Titik-Titik Peka Tubuh Wanita | |
Oleh: Prof.DR.Dr. Wimpie Pangkahila, Sp. And, Dokter Ahli Andrologi dan Seksologi Jujur saja, tidak semua pria dan wanita memahami bagian-bagian tubuh wanita yang peka rangsangan seksual. Pada wanita tertentu, rangsangan pada bibir dan payudara, yang umumnya merupakan bagian peka, dirasa malah bikin geli atau bahkan sakit. Mengapa? Kasus: "Saya seorang pria berumur 30 tahun, sebentar lagi akan menikah. Colon istri saya termasuk wanita yang konservatif. Untuk mengajak dia berduaan saja sulitnya bukan main. Apalagi mencium atau yang lebih lagi. Dia berpendirian setelah menikah baru boleh melakukan hal-hal seperti itu. Dia menjadi seperti itu mungkin karena trauma melihat kakak perempuannya yang ditinggal begitu saja oleh pacarnya setelah hamil. Sebelum ini saya pernah pacaran dengan perempuan lain, dan pernah melakukan hubungan seks, tetapi akhirnya putus karena perbedaan prinsip. Waktu itu pacar saya tidak terangsang dan tak merasakan apa-apa setiap melakukan hubungan seksual. Saya selalu berusaha merangsang dia, antara lain dengan mencium bibirnya. Anehnya, pacar saya sepertinya biasa saja, dan dia mengaku tidak terangsang. Malah dia merasa tidak nyaman kalau dicium bibirnya. Kalau saya merangsang payudaranya, dia menolak dengan alasan geli atau sakit. Saya jadi bingung dan tidak mengerti. Yang saya ketahui, bagian peka rangsangan adalah bibir, payudara, belakang telinga, dan klitoris. Mengapa pacar saya itu tidak terangsang, bahkan menolak bagian peka tersebut saya rangsang? Dimana sebenarnya letak daerah yang peka pada wanita? Apakah sama dengan pria? Apakah setiap wanita mempunyai daerah peka yang sama? Saya takut istri saya tidak bisa merasa puas nantinya." (B.M., Surabaya) Jawaban: G Spot Manusia, baik pria maupun wanita, mempunyai banyak bagian tubuh yang erotis atau peka rangsangan seksual, yaitu di sekitar mata, pipi, bibir, payudara, dinding perut, paha bagian dalam, dan daerah kelamin. Pada wanita, daerah kelamin yang sangat peka rangsangan ialah klitoris dan G spot (terletak di vagina bagian depan). Secara umum daerah-daerah tersebut sama pada semua wanita. Namun, dalam perjalanannya kemudian, ternyata hanya daerah tertentu yang menjadi paling peka, yang tidak selalu sama pada setiap wanita. Perbedaan ini agaknya dipengaruhi oleh pengalaman seksual sebelumnya dan pengetahuan seksualitas yang bersangkutan. Jadi, mungkin saja seorang wanita merasa sangat terangsang bila payudaranya menerima rangsangan, bahkan mungkin dapat mencapai orgasme. Sebaliknya, wanita lain mungkin merasa tidak terangsang bila bagian itu mendapat rangsangan. Namun, jangan lupakan juga faktor psikis dalam fungsi seksual. Hambatan psikis dapat menghambat fungsi seksual. Artinya, seseorang yang mengalami hambatan psikis mungkin tidak akan mengalami reaksi seksual, walaupun menerima rangsangan pada bagian tubuh yang peka rangsangan. Sebagai contoh, walaupun bibir merupakan bagian peka rangsangan, tetapi kalau seseorang menganggap mulut sebagai bagian yang kotor, dia tidak akan terangsang walaupun menerima ciuman yang dalam. Komunikasi Seksual Kalau pacar Anda yang dulu tidak merasakan apa-apa atau menolak ketika Anda melakukan rangsangan, mungkin karena secara psikis dia tidak menghendaki Anda melakukan itu. Mungkin saja hubungan seksual yang dilakukan terhambat oleh perasaan takut atau perasaan bersalah karena dilakukan pada masa pranikah. Kalau calon istri Anda menolak melakukan aktivitas seksual, saya pikir Anda harus menghargai pendapatnya. Binalah hubungan pribadi Anda sampai pernikahan berlangsung. Setelah menikah, tentu Anda dan istri harus berusaha membina agar kehidupan seksual berlangsung harmonis. Paling sedikit ada empat hal yang harus Anda dan istri perhatikan agar kehidupan seksual kelak berlangsung harmonis. Pertama, komunikasi yang baik, termasuk komunikasi seksual. Kedua, pengetahuan seksual cukup dan benar. Ketiga, fungsi seksual harus baik. Keempat, berkonsultasi pada tenaga ahli bila mengalami gangguan seksual. @ | |
Sumber: Senior |
Thursday, July 17, 2008
Titik-Titik Peka Tubuh Wanita
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment