romantisme dalam bercinta bisa dibangun melalui teknik foreplay dan afterplay yang mendukung, seperti saling memberikan sentuhan, saling memuji, menyanjung, dan lainnya.

Bisa dibilang unsur romantis memegang peranan sangat penting dalam menjaga keharmonisan ranjang.

Umumnya wanita cenderung lebih membutuhkan romantic sex ini. Pasalnya, wanita adalah manusia yang lebih emosional ketimbang pria yang cenderung rasional. Jadi, pria lebih banyak pakai otak, wanita lebih banyak pakai hati.

Unsur romantisme pada wanita memang memiliki peran yang sangat penting. Bahkan, jika teknik romantisme dilakukan dengan mantap, seringkali bisa menyebabkan si wanita orgasme tanpa adanya kegiatan seksual. Bahkan, pria yang memahami wanita, seharusnya bisa memberi keyakinan terhadap pasangannya akan rasa aman dan nyaman. Kamar adalah salah satu lokasi yang menyenangkan bagi sebagian besar wanita. Kamar diyakini sebagai tempat melepas penat fisik dan otak.

Di sinilah kejelian seorang pria diuji. Dapat bersikap layaknya seorang pria sejati. Komunikasi yang lembut adalah salah satu jawabannya. Berikan perhatian lebih dan perlakukan istri bak seorang puteri adalah hal yang tak sulit dilakukan. Ketika istri telah mendapatkan kenyamanan yang dinginkannya itu, dari situlah libido sang istri akan terbentuk, dan berujung ke sebuah ritual bercinta yang apik.

Sumber: SuaraMerdeka

No comments:

Post a Comment