Friday, July 18, 2008

Karena Obat Kuat, Perkasa di Atas Ranjang?

 
Karena Obat Kuat, Perkasa di Atas Ranjang?

Loyo, lesu, mau bercinta pun Mr. P hanya tegang sesaat. Jadi malu sama istri. Untuk memuaskan diri dan istri itulah, banyak yang menoleh ke obat kuat. Tapi, apa benar setelah minum bisa hebat bak kuda jantan?
Sebuah iklan di media cetak sungguh mengundang senyum geli sekaligus juga miris. Bagaimana tidak! Iklan berjudul '3 Tipe Pria Dewasa'. Yang pertama digambarkan pria yang tahu cara merayu wanita adalah pria yang kerap memberi bunga wamar. Pria kedua adalah pria yang tahu cara memanjakan wanita yakni lewat coklat. Terakhir dianggap yang paling tepat, karena pria yang tahu cara membahagiakan wanita adalah pria yang rajin minum suplement obat kuat.

Duuh ada-ada saja. Hubungan seks yang nikmat memang penting. Tapi tergantung obat kuat? Seharusnya tidak, tapi kenyataannya sebagian orang menganggapnya demikian. Lihat saja di beberapa ruas jalan entah itu di jalan Dewi Sartika, Cawang. Atau di jalan Petamburan, Tanah Abang, lalu di jalan sabang Jakarta Pusat, toko-toko yang menyediakan obat kuat berjejer. Kiosnya sih kecil-kecil, tampaknya tidak bonafid bila dibandingkan apotik yang meski kecil tapi tetap dianggap bonafid. Belum lagi, penampakannya di luar sepii.. Seperti tak ada pembeli.

Jangan salah! Meski kelihatan sepi omsetnya bagus kok. Artinya peminatnya bagus. Ini diakui Rossa ( bukan nama sebenarnya) wanita yang masih terlihat seksi di usia 50 tahunan. Rossa yang berjualan di jalan Sabang Jakarta Pusat mengakui kalau obat kuatnya berupa minyak berwarna bening yang diolesi di alat vital pria ini sangat diminati oleh pelanggannya. "Lumayanlah, sebulan bisa laku 20-30 botol berukuran 100 ml," kata wanita keturunan Tionghoa ini.

Dari Obat Minum - Olesan
Jadi, tak perlu promosi besar-besaran pun, obat kuat laris manis. Buktinya ya kios-kios kecil itu, yang hampir tersebar di seluruh kota di Indonesia. Tapi, apa benar tokcer, bikin Mr. P. suami jadi tahan lama?

Begitulah menurut Iwan (bukan nama sebenarnya) pemilik toko obat kuat di daerah Petamburan - Jakarta Pusat. Katanya, tablet yang di jualnya dapat menambah hormon seks untuk meningkatkan gairah seks. Iwan telah bermain di jalur ini kurang lebih 5 tahun, namun ia sedikit 'pelit' membocorkan isi kandungan obatnya. "obat ini saya ambil langsung dari China. Bahan bakunya tradisional seperti dari tumbuhan dan binatang, tapi saya tidak tahu persis lah," elak laki-laki setengah baya ini. Akan tetapi dia berkeyakinan bahwa produknya sangat manjur dilihat dari peminatnya yang lumayan banyak.

Senada dengan Rossa yang menjual obat kuat berupa minyak olesan berwarna bening. Minyak tersebut dioleskan ke alat vital pria. Kata Rossa, biasanya setelah diolesi ini maka penis pria itu akan mudah berereksi sehingga cepat terjadi penetrasi.

Selain penjual, Iwan dan Rossa pun 'dianggap' tabib (dokter). Pembeli sering mengonsultasikan masalahnya, minta saran obat yang tepat dan manjur, dsb. "Waktu pertama-tama datang sih dipilihkan sama temannya yang sudah biasa membeli. Setelah 2 - 3 kali datang mereka ngomong sendiri, curhat masalahnya apa, bagaimana," cerita Rossa.

Umumnya pembeli, kata Iwan maupun Rossa, dari golongan menengah dan bawah, yang punya masalah dengan kejantanannya. Mungkin, kata mereka, karena kerja yang terlalu keras dan berat sehingga untuk berhubungan seks jadi lesu, penis pun sulit mencapai ketegangan prima bahkan jadi tidak lama. Tak jarang juga yang mengeluhkan ejakulasi dini (ejakulasi terlalu cepat). "Bercinta jadi tidak hot,' gelak Rossa.

Merek yang dijual di toko Iwan maupun Rossa beraneka ragam. Dari merek tumbuhan seperti bunga sampai tangkur buaya. Lambangnya pun membuat konsumen yakin akan khasiatnya. Ada lambang kepala singa yang mengaum, sepasang suami istri yang sedang bermesraan atau buaya yang sedang berdiri gagah. Sedang di toko Rossa, obat kuat yang dijualnya hanya berupa minyak dengan dua merek saja 'Handsome oil' dan merek China yang berhuruf Kanji 'Mei Yue Ling'.

Legalkah obat tersebut? Tidak. Sebab tak ada nomor registrasi dari Badan POM. Obat-obat tersebut masuk ke Indonesia melalui jalur penyelundupan yang disebut 'jalur-jalur tikus'. Yang terkait dengan perdagangan obat kuat ini biasanya sudah TST (tahu sama tahu. "saya tahu siapa yang bermain, dari pedagang asli sampai penjahat obat," kata Rossa. "Tapi nggak tak tahu pasti jaringan distribusinya. Orang-orang tertentu saja yang tahu.'

Legal dan ilegal bukan jaminan laku lho. Contohnya ya seperti seperti di supermarket atau apotik Century. Bahkan menurut penjaga di 3 counter tersebut, penjualannya cenderung kecil. "Mungkin malu kali ya kalau beli obat kuat. Kalau minuman energi drink sih lumayan," jelas salah satu penjaga konter.

Hanya Sugesti
Benarkah bisa greng! Sehingga suami membutuhkannya? Menurut Dr. Bambang Sukamto, DHMS seksolog dari Klinik On-Clinic Indonesia, suplemen baik yang berupa tablet maupun minuman yang mengklaim sebagai peningkat stamina pria dewasa serta pembangkit gairah seks,sebenarnya hanya berupa vitamin yang berfungsi untuk meningkatkan metabolisme. Karena metabolisme lancar, faktor perbaikan dan stimulan organ tubuh jadi lebih baik. "Logikanya kan kalau kondisi tubuh prima, tidak kelelahan, kegiatan seksualpun menjadi lancar kan?"

Kalau terlalu bekerja keras hingga kecapekan, belum lagi tak diimbangi dengan olahraga dan pola makan yang baik, kata Bambang, kelesuan dalam berhubungan seks bisa terjadi. Bagi orang yang gaya hidupnya demikian, umumnya juga mau obat yang instant. Suplemen dan obat kuatlah salah satu jawabannya.

Padahal, obat kuat, jelas Bambang, memiliki efek melebarkan pembuluh darah di penis sehingga darah mudah masuk. Karena aliran darah lancar sehingga memperbaiki atau memperkuat sistem syaraf yang berfungsi untuk mengendalikan terjadinya ereksi.

Bila orang mengaku setelah minum obat kuat atau suplement tersebut lantas bisa 'greng', kata Bambang bisa terjadi. Hal ini berkaitan dengan stamina dan sugesti belaka. "Mungkin saat itu kondisi tubuhnya sedang tidak fit sehingga suplemennt tersebut bisa memperbaiki metabolisme tubuhnya. Atau baru coba sekali ternyata merasakan khasiatnya, jadi orang makin tersugesti bahwa suplement tersebut memang bisa membuat dirinya kuat," papar Bambang.

Bambang tak memungkiri bila obat kuat termasuk yang tradisional, mempunyai khasiat aprodial (terapi sesaat) untuk membangkitkan dan menguatkan sahwat. "Tapi kehebatannya sebenarnya faktor sugesti saja."
Lho, kalau obat oles yang konon bisa membuat penis membesar dan memperkuat ereksi? "biasanya itu dari minyak jarak yang justru membuat penis bengkak," kata Bambang. "Kalau sering digunakan bisa merusak sistem syaraf bahkan tidak bisa membuat ereksi," lanjut seksolog yang sering tampil di layar televisi ini.

Jadi? Dikembalikan pada diri masing-masing. Mau pakai, siap risikonya dong. Bila tidak. Masih banyak kok cara yang lain, misalnya ya lakukan olahraga, banyak istirahat, dalam berhubungan seks lakukan fore play (pemanasan) lebih dulu, dan.... percaya diri. Itu saran Dr. Bambang. Mia fathia
Sumber: Tabloid Ibu & Anak

No comments:

Post a Comment