Tuesday, January 20, 2009

Berapa IQ ... eh .. Sex Q Anda?

Kalau usaha sejumlah dokter di RRC (Republik Rakyat Cina) berhasil, maka pertanyaan yang tentu akan populer adalah berapa SQ Anda. Sexual Quotation. Istilah ini diperkenalkan dalam kosakata bahasa Mandarin, sebagai suatu alat pengukur kesehatan seksual. Ketika itu sejumlah dokter meresmikan dimulainya penelitian tentang kualitas hidup kaum pria di sana.

Penelitian itu akan berjalan setahun penuh, melibatkan 100.000 pria RRC di berbagai provinsi, dan melibatkan banyak subyek, termasuk kegiatan intim kaum pria itu, kebiasaan makan sehari-hari, bagaimana mereka mengatasi stres karena pekerjaan dan usia lanjut.

"Kita harus mengurai kemacetan diseputar debat internasional mengenai kesehatan dan disfungsi seksual," kata Dokter Wang He, sekretaris komite pengobatan tradisional Tionghoa terhadap gangguan fungsi seks.

Dia mengatakan kepada harian Singapura The Straits Times, "Kita tidak boleh puas dengan dugaan-dugaan tak berdasar tentang isu kesehatan seksual. Kami butuh sebuah konsep yang ilmiah. Dan konsep itu adalah SQ."

SQ akan menggabungkan kesehatan fisiologi, seksual dan pengetahuan pria tentang seks.

Dr.Wang mengatakan tim-nya belum menemukan cara yang komprihensif dalam mengukur SQ. Pernyataan itulah yang segera diangkat oleh para pengeritiknya dengan mengatakan bahwa kumpulan dokter itu memperkenalkan suatu konsep yang mereka sendiri tidak kenal.

Dr. Zhu Qi, wakil asosiasi seksologi RRC mengatakan, "Anda terlalu menyederhanakan sebuah isu yang kompleks seperti kesehatan seksual atau disfungsi seksual, bila mencoba menggambarkannya dalam angka-angka. Bahkan meskipun Anda mampu mengukur SQ, maka hal itu akan merupakan sesuatu yang subyektif dan tidak bisa dipercaya."

Terlepas dari debat itu, Dr.Wang berkeyakinan bahwa dengan mengemukanya istilah SQ akan membangun keingintahuan masyarakat, dan hal itu mendorong mereka untuk belajar lebih banyak tentang kesehatannya.

Dia berharap agar penelitian mereka akan menjelaskan suatu topik yang sejauh ini kurang mendapat perhatian.

Media massa RRC mengutip hasil sebuah penelitian nasional pada tahun 2000 yang menyebutkan bahwa 147 juta pria warganya mengalami gangguan ereksi, namun kurang dari 10 persen yang mau berobat. Disebutkan juga bahwa secara rata-rata, kehidupan seksual kaum pria di sana menurun ketika mereka berusia 44 tahun, dan terus melambat hingga berhenti total pada usia 56.

Dr Wang berpendapat, bahwa pria RRC memiliki SQ yang jauh lebih rendah daripada pria Eropa dan Amerika. Dan banyak pria sebangsanya yang minim pengetahuannya tentang kesehatan seksual serta penularan penyakit akibat hubungan seks.

Juga dikatakan Wang bahwa survey global menunjukkan bahwa pria Tionghoa tidak berhubungan seks sesering pria Amerika.

Beberapa ahli kesehatan segera membantan ucapan Wang. Mereka mengatakan tidak ada dasar untuk membuat perbandingan itu karena Wang dan timnya tidak bisa mengukur SQ.

Ditanya apakah penciptaan isitilah SQ itu memang dimaksudkan untuk menarik perhataian media massa?

Dr Zhu menjawab ringan, "Tentang seks memang selalu cepat menarik perhatian."

No comments:

Post a Comment