Tuesday, July 8, 2008

Seksologi: Lihat Paha Keluar Cairan

 
 
Seksologi: Lihat Paha Keluar Cairan

Oleh: Prof.DR.Dr. Wimpie Pangkahila, Sp. And, Dokter Ahli Andrologi dan Seksologi

Kasus:

"Saya duda, istri meninggal tujuh bulan lalu. Umur saya 66 tahun. Kata orang, saya terlihat jauh lebih muda dari usia saya. Sampai saat ini saya tidak berpikir akan menikah lagi walaupun saya sering merasa kesepian, termasuk ingin melakukan hubungan intim.

Sejak menduda, saya mengalami masalah, setiap ingin berhubungan seks, seketika itu mengeluarkan sperma encer sedikit. Bila membicarakan tentang seks atau mengenai wanita dengan teman-teman, juga mengeluarkan sperma encer, tetapi tak terasa apa-apa, dan tidak sakit. Begitu juga bila secara tidak sengaja melihat paha atau payudara wanita, saya mengeluarkan sperma.

Apakah saya mengalami penyakit atau kelainan, dan apa ada akibatnya? Apakah saya bisa impoten bila terus mengalami keluar sperma? Bagaimana caranya agar saya tidak sering keluar sperma begitu?"


(R.B., Surabaya)

Jawaban:

Cairan Kelenjar


Saya tak yakin apakah benar Anda mengeluarkan sperma ketika Anda merasa ingin melakukan hubungan seksual atau saat melihat bagian tubuh wanita. Saya pikir itu bukan sperma, melainkan cairan kelenjar.

Kalau dugaan saya ini benar, ini adalah suatu peristiwa yang normal terjadi. Reaksi kelenjar kelamin ini merupakan suatu reaksi awal terhadap rangsangan seksual yang diterima. Cairan kelenjar ini berupa suatu cairan jernih dan encer, dalam jumlah sedikit, hanya membasahi lubang penis dan sekitarnya.

Pengeluaran cairan ini tidak terasa sama sekali. Kalau sperma yang dikeluarkan saat mengalami ejalkulasi, volumenya cukup banyak, dan pasti celana dalam Anda basah kuyup.

Cairan kelenjar yang keluar itu merupakan reaksi awal karena dorongan seksual muncul, dan ketika Anda menerima rangsangan seksual secara psikis melalui percakapan atau melihat bagian tubuh wanita.

Munculnya reaksi awal yang cepat itu mudah dimengerti. Sebab, dalam waktu cukup lama Anda tidak berhubungan seksual, sehingga tak mengalami pelepasan seksual. Akibà tnya, rangsangan seksual sedikit saja sudah cukup menimbulkan reaksi seksual awal itu. Peristiwa ini mungkin tidak terjadi bila Anda melakukan hubungan seksual secara teratur.

Keluar Saat Ejakulasi

Pada pria normal, sperma dikeluarkan pada saat ejakulasi, yang terjadi bersamaan dengan orgasme, yang dirasakan sebagai perasaan nikmat Namun, dalam keadaan tertentu, orgasme tidak terjadi bersama dengan ejakulasi.

Berarti dapat terjadi seorang pria merasakan sensasi orgasme, tetapi tidak mengalami ejakulasi sehingga tidak ada sperma yang dikeluarkan. Ini terjadi misalnya pada pria yang mengalami gangguan kelenjar prostat atau yang mengalami diabetes (kencing manis).

Pada pria yang mengalami diabetes yang tidak dikontrol, sperma tidak dikeluarkan, melainkan masuk ke dalam kandung kencing sebagai akibat gangguan saraf, sehingga otot di bagian bawah kandung kencing tidak berfungsi dengan baik. Keadaan ini dapat terjadi karena gangguan saraf yang mengatur refleks orgasme.

Untuk memastikan apa yang sebenarnya Anda alami, diperlukan evaluasi lebih jauh. Mungkin saja Anda memang mengalami ejakulasi tanpa orgasme seperti saya uraikan di atas.

Mungkin saja Anda mengalami gangguan saraf yang bertanggung jawab terhadap refleks orgasme, sehingga Anda tidak merasakan kenikmatan seksual walaupun mengalami ejakulasi. Lebih jauh, kalau benar Anda mengalami ejakulasi, berarti Anda mengalami ejakulasi dini yang berat.

Andai benar Anda mengalami ejakulasi tanpa orgasme, itu tidak akan menimbulkan disfungsi ereksi (dulu disebut impotensi). Meski demikian, ejakulasi dini pada akhirnya dapat mengakibatkan disfungsi ereksi.
Sumber: Senior

No comments:

Post a Comment