Wednesday, July 23, 2008

Seks jalan terus, meski banyak gangguan

 
Seks jalan terus, meski banyak gangguan

Suatu survey besar-besaran tentang perilaku seks mengungkapkan bahwa sebagian besar dari mereka yang sudah berusia di atas 40 tahun tetap melakukan hubungan seks. Namun, hubungan romantis yang tidak membara lagi cenderung mendatangkan gangguan pada saat bercinta.

Survey yang dilakukan oleh suatu jaringan riset internasional dan dilaporkna dalam jurnal Urology, November 2004 itu melibatkan 27 500 pria dan wanita usia antara 40 hingga 80. Dikatakan, 80 persen dari pria di antara usia tersebut mengaku bahwa sampai tahun lalu mereka masih melakukan hubungan seks. Demikian pula 65 persen wanita dalam kisaran uasia yang sama. Lebih dari itu, 38 persen wanita dan 44 persen pria mengaku melakukan hubungan seks lebih dari satu kali dalam satu pekan.

Menurut salah satu periset, Dr. Edward O. Laumann, kegiatan seksual pada uasia 40 tahun ke atas sebenarnya tinggi, tetapi segera turun tajam seiring dengan pertambahan usia. "Sebagian besar orang yang memiliki pasangan melaporkan bahwa mereka melakukan hubungan seksual," katanya.

Laumann dan timnya juga mendapati bahwa seperempat pria melaporkan berbagai jenis gangguan seksual, yang paling umum adalah ejakulasi dini dan gangguan ereksi. Gangguan seks itu paling umum dilaporkan oleh pria Asia.

Di antara wanita, hampir 40 persen mengaku mengalami gangguan seks yang tidak mereka kenal. Namun, yang paling umum adalah mengaku kurang memiliki nafsu, tidak mampu orgasme, kurang menikmati hubungan seks, serta mengalami gangguan pelendran. Wanita di Asia dan Timur Tengah paling banyak mengalami gangguan tersebut.

Dalam suatu wawancara, Laumann, dari University of Chicago di Illinois, menjelaskan bahwa menurunnya gairah seks pada wanita itu ada baiknya dari segi evolusi manusia. Dulu, katanya, di zaman susah, saat semuanya masih tersembunyi, kehamilan mengancam sumber daya yang terbatas dan menempatkan wanita dalam risiko yang tinggi. "Bila wanita tidak terpelihara nafsu birahinya, kehamilan bisa setiap saat terjadi," tambahnya.

Laumann berpendapat, menurunnya minat wanita pada seks itu bukan masalah biologis, melainkan karena meningkatnya faktor seks dalam hidup, seperti urusan keuangan dan kelelahan setelah melewati hari yang penuh dengan tekanan (stres).
Sumber: Senior

No comments:

Post a Comment